arka yang berusia dua tahun itu sudah bisa berjalan dan hari ini tumben arka yang tak bisa lepas dengan shani membuat shani mau tidak mau membawanya kerja, ya walaupun shani tak berkerja seharian hanya setengah hari karna suruhan al, al benar benar melarang shani berkerja namun shani yang suka tidak betah dirumah hanya dengan arka tak melakukan kegiatan apapun akhirnya meminta al untuk berkerja dengan syarat hanya setengah hari.
"bu" ucap arka entah anak itu membaca atau dia memanggil shani, arka tengah diberikan buku gambar cerita hewan karna arka sendiri akan anteng saat dia diberi buku gambar hewan.
ocehan itu selalu terdengar dimobil shani sambil membuat shani seperti mendengarkan musik dengan semua ocehan arka. "biyu" tunjuk arka pada warna arka memang tidak bisa membaca tapi dia selalu mengingat dan mendengar shani mengenalkan warna apa saja pada arka membuat anak itu mengingat.
"pinter anak bibu, ayo turun nak ada onty gege didepan" ucap shani saat melihat gracia yang terlihat celingak celinguk itu.
shani membawa tas kantor dan tas bekal untuk al sekaligus mengendong arka, al baru selesai meeting dari cafe depan itu berlari mendekati shani dengan mengambil alih tas dan bekal itu dar shani.
"kok ga telfon aku?" ucap al sambil nenteng tas itu.
"kamu sibuk sayang, abis meeting."
"papi" ucap arka tepat.
"anak ganteng, masuk ayo panas." dan setelah itu al berpamitan keruang meeting sebentar dengan samuel.
gracia menyambut tangannya didepan arka yang di terima baik oleh arka "sayangku, aku kangen kamu" gracia menatap wajah arka sedangkan arka mengelus pipi gracia seolah olah dia juga berbicara jika merindukan gracia.
"arka mauu eskrim?" tanya gracia.
shani yang tengah berbicara menoleh pada arka saat arka menarik tangannya pelan seolah ingin berbicara sebentar "maaf bibu, alka mau eksrim onty gege boleh?" anak berusia dua tahun itu sudah mulai lancar berbicara walaupun tidak bisa menyebutkan kata r dengan sempurna sepertu bibunya.
shani mensejajarkan tingginya dengan arka, dan tersenyum sebentar "boleh, tapi satu aja ya arka baru sembuh pilek." ucap shani sambil mengelus pipi arka.
"iya bibu, makasi" shani selalu mengajarkan arka untuk tak sungkan mengatakan maaf, tolong, permisi, makasi.
dari arah ruangan rapat samuel dan al baru selesai, dan al menyambut pelukan shani yang sudah menunggunya tadi. "maaf nunggu lama, bentar arka mana?" tanya al yang menoleh ke kanan kiri mencari bocah kecil itu.
"makaan eskrim sama gracia, gapapa udah aku izinin kok. kamu makan dulu ya, jadwal kamu padet banget hari ini." ajak shani sambil menarik tangan al ke ruangannya dan samuel yang sedari tadi melihat interaksi mereka hanya menggelengkan kepala "gaib kayaknya gue disini" gumamnya sebelum dia mencari keberadaan istrinya bersamaa arka.
samuel mencari gracia hingga menemukann keduanya disalah satu taman kecil yang ada di kantor tengah memakan eskrim, keduanya duduk bersamaa menikmati eskrim itu. "onty gege, perutnya kaya bibu alka" ucap arka.
"emang perut bibu arka kenapa?" tanya gracia.
"besar, karna ada alka disana" saat menunjukan foto shani yang tengah mengandung arka.
"eh, ada adik bayi." arka cepat sadar dengan keadaan itu.
"hahaha, pinter banget sih kamu." ucap gracia yang hendak mencium pipi arka namun bayi kecil itu menahan wajaah gracia.
"onty maaf, mulut onty ada eskrim nanti kalo cium alka lengket kata bibu" ucap arka menolak dan memberikan alasan itu.
arka dengan cepat mengambil tisu itu dan mengelap bibir gracia dengan tangan mungilnya, "yee, udah bersih. sekarang boleh onty" arka menyodorkan pipinya ke hadapan gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
shani itu cantik, tapi dia galak.
Novela Juvenilshani itu cewe cantik yang tiba tiba muncul dikehidupan al, hingga membuat keduanya yang tadi tidak menerima perjodohan yang konyol, hingga ada banyak momen yang tak terduga membuat keduanya sering intens bertemu, dan ya baca aja......