Road Not Taken 2 (END)

🐺 BAB 7: Scent 🧛

Heeseung melirik K yang tengah menatapnya saat makan. Sudah hampir seminggu dia jadi tawanan para serigala itu. Tak ada perlawanan dari Heeseung. Lagipula mereka satu tujuan kan. Yaitu memusnahkan Dardan. Heeseung harus membalas dendamnya atas hancurnya negara dan terbunuhnya Ratu Selene.

Jadi kemarin saat King Of Alpha Wang Yibo mendatanginya dan menawari kerja sama, Heeseung langsung setuju. Yibo juga berjanji akan mencari tahu kondisi saudara-saudara Heeseung di sana. Ingat Yibo punya mata-mata.

Dia juga hanya diikat saat menjelang malam sampai menjelang pagi,setelah itu Heeseung di bebaskan untuk bergerak. Hanya saja tetap ada K yang ditugasi untuk mengawasi.

"Apa kau menaruh sesuatu di makananku? Kau tidak meracuniku kan?" Selidik Heeseung.

"Kenapa kau bisa berpikir begitu. Tentu saja tidak. Eeyyyy!"sahut K.

"Lalu kenapa kau menatapku terus? Ekspresi mu mengerikan saat menatapku seolah-olah menungguku mati," sahut Heeseung.

"Ekspresi apa? Bukankah aku selalu begini?" Tanya K lagi.

"Senyummu mencurigakan asal kau tahu. Andai kau bisa melihatnya. Kau pasti juga akan berpikiran begitu," kata Heeseung.

"Aku tersenyum? Eyy..kurasa tidak. Sejak tadi aku tidak tersenyum," sangkal K agak malu karena ketahuan memperhatikan Heeseung diam-diam.

"Terserah mau sajalah. Kau tidak akan percaya juga meskipun ku katakan."

Heeseung kembali meneruskan makannya. K memang sedari tadi memperhatikan Heeseung. Cukup unik melihat Vampire yang bengis menjadi terlihat manis saat makan. Bahkan dia minum air putih bukannya darah. Pemandangan yang bagi K tidak boleh dilewatkan.

"Hei, bolehkah aku mandi? Aku sudah muak dengan bau tubuhku. Kau tidak ingin muntah mencium bauku setiap hari? Kau kan punya hidung tajam,"tanya Heeseung.

K menggeleng. Jujur saja hidungnya sama sekali tidak mencium bau busuk atau semacamnya. Hanya ada bau buah manis yang lembut dan sedikit aroma mint. Apa hidungnya bermasalah?

"Ada sungai dekat sini. Kalau kau mau,kau bisa mandi di sana?"

"Baiklah. Apa kau punya pakaian baru? Aku tidak mau pakai ini lagi!"