Marvel berjalan dengan berlompat kecil menyusuri koridor, hari ini dia akan sekolah setelah membujuk Eja, dia merasa bosan jika tidak sekolah
"Gue kok laper ya?"Marvel memilih pergi kekantin terlebih dahulu, terlihat kantin yang sedikit ramai
"MBOK SEBLAKNYA SATU YANG PEDES YA"
"IYH DEN, TUNGGU DULU"
Marvel memilih bermain handphonenya hingga matanya tak sengaja melihat Angkasa dengan keadaan yang kusut dari sebelumnya
Angkasa berjalan kemeja Marvel, angkasa dapat melihat wajah mata Marvel, dia tidak ingin kekasih kecilnya itu terus salah paham
"Apa mau Lo bangsat?!"
"Maaf kan saya... Saya tidak pernah selingkuh darimu"Angkasa menundukkan kepalanya, memeluk tubuh Marvel. Menghirup aroma tubuh Marvel yang berbau vanilla
"Gladys?"
"Dia hanya sahabat saya Marvel..."Marvel mengangguk paham, dia tidak akan mengaku begitu saja
"Udah ah gue mau makan"Angkasa melepaskan pelukannya, mbok ijem datang ke meja Marvel dengan membawa semangkuk seblak yang berwarna merah merona
"Makasih mbok"mbok ijem hanya tersenyum, dan kembali ke kedainya
Angkasa menjauhkan seblak itu dari hadapan Marvel, membuat Marvel berdecak kesal, sekarang apa kesalahannya?
"Gue.mau.seblak.itu!"ucap Marvel penuh penekanan
"Nanti sakit perut"balas Angkasa dengan santai
"LO PUNYA MASALAH APA SIH SAMA GUE?!, BISA GA SIH LO JANGAN GANGGU GUE, GUE UDAH SAKIT HATI. SEKARANG MALAH LO NGATUR GUE SIALAN?!" Bentak Marvel pada Angkasa, semua orang yang sedang berada di kantin melihat kearah Marvel
Angkasa tau jika Marvel sedang emosi, jadi dia memeluk tubuh mungil itu, walaupun Marvel memberontak tapi tenaganya kalah telak dengan Angkasa
"Sttt, maafkan saya..., Saya tau saya salah"Angkasa membisikkan kata penenang pada Marvel
"Lo jahat hiks."
"Iya, aku jahat"
"Jangan di jawab hiks.."Marvel memukul dada bidang Angkasa dengan keras, tapi Angkasa tidak merasakan apapun
"Iya, ga dijawab"
"Diem!" Mendengar kata itu Angkasa tidak lagi menjawab obrolan Marvel
"Lo ga kangen apa kalo gue pergi ?"tanya Marvel dengan sedikit terisak, tapi dia tidak mendapatkan jawaban
"Ishhh jawab hiks"Marvel kembali terisak
"Katanya di suruh diam"
"Jangan diemin Marvel hiks.."mendengar itu Angkasa terkekeh, lucu sekali -batin Angkasa
"Mau makan seblak"ucap Marvel yang masih didalam pelukan Angkasa
"Dikit aja ya?"
Marvel menganggukkan kepalany, saat seblak itu didepannya dia langsung saja memakan seblak itu dengan lahap, Angkasa menggelengkan kepalanya melihat kelucuan Marvel
"Tetap ceria seperti ini ya"gumam Angkasa, dia merasa ada hal buruk yang akan datang
.
.
.
.
."WOY SAT INI PERMEN GUE KEMANA?"teriak Marvel saat melihat permen di mejanya telah hangus atau menghilang dari Lane
"Diambil Cici, lihat tuh Cici makan permen banyak bener" ucap harles dengan menunjuk Cici dengan mulut yang berisi permen karet milik Marvel
"Keterlaluan banget Lo ci, Lo ga kasian apa sama gue" ucap Marvel dengan melas
"Lo kan punya ayang, minta ayang Lo lah"
"O.g.a.h"
"Gitu ok–" ucapan cici terputus saat melihat seorang pria yang berahang tegas, mata biru laut, rambut berwarna coklat kehitaman
Marvel langsung menoleh kearah pintu tersebut yang terdapat murid baru itu, Marvel tau betul siapa itu
"Axel" gumam Marvel dengan wajah yang takut
Axel berjalan kearah Marvel membisikkan sesuatu "aku kembali sayang.." Marvel tertegun mendengar ucapan Axel
Kakinya mendadak lemas, dia terjatuh di lantai dengan tatapan kosong, harles langsung berjalan kearah Marvel, membantu Marvel untuk bangun
"Lo kenapa?"tanya harles pada Marvel
"Bawa gue pergi dari sini les"ucap Marvel pelan dengan mata yang memerah, seakan dia akan menangis
Harles membawa Marvel ke ruangan Angkasa, dia dapat melihat Angkasa yang sedang sibuk dengan berkas sekolah
"Kenapa?"tanya Angkasa kearah Marvel yang sudah menangis dalam diam
"Ga tau, tanya aja, gue udah masuk. Jadi titip dia"Angkasa mengangguk, harles meninggalkan Marvel duduk di sofa
Angkasa mendekat kearah Marvel, membekap tubuh Marvel "ada apa hm?"tanya Angkasa dnegna mengelus punggung Marvel
"Dia balik lagi hiks.."Angkasa mengernyit .dia siapa? -batin Angkasa
"Siapa hm?"tanya Angkasa lembut
"Axel..."Angkasa menutup matanya, dia tau kenapa Marvel sangat takut dengan Axel
Jadi dulu itu Axel sangat terobsesi dengan Marvel, Marvel selalu di suruh ini itu, jika dia menentang maka nyawa taruhannya, pernah sekali saat Marvel pergi ke toilet untuk membuang air kecil, tapi saat dia memasuki toilet dia melihat Axel yang sedang merokok disana
Axel mencium atau melumat bibir Marvel, memasukkan asap rokok tersebut membuat Marvel terbatuk-batuk
Marvel hendak lari tapi di tahan oleh Axel, membuat dia tidak bisa berbuat apa-apa hingga saat ada kesempatan untuk kabur Marvel menendang tubuh Axel membuat Axel tersungkur
Keesokan harinya dia dikunci oleh Axel di gudang sekolah, disiksa, membuat luka di mental dan fisik
Sudah sampai sana saja
"Ada saya disini sayang"Angkasa mencium Pucuk kepala Marvel
Tak butuh waktu lama Marvel tertidur di pelukan Angkasa dengan mata sembabnya, melihat itu hati Angkasa menjadi sakit..
.
.
.
.VOTE AND KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSATO {BL LOKAL}
Teen Fiction"Gue mau putus"ucap Marvel kepada seseorang "Gue ga mau."tolak laki-laki itu "Lo harus mau angkasa!!"bentak Marvel "Gue lelah, gue capek. Asal Lo tau hati gue setiap hari sakit karena Lo. Lo ga ada waktu buat gue, dan Lo selalu ada buat 'SAHABAT' Lo...