Di kampus Adina berjalan sendiri di koridor, menenteng sebuah buku paket di tangannya, gadis itu terus berjalan tanpa bersama keempat kakak laki-laki nya.
Semua orang di kampus tau kalo adina adalah adiknya haruto, jeongwoo, junghwan dan doyoung. Tapi mereka tidak tau kalo adina bukanlah adik kandung melainkan adik yang di adopsi oleh mereka.
Meskipun begitu, banyak mahasiswa yang terpesona dengan kecantikan adina hanya saja mereka tidak berani mendekatinya karena selalu di pantau oleh keempat kakak laki-lakinya.
Brukk!
"Aduh..." ringis adina saat seseorang menabraknya hingga terjatuh.
"Astaga, maaf gue gak sengaja" ucap seseorang yang berjongkok di hadapannya.
"Lho, Dina" ucap seorang itu saat melihat wajah adina, gadis itu sontak mendongak dan membulatkan matanya.
"Kak azka"
Seseorang yang tidak sengaja menabrak adina adalah Azka, kakak seniornya di kampus.
Lelaki itu tersenyum. "Aku senang kamu mengingatku, oh ya, ayo berdiri" Azka membantunya berdiri.
"Terimakasih" ucapnya tersenyum.
"Sama-sama, maaf karena sudah menabrak kamu" tuturnya.
Adina mengangguk. "Gak apa-apa kok kak"
"Ngomong-ngomong kelas kamu dimana?"
"Di lantai dua, fakultas ekonomi"
"Oh gitu, lain kali aku akan menjemput kamu ke kelas"
"Untuk apa?"
"Umm... Mengajakmu ke kampus atau ke kantin, mungkin, itupun kalo kamu mau, anggap saja sebagai awal perkenalan kita"
Adina terdiam sejenak. Dia masih ingat bagaimana ketiga kakaknya itu melarang dirinya untuk dekat-dekat apalagi mengobrol dengan azka, tapi tidak mungkin dia asal pergi begitu saja.
Dia benar-benar diajarkan apa itu sopan santun dan attitude yang baik kepada orang lain.
"Maaf kak tapi--"
"Adina!!" Pekik seseorang di belakang, mereka berdua menoleh ke sumber suara yang berasal dari haruto.
"Kak Ruto" lelaki bersuara berat itu menarik adina menjauh dari azka.
Perlakuan haruto justru membuat azka tersenyum smirk.
"Jangan pernah lo dekat-dekat sama adek gue" tegas haruto.
"Gue cuman mau ngobrol doang kok, emangnya salah?" Tanya azka.
"Jelas salah, lo itu playboy di kampus, gue gak mau adek gue kena korban PHP lo juga! Ngerti" tegas haruto, dia menarik pergelangan tangan adina pergi dari hadapan azka.
"Ck, posesif sekali" cibirnya berdecak.
Saat berada di koridor lantai dua, adina terus menerus meminta tangannya agar di lepaskan, entah apa yang memasuki haruto sehingga genggaman tangannya membuat pergelangan tangan adina merah dan terasa sakit.
"Kak ruto lepas, sakit kak" ujarnya sedikit memekik.
Haruto menoleh ke arah adina dengan tatapan tajam, tangannya terlepas tapi tidak dengan detak jantung adina yang ketakutan saat pertama kalinya melihat haruto marah.
"Ka-kakak kenapa?"
"Bukannya kakak sudah bilang untuk jauh-jauh dari azka? Apa kamu tidak mendengarnya?"
"Aku dengar, tapi tadi itu gak seperti kakak pikirin, kak azka cuman bantuin aku doang kok"
"Bantu apa huh? Dia itu cuman modus doang ke kamu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry If I Love You || TREASURE
Short StoryKisah seorang gadis yang diadopsi oleh ke 12 laki-laki tampan yang menginginkan kehadiran sang adik perempuan di rumah mereka. Suatu ketika, gadis yang awalnya berusia lima tahun itu kini beranjak dewasa dimana penampilannya pun berubah, kecantikan...