16

332 12 0
                                    

"jadi kenapa kalian memanggil saya?"tanya gerlad yang baru saja sampai dari kantor karena panggilan dari sang adik tercinta yaitu Marvel

Semua orang berkumpul di rumah Marvel, orang tua Angkasa juga. Walaupun mereka sibuk tapi mereka selalu menyediakan waktu jika anaknya memerlukannya

"J-jadii.. m-marvel h-ha—"

"Hamil"lanjut Angkasa dengan santai

"KOK BISA?, BUKANNYA BANG MARVEL ITU COWOK?!"teriak Eja yang sangat shock

Marvel menutup matanya takut "maaf... Harusnya Angkasa ga ngelakuin itu"Angkasa menunduk karna ini kesalahannya

Gerlad memijit pangkal hidungnya "jaga dia. Saya menaruh tanggung jawab kepada anda!!"gerlad pergi memasuki kamarnya

"Apa yang Lo lakuin dek?, Gue ga bisa jaga Lo"gerlad menyandarkan tubuhnya di pintu

"Maafin gerlad ya mah, Gerlad ga bisa jaga Marvel"gerlad memejamkan matanya
.
.
.
.

"Eja mau kekamar dulu" satu persatu dari mereka pergi dari sana

"Mamah sama papah juga pulang, jaga janin Marvel. Mamah dukung kamu"Angkasa mengangguk

Orang tua Angkasa pergi dari sana meninggalkan mereka berdua

"Ngantukk"rengek Marvel dengan menyandarkan kepalanya di bahu Angkasa

"Kekamar yuk" ajak Angkasa yang ingin menidurkan si manis

"Endongg"Angkasa menggendong Marvel, melangkahkan kakinya ke tangga. Memasuki kamar yang bernuansa biru laut

Merebahkan tubuh Marvel keranjang yang empuk itu "disini dulu ok?, Aku mau buat  susu dulu"Marvel mengangguk menanggapi ucapan Angkasa

Angkasa mencium pucuk kepala Marvel, setelah itu dia pergi ke dapur untuk membuat susu ibu hamil, walaupun dia pakmil tapi dia harus meminum susu ibu hamil. Kenapa ga ada susu pakmil?

Angkasa kembali ke kamar marvel.drngan segelas susu hangat "diminum dulu" Marvel menggeleng "ndaa mauu, ndaa sukaa rasa vanilla, mau rasa strawberry"rengek si manis dengan memegang perutnya yang masih datar

"Nggak ada sayang, ini dari mamah" mau tak mau Marvel meminum susu itu dengan kesal

"Udah"ucap Marvel dengan memberikan gelas yang sudah kosong itu

"Good boy" Angkasa mengambil gelas itu lalu menaruhnya ke nakas, duduk di ranjang samping Marvel

"Makasih ya buntelan udah ada di dalam perut papi Marvel"ucap Angkasa dengan mengelus perut datar Marvel

Marvel mengernyit "buntelan?" Tanya Marvel dengan mengangkat salah satu alisnya

"Dia kan masih jadi buntelan daging doang, jadi di panggil buntelan aja"ucap Angkasa dengan menyengir

"Ada-ada aja"Marvel menggeleng-gelengkan kepalanya

"Udah malem, jadi pakmil harus tidur, besok sekolah"Angkasa merebahkan tubuh Marvel dengan pelan, setelah itu dia ikut berbaring di pinggir Marvel

"Makasih sayang"Angkasa mencium kening Marvel

"Eluss"pinta si manis

"Iya, ini perutnya di elus" Angkasa mengelus perut marvel, gak butuh waktu lama si manis tertidur

"Makasih buat semuanya sayang, aku ga tau gimana keadaan aku kalau kehilangan kalian, dedek buntel jangan nakal ya disana, jaga papi. Papi orangnya gampang kecapekan. Dedek buntel harus kuat" gumam Angkasa dengan mengelus perut Marvel

"Love you all"Angkasa menyusul Marvel ke alam mimpi
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana?"

"Masih dengan Angkasa?"tanya orang itu pada bawahannya

"Dia masih bersama Angkasa"ucap bawahan orang tersebut

"Saya akan mengambilnya kembali, tunggu saja kamu Angkasa"orang itu menyeringai
.
.
.
.
.

VOTE AND KOMEN

PASSATO {BL LOKAL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang