Ketika aku keluar dari ruangan ayahku, aku melihat Terra bersandar di tembok di depan pintu. Aku menelan kesedihanku. Kepalaku sekarang sangat ringan akibat rambut-rambut yang telah terpotong dan berserakan di ruangan ayah. Ayahku hanya berbicara sebentar mengenai persiapan terakhir kami dan membiarkan aku pergi. Ia juga tidak menyuruhku untuk membersihkan rambutku yang tersebar di lantai.
Terra menumpukan badannya kembali pada kakinya ketika aku keluar. Aku menatapnya tanpa emosi tetapi tampaknya pria itu tahu apa yang terjadi. Matanya sekilas menunjukkan kekhawatiran yang secepat kilat menghilang. Ia tersenyum sedih.
"Yah, kau tidak memerlukan gelang karet lagi," ucapnya. Ia mencoba sekuat tenaga mengucapkannya dengan ringan tetapi ada kesedihan di suaranya. Kesedihan yang diam-diam kubagi hanya pada Terra. Aku dan Terra seperti keluarga dekat. Kami tahu perasaan masing-masing tanpa harus mengucapkannya. Dia tahu aku menyayangi rambutku tanpa aku harus benar-benar mengucapkannya dan dia selalu melindungiku dengan menyuruhku untuk menutupi rambutku.
Tanganku naik ke atas kepalaku. Tanganku yang kapalan meraba-raba rambutku yang telah pendek dan tidak beraturan. Aku tersenyum sedih, "Yah, begini lebih enteng," balasku.
Mata Terra melirik ke jendela yang berada di ujung lorong. Warna biru malam perlahan-lahan tergantikan dengan warna yang lebih cerah. "Kita masih punya banyak waktu sebelum berangkat. Mau kurapikan rambutmu?" tanyanya. "Tentu saja aku tidak akan menggundulimu," tambah Terra ketika melihat sedikit kepanikan di mataku. Tangannya terangkat memutar-mutar di rambutnya sendiri. "Hanya agar lebih rapi, Silas."
Sekilas aku melihat kilatan Tanda di pergelangan tangan kanannya yang terangkat. Burung Hantu. Terra memiliki kecerdasan yang baik karena tandanya. Tanda Burung Hantu menandakan kau terlahir dengan intelegensi yang bagus. Apalagi jika kau memolesnya terus menerus. Namun, Terra memiliki ketakutan untuk menggunakan kepintarannya sampai batas maksimal. Ia akan memaksakan diri untuk menghentikan keingintahuannya jika ia sudah melewati batas. Keserakahan membuatnya takut. Hal itu merupakan kelemahan dari tanda itu sendiri. Tidak seperti Ayahku yang memoles Tandanya dan tidak takut pada apa yang menggerogotinya. Menurut Axis kelemahan Tandanya yang membuatnya semakin kuat.
Setiap tanda memiliki kelemahan dan kelebihan. Tanda Burung Hantu memberimu kecerdasan tetapi juga membawamu pada keserakahan. Tanda Singa membuatmu menjadi pemimpin yang adil tetapi juga membawamu jauh pada rasa simpati. Kemudian seperti tanda pura-puraku, tanda Serigala yang membawaku pada keberanian pada konsekuensi dan ketidaktakutan pada dunia namun juga membawaku pada gangguan emosional. Tanda-tanda lain seperti yang dimiliki oleh para Merpati, satu-satunya yang memiliki kekuatan lebih daripada kami semua, tanda Merpati membawa mereka ke dunia lain yang lebih spiritual tetapi juga memberikan kegilaan pada jiwa-jiwa mereka. Tanda terakhir yang seperti dimiliki Raja Osmon, Tanda Kelinci memberikanmu kebaikan untuk memberi dan mengasihi tetapi menghilangkan rasa cinta dan kepentingan untuk diri sendiri. Ya, ada lima Tanda di dunia ini.
Tanda Merpati adalah tanda yang spesial. Orang-orang yang memiliki Tanda itu dapat berhubungan satu sama lain dan menjadi sosok yang diagungkan karena kekuatan mereka. Para Merpati membawa kutukan, ramalan dan kebaikan dari Tuhan. Mereka juga yang menandai kami ketika kami lahir, menggolongkan kami pada satu tanda dari lima tanda tersebut. Jika tanda Singa dihormati karena kelebihannya untuk memimpin maka tanda Merpati dihormati karena dikatakan bahwa mereka adalah tangan-tangan dari Tuhan itu sendiri. Mereka menjaga keselarasan Kerajaan Sanja.
"Silas?" panggil Terra.
Aku tersadar dari lamunanku akibat melihat Tanda di tangannya. Ah, aku berbeda dari semua orang. Semua orang memiliki Tanda saat dilahirkan tetapi aku tidak. Itu kata orang dengan tanda Merpati yang membantu melahirkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Song of Winged Messanger #1
FantasyThe Protector and The Rebel Silas, perempuan. Terlahir berbeda di dunia penuh Tanda di pergelangan tangan. Ia terlahir tanpa Tanda, ia terlahir sebagai prajurit dan juga anak dari pemimpin kelompok yang ingin menggulingkan kerajaan. Arran, putra mah...