17

336 14 0
                                    

Dua orang sedang tertidur pulas di atas ranjang, yang tinggi sedang memeluk yang pendek

Yang pendek membuka matanya, cahaya masuk melalui garden kamarnya

"Angkasa!, Bangun... Udah pagi"bukannya bangun Angkasa malah mempererat pelukannya

"Ishhh!!, Bangun asaaa" Marvel berbalik melihat wajah kekasihnya yang sangat tampan itu

"Iya sayang"ucap Angkasa dengan suara serak basahnya itu

"Mandi!!, Bau tauu"Marvel mengampit hidungnya

"Bau dari mana wangi kok"
"Nih wangi"Angkasa menjepit Marvel diantara ketiaknya

"Ishhh bauuu!!" Marvel memberontak

Angkasa bangun "mandi sana, sekolah"ucap Angkasa dengan mengusak rambut Marvel, Marvel mengangguk gemas dan langsung saja pergi ke kamar mandi
.
.
.
.
.
.
"Asaa"panggil Marvel dengan pelan saat mereka sampai di parkiran

"Asaa"panggil simanis lagi dengan memegang baju Angkasa

"Asaa jangan marah"ucap si manis dengan pelan, Angkasa menulikan pendengarannya

Pasalnya tadi sebelum berangkat sekolah Marvel enggan meminum susunya, membuat Angkasa geram.

Angkasa meninggalkan Marvel yang sedang mencak-mencak, dia memasuki kelasnya. Berbeda dengan Marvel yang sedang membolos di rooftob

Marvel menyalakan rokoknya, menghembuskan asapnya di udara. Dia sedang banyak fikiran, kenapa dia bisa hamil?, Dan... Bagaimana jika tubuhnya gendut sehingga Angkasa tidak mau dengannya lagi?,dll

Hingga tanpa dia sadari ada seorang yang melihatnya, orang tersebut masuk kedalam rooftob

"Ngrokok hm?"

Deg

Marvel menoleh kebelakang orang yang dia lihat adalah.... Angkasa, mampus sudah

"E-ehh, a-anu—"

"Siapa yang mengajariku merokok?, Kamu sedang hamil dan kamu malah merokok?. APA KAMU TIDAK MEMIKIRKAN KEADAAN ANAK KITA?!"Marvel menutup matanya saat Angkasa membentaknya, dia membuang puntung rokok tersebut

"Ga usah marah-marah"Marvel meninggalkan Angkasa, sebelum pergi dia mengambil kunci motor milik Angkasa yang berada di sakunya

Dia mengambil tasnya di kelas,keluar dari lingkungan sekolah dengan perasaan sedih, walaupun dia sudah biasa di bentak Angkasa tapi sangat menyakitkan
.
.
.
.
.
.

Marvel memarkirkan motornya di taman yang sedikit jauh dari sekolah, dia mendudukkan pantatnya di kursi taman, memandangi seseorang yang sedang berlalu lalang

"Gue capek... Tuhan, Marvel pengen nyerah. Marvel capek, pengen ketemu bunda, ayah ga pernah datang jenguk avel lagi"cairan bening keluar dari mata Marvel

"Bunda bisa lihat Marvel dari sanakan?, Bunda pasti sedih kalau tau jika Marvel hamil, maafin avel ya bunda"

"Sayang"Marvel menoleh saat mendengar suara Angkasa yang memanggilnya

"Maafkan aku... Aku kelewatan memarahimu hingga membentak mu"Angkasa berlutut didepan Marvel dengan mata yang siap menangis

Marvel membuang wajahnya dan tidak ingin menjawab, biarkan dia sendiri dulu aja ga sih?

"Pergi"ucap Marvel pelan, Angkasa menggeleng. Menyembunyikan wajahnya di paha Marvel "maafkan aku... Sayang... Hiks... Apa kamu hiks.. t-tidak ingin memaafkan ku hiks..."Angkasa menangis di paha Marvel

"Pergi Angkasa deandra Flores!!"jika sudah begini Angkasa tidak bisa apa-apa lagi kecuali menuruti permintaan si manis

"Maaf... Kembalilah pulang jika sudah tenang"Marvel menatap punggung Angkasa yang semakin menghilang

Menghela nafas pasrah, apa yang dia lakukan benarkan?, Dia butuh waktu sendiri

"ARGHHH"Marvel menjambak rambutnya frustasi

Sedangkan Angkasa masih mengawasi Marvel dari kejauhan, takut jika Marvel berbuat nekat yang membahayakan anak dan dirinya

Marvel pergi dari sana, mengelilingi kota untuk menenangkan diri, hingga larut malam dia pulang kerumah Gerlad

"ABANG!!, ADEK PULANG"Marvel berlari kearah gerlad yang sedang menonton televisi, Gerlad sekarang cuti satu bulan untuk menemani si manis tentunya

"Come here babe"dengan cepat Marvel langsung menerjang tubuh gerlad yang sedang duduk

"Kenapa baru pulang?, Dari mana hm?" Gerlad mengelus Surai marvel dengan sayang

"Gapapa"ucap si kecil dengan pelan

"Abang kapan nikah?"tanya Marvel dengan menyengir

"Nunggu kamu lahiran dulu sayang"Gerlad mencium kening Marvel

Marvel melompat dari pelukan Gerlad "EMANG UDAH ADA CALONNYA?!"teriak Marvel membuat telinga Gerlad pengang

"Udah ada dek"Gerlad menutup telinganya takut jika Marvel berteriak lagi

"KENAPA GA DI KENALIN KE ADEK?!"Marvel mendelik tajam

"Biar rahasia~"Marvel pergi ke kamarnya dengan mencak-mencak

Gerlad yang melihat itu hanya terkekeh, dan melanjutkan menonton televisinya

.
.
.
.
.
.
.
.

VOTE AND KOMEN

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PASSATO {BL LOKAL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang