Malam ini adalah malam dimana pertama kali aku berbicara dengan teman - teman Agam. Ternyata, mereka tidak seperti yang aku bayangkan. Aku pikir mereka akan kembali menuduh ku sebagai perempuan jahat yang suka selingkuh namun, pikiran ku terhadap mereka salah.
(Incoming call from Agam)
* Hai Lea *
* Hai, Gam *
* Aku telpon biar kita habisin waktu sebelum nanti malam aku technical meeting ya *
* Iya, Gam *
* Lea lagi apa *
* Lagi nonton tv aja *
* Oke, aku sambil main uno ya sama temen - temen *
* Iya tidak apa *
* Nanti kalau aku mau sholat dan makan malam enggak usah dimatiin ya tungguin aja *
* Tidak apa, oke baik *Aku hanya fokus pada serial televisi yang aku tonton. Sambil mendengarkan suara Agam dan teman - teman nya yang keras bermain uno. Mereka bersaing dan tidak ingin kalah. Telinga ku terasa sakit mendengarkan suara keras itu dan ponsel ku sedikit aku jauhkan.
* Hiyaaaa, aku menang *
* Sayang aku menang sayang *Sayang? Aku tidak salah dengar? Agam memanggilku sayang? Seketika senyum ku merekah, aku yakin pipiku pun memerah. Aku mabuk kepayang, sungguh.
* Sayang, kok diam aja. Aku menang sayang * Agam berbicara dan aku bisa tahu jelas dia juga salah tingkah berkata seperti itu
* Sayang, itu Agam nya menang * terdengar suara beberapa orang seperti meledek Agam
* Sayang - sayang, cewe ku ini *
* Bagi dua Gam *
* Muatamuuuu *Mulut ku bungkam. Aku masih saja salah tingkah, ahh jika Agam di sampingku aku tak akan tahu bagaimana cara agar dia tidak mengetahui muka ku memerah karena dia memanggilku 'sayang'
* Lea, kemana? kok tidak jawab? *
* Iya, aku dengar *
* Aku menang *
* Yeyy, selamat ya *
* Iya, kamu dari mana aja? *
* Aku sedang melihat televisi saat kamu bermain jadi aku tidak terlalu fokus dengan ponsel. Maaf ya *
* Oh, iya tidak apa. Ini sudah masuk waktu maghrib, aku siap - siap sholat dulu ya cantik. Setelah itu aku makan malam, jangan ditutup telpon nya *
* Iya, aku juga deh *Ponsel ku biarkan menyala dan masih terhubung panggilan suara dengan Agam. Aku dan Agam sama - sama beribadah dan makan malam. Sementara, ponsel ku taruh dalam kamar. Aku tidak lupa mendoakan Agam agar sukses bertanding besok siang, walaupun aku belum tahu dia akan masuk dalam list sebelas pemain atau tidak. Yang jelas, aku berdoa untuk Agam dan juga tim nya.
* Gam? Udah selesai belum? *
Aku belum mendengar jawaban dari Agam, berarti dia belum selesai. Aku menunggu nya dengan tetap menyalakan televisi dan menonton kartun kesukaan ku 'upin ipin'.
* Lea? Halo *
* Hai, udah selesai? *
* Udah *
* Ga main lagi sama temen - temen? *
* Mereka sih main lagi ya, tapi aku mau sama kamu aja *
* Hilih *
* Lah, iya loh. Masa ninggalin cewe ku sendirian *
* Nyenyee *
* Ih gitu ya. Ga mau ditemenin nih? *
* Ih, ya mau. Oh iya, Tama dimana? Seharian ini tidak ada kabar *
* Hm, ada disana. Kenapa nyari Tama? *
* Tidak, biasanya dia berisik *
* Lagi main itu dia sama temen - temen *
* Emang bisa dia main uno? *
* Enggak, hahaha. Biarin aja aku paling jago pokonya *
* Iya siap deh jagoan *
* Loh iya, emang jago. Buktinya jago dapetin hati mu *
* Ih, mulai deh *
* Pasti lagi senyum - senyum *
* Ga juga *
* Bohong, pipinya merah itu *
* Ih diem deh *
* Ya udah aku diem aja *
* Ih ya ga gitu. Ah kamu ma *
* Tadi suruh diem, di diemin ga mau *
* Ya bukan gitu konsep suruh diem nya. Aih kamu ma *
* Iya - iya *
* Emm, Gam. Mau tahu ga? Nama Lea dari mana? *
* Dari mana emang? *
* Dari mantan aku *
* Oh *
* Iya beneran *
* Oh *
* Padahal ya dulu dia kasih nama aku itu Le'a *
* Terus? *
* Sejak putus aku selalu memikirkan bahwa nama itu sangat bagus. Jadi aku ganti nama sebagai Lea *
* Iya bagus banget *
* Marah ya? *
* Tidak *
* Bagus loh nama nya *
* Iya bagus. Ya sudah kalau gitu aku juga akan memberi mu satu nama *
* Apa itu? *
* Aku panggil kamu A saja *
* Kok A? *
* Iya, Ayang *
* Nyeeee *
* Salting pasti *
* Biasa saja *
* Masa, tidak usah berbohong aku sudah hafal, Lea *
* Berisik ahhh malu *
* Mau tahu ga? *
* Apa? *
* Enggak *
* Ish kamu ma gitu. Apa? *
* Dulu aku sering ke rumah mantan *
* Oh, ya udah *
* Marah? *
* Ga tau. Bodo ah *
* Loh gitu, kamu duluan yang bahas mantan *
* Hm *
* Ah Lea, jangan marah. Cantik nya hilang nanti *
* Ya kamu sih *
* Iya aku salah iya maafin ya cantik *
* Ga ah *
* Hayoooo. Lea halo Lea * terdengar berisik sekali dari teman - teman Agam yang mulai saut - sautan memanggil ku, ada suara Tama juga
* Eh, hai *
* Lea, kamu kok mau sih sama Agam. Padahal dia jelek * ujar salah satu teman Agam
* Ngawur * jelas terdengar suara Tama membela Agam
* Iya, Agam jelek loh. Mending sama Zidan yang tadi nanya kalau ga sama aku, nama ku Roy *
* Dan, tak laporin cewe mu * Agam meledek
* Lea, aku punya pantun buat kamu * ujar Zidan
* Apa tu? *
* Ga jadi ah *
* Kenapa? *
* Kamu itu ga cocok dipantunin, cocok nya diseriusin *
* Hiyaaaa * teriak banyak teman Agam
* Bener, Dan. Tak laporin cewe mu nanti kalau telpon *
* Sama aku aja, aku Roy *
* Nguawur, ga usah ganggu Agam Lea * ujar Tama
* Sana lah, ga usah ganggu aku dan Lea *
* Lea, kamu kembaran Ila? Mantan nya Tama itu *
* Iya *
* Oh, Ila buat aku aja boleh tidak? *
* Tidak, dia sudah punya pacar *
* Yahhh, kasihan Tama ditinggal. Udah punya pacar tuh Tam si Ila *
* Tau *
* Yah jealous *
* Takdir bro *
* Eh, Lea. Kamu kemarin kok selingkuh? * tanya salah satu teman Agam
* Hee, ga usah dibahas bisa ga? * suara Tama terdengar jelas kalau dia sedikit membentak teman nya yang bertanya seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Inikah yang Kau Sebut Kasih Sayang
RomanceTentang Lea, gadis beranjak 17 tahun yang sedang jatuh cinta dengan Agam, Lelaki 15 tahun. Lea yang menutupi sakit nya dengan kebahagiaan bersama Agam, harus menerima kenyataan pahit. Membuat semua orang terkejut dengan perjalanan cerita mereka, hin...