Marvel menoleh ke sumber suara yang ternyata adalah Axel, Marvel menaikkan satu alisnya "buat apa?"
Axel menghela nafas "maaf buat semuanya, gue tau gue salah. Tapi gue cinta sama Lo vel, gue sayang sama Lo. Gue pengen Lo jadi milik gue, tapi gue tersadar bahwa menemani bukan berarti memiliki, gue sadar vel kalo gue salah, harusnya gue ga kasar sama Lo kalo gue beneran sayang sama cinta sama Lo"
Axel mengelus pucuk rambut Marvel "maafin gue vel, kita temenan?"Marvel mengangguk lalu mereka berpelukan seperti Teletubbies
"Ekhem"sebuah deheman keluar dari bibir seseorang, Marvel melihat kebelakang ternyata terdapat Angkasa yang baru saja memasuki kelasnya, tentu mendengar semua ucapannya
"Udah ga usah peluk-peluk" mereka melepaskan pelukannya
"Avel kangen asaa tauuu hihihihi"Marvel langsung melompat kegendongan Angkasa, dengan sigap Angkasa langsung menggendong tubuh Marvel
"Ugh, kamu bertambah berat sayang"Angkasa mengelus Surai legam milik Marvel dan sesekali mencium pucuk rambutnya
"Ihhhh, Avel itu nda belat"ucap Marvel dengan mengerutkan bibirnya
"Iya sayang"
Axel menghampiri mereka "gue keluar dulu, udah di tungguin sama harles" mereka mengangguk
Axel pergi keluar dari kelas, Angkasa mendudukkan Marvel di pangkuannya "nanti pulang sama asa mau?"Marvel mengangguk lucu
"Mauu!!, Sekalian beli esklim"Angkasa terkekeh "iya sayang ,iya"
.
.
.
.
.
KringKring
Kring
Bel pulang berbunyi menandakan mereka harus pulang ke habitatnya masing-masing
"ASAAA, AYO PULANG BELI ESKLIM"teriak Marvel yang sedang menunggu Angkasa yang sedang mengadakan rapat osis
"Gue keluar bentar"Angkasa membuka pintu, terdapat Marvel yang berdecak kesal
"Masuk dulu sayang"ajak Angkasa dengan lembut
"Endongg"Angkasa mengangguk, lalu menggendong tubuh mungil Marvel yang sedikit berat
"Manja banget hmm"Marvel menyembunyikan wajahnya di cermin leher Angkasa
Angkasa kembali memasuki ruangan OSIS, membahas tentang ulang tahun sekolah yang akan diadakan Minggu depan, tangannya terulur mengelus rambut Marvel
Saking lamanya Angkasa mengadakan rapat osis membuat si manis tertidur di gendongan Angkasa, Angkasa melihat Marvel yang sudah tertidur akhirnya menyudahi rapatnya
"Saya akhiri rapat ini, jangan lupa untuk besok kumpul lagi"mereka mengangguk
Semua keluar meninggalkan ruangan OSIS, mereka sudah lapar, haus, gerah, jadi terburu-buru untuk pulang tanpa mengusik kehidupan dua sejoli itu
Angkasa menggendong tubuh Marvel, berjalan keluar dari ruangan OSIS lalu menguncinya. Saat sedang mengunci Marvel menggeliat tak nyaman, Angkasa mengelus kepala marvel "sssttttt"
Angkasa menggendong Marvel kedalam mobil, memangkunya. Menjalankan mobil kekedai ice cream yang Marvel inginkan, Angkasa tidak kesusahan saat mengemudi, dia senang karna Marvel merasa nyaman
Sesampainya disana Angkasa menaruh Marvel di kursi pinggirnya, dia memasuki kedai ice cream itu
Saat sedang memesan terdapat suara melengking, membuat semua orang menutup telinganya "ASAA... NGAPAIN NINGGALIN AVEL!!"teriak bocah yang baru saja bangun tidur itu
Angkasa menghampiri Marvel yang mengerucutkan bibirnya "maaf sayang"
"Mau ndongg"Angkasa menggendong Marvel, pergi ke kasir untuk mengambil ice cream nya itu
"Itu punya apa ?"tanya Marvel yang di gendongan Angkasa dengan menunjuk kresek putih
"Ice cream mu"
"Yeayyy!!!"Marvel bersorak bahagia saat mendapatkan keinginannya tadi
"Tulunnn"ucap Marvel dengan menggoyangkan kakinya
"Diem, nanti jatuh"
"Tulunnn"rengeknya
"Diem!!, Atau ga dapet ini"ucap Angkasa dengan menunjuk kresek putih tadi, seketika Marvel langsung terdiam
"Peluttt avelll cakitt"kelopak mata Marvel berkaca-kaca
"Kenapa hm?"Angkasa menaruh Marvel di kursi depan
Angkasa masuk kedalam mobil "cakitt"rengek di manis
"Mau kerumah sakit?"marvel menggeleng
"Nanti ketemu doktell, ndaa mau"
"Di periksa sayang"Marvel menggeleng
Angkasa menjalankan mobilnya, sesekali melirik Marvel Yang sedang memakan ice cream rasa coklat itu
Dia membawa Marvel kerumah sakit, sesampainya di sana Marvel melongo "kenapa keciniii"ucap Marvel dengan sisa ice cream di bibirnya
"Mau periksa sayang"Angkasa membersikan bekas ice cream di bibir Marvel
"Ndaa mauuu!!!!"tolak si manis
"Aku yang periksa sayangg"ucap nya
"Bohong!!"
"Enggakk sayangg"
Angkasa kembali menggendong Marvel, sang empu mengerucut kan bibirnya kesal, padahal dia tidak suka di rumah sakit
.
.
.
.
."Om, bisa periksa Marvel nggak?"tanya Angkasa pada Jonathan (om Angkasa)
"Kenapa Marvel?"tanya Jonathan yang melihat Marvel yang sedang menatap Angkasa kesal
"Avel Cakit pelut omm"ucapnya pelan, Jonathan mengernyit, apa yang bocah itu katakan?
"Perutnya sakit"jelas Angkasa
"Baiklah, jangan di luar. Ayo masuk"mereka masuk ke ruangan Jonathan
"Berbaringlah disana"Angkasa membaringkan Marvel ke Bankar
Angkasa duduk di kursi dan melihat pemeriksaan tersebut, anehnya kenapa Jonathan memberikan jel ke perut Marvel?
Setelah beberapa pemeriksaan Jonathan menjelaskan apa yang terjadi "apa kamu udah pernah melakukan hubungan suami istri?" Mereka mengangguk kaku
"Jadi... Marvel hamil".
"APA?!, JANGAN BERCANDA SIALAN!!"Marvel menggebrak meja Jonathan
"Saya tau ini sulit di terima, tapi kamu memiliki rahim, tapi kandungan kamu lemah, kamu harus menjaganya"jelas Jonathan
"Aku... Aku Hamill"gumam Marvel pelan
"Kita lewati sama-sama ya sayang?"Marvel mengangguk.
"Kalian harus menjaga kandungannya, rawan keguguran karna kandungannya yang lemah"
"Pasti saya jaga!"
.
.
.
.
.VOTE AND KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSATO {BL LOKAL}
Teen Fiction"Gue mau putus"ucap Marvel kepada seseorang "Gue ga mau."tolak laki-laki itu "Lo harus mau angkasa!!"bentak Marvel "Gue lelah, gue capek. Asal Lo tau hati gue setiap hari sakit karena Lo. Lo ga ada waktu buat gue, dan Lo selalu ada buat 'SAHABAT' Lo...