"jangan dilihat" harles menutup mata Marvel
"Apa-apaan sih Lo?"sentak Marvel, dia membuka tangan harles dengan kasar
Hal pertama yang dia lihat adalah kekasihnya yang sedang berpelukan dengan sahabatnya yang bernama Gladys
"Sakit..."gumam Marvel
"Udah gue bilang jangan di lihat, balik kekelas aja"harles menarik tangan Marvel menjauh dari pemandangan yang kek anj kali kata Marvel
Saat sampai di kelas tidak ada orang sama sekali, karna masih istirahat pertama. Marvel mode curhat on
"Gue salah ya harus ngalah terus?"ucap Marvel pada harles
"Stttt... Lo ga salah, udah gue bilang putusin aja"harles mengelus punggung Marvel dengan sayang
"Gue ga bisa les, hati gue ga kuat, tapi gue juga lelah..."Marvel menunduk lalu menangis
Harles memeluk tubuh kecil Marvel "udah tenang yah... Daripada nangis kayak gini mending Mabar, mau nggak?"ajak Harles, dia sedikit sedih melihat temannya yang menangis
"Hm"
Akhirnya mereka menghabiskan waktu istirahat pertamanya dengan Mabar tanpa gangguan siapun hingga jam pelajaran berdenting
.
.
.
."Gue mau putus"ucap Marvel kepada seseorang
"Gue ga mau."tolak laki-laki itu
"Lo harus mau angkasa!!"bentak Marvel
"Gue lelah, gue capek. Asal Lo tau hati gue setiap hari sakit karena Lo. Lo ga ada waktu buat gue, dan Lo selalu ada buat 'SAHABAT' Lo itu!!"lanjut Marvel
"Dia sakit vel!!, Lo ga boleh egois!!"ucap angkasa dengan nada yang sedikit meninggi
"Gue egois?, Kalo Lo pikir gue egois lebih baik kita putus!!"
"Gue cinta sama Lo vel... Gue ga mau putus... Gue mohon vel... Gue sayang sama Lo, cinta sama Lo.."
"BULLSHIT!!" Bentak Marvel
"Gue mohon vel.."angkasa menggenggam tangan Marvel dengan erat
"Bacot!!, Urus aja sahabat Lo yang penyakitan itu"
"MARVEL!!"
Plak
"Sa... Lo nampar gue?, Tega lo sa..."Marvel pergi dengan memegang pipi kirinya yang memanas akibat tamparan angkasa
Angkasa hendak mencegat Marvel, tapi marvel sudah dulu pergi jauh. Dia kelepasan membentak dan menampar Marvel, dia tau kalo Marvel trauma dengan kekerasan fisik
.
.
.
."Udah bang Lo nangis makin jelek tau"ejek Eja pada kakaknya
"Gue sedih hiks... Malah hiks... Lo ledek hiks.."ucap Marvel di sela-sela isakannya
"Mau gue panggil kak gerlad gak?, Panik attack abang kambuh"Eja melihat tangan Marvel yang dari tadi bergetar
"Ga perlu hiks.. dia lagi banyak kerjaan hiks.."
Eja menghela nafas "istirahat aja, nih obatnya diminum" Eja memberikan obat penenang pada Marvel
Marvel langsung meminum obat itu, dia tidak menyukai obat tapi dia hidup tergantung dengan obat
"Istirahat bang... Adek disini"Eja mengelus kepala Marvel yang tidur di pahanya
Tak butuh waktu lama Marvel tertidur, Eja menelfon abangnya yang bernama gerlad itu
"Bang.. tadi bang Marvel kambuh lagi.."lirih eja
"Kenapa lagi?" Tanya gerlad di sana dengan suara uang sedikit panik, karna Marvel adalah hal terpenting di keluarga ini
"Angkasa"
Gerlad menghela nafas "biarin aja, itu urusan mereka, kita tinggal dukung apa yang Marvel pilih" putus gerlad
"Udah dulu ya bang... "Eja menghela nafas lalu mematikan panggilannya
Dia melirik kearah Marvel yang sedang tertidur nyenyak di kasurnya, mata coklat itu berganti menjadi hitam legam
"Nice dream my love" ucap altar ego Eja, sebut aja Karlos
.
.
.
.
."Marvel bangun..."Karlos berusaha membangunkan Marvel
Tapi daritadi manusia satu itu tidak bangun juga, dirinya sedikit marah karena Marvel yang tidak bangun-bangun
"MARVEL BANGUN!!"teriak Karlos tepat di telinga Marvel
Membuat sang empu terlonjak kaget dengan nyawa yang sepenuhnya belum terkumpul, Marvel mengusap telinganya dan sesekali masih menguap
"Marvel bangun, ga mau sekolah Lo?"Marvel menatap Eja/Karlos
"Karlos"
"Ganggu Lo!!, Gue ngantuk. Bolos sehari ya?"tanya Marvel dengan menunjuk gigi rapinya
Karlos di buat gemas dengan sikap Marvel, tapi dia tidak mau membuat kesayangannya bodoh karna tidak mengikuti pelajaran
Yaps altar ego Eja sangat mencintai Marvel. Aishhhh... Bisa di sebut terobsesi dengan Marvel
Karlos mencubit pipi Marvel gemas "sekolah sana. Gue yang masak kali ini"dengan semangat empat lima Marvel langsung beranjak dari kasurnya untuk mandi
Dia jarang memakan masakan Karlos, karna gerlad melarang Karlos untuk keluar, dia tidak ingin siapapun tersakiti karna keluarnya Karlos
Setelah mandi mereka duduk di meja makan, hanya terdapat eja dan Marvel
Setelah memasak Karlos kembali tertidur, tergantikan dengan eja, mereka sering berdiskusi kapan keluarnya mereka
Karlos akan keluar jika Marvel sedang sedih atau sakit, dia hanya ingin membuat kesayangannya itu bahagia
Saat makan hanya hening, tidak ada yang mengatakan sesuatu, sampai berangkat sekolah eja menggunakan mobilnya, berbeda dengan Marvel yang menggunakan motor besarnya itu
VOTE AND KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSATO {BL LOKAL}
Ficção Adolescente"Gue mau putus"ucap Marvel kepada seseorang "Gue ga mau."tolak laki-laki itu "Lo harus mau angkasa!!"bentak Marvel "Gue lelah, gue capek. Asal Lo tau hati gue setiap hari sakit karena Lo. Lo ga ada waktu buat gue, dan Lo selalu ada buat 'SAHABAT' Lo...