Sembilan Belas

6 4 1
                                    

Tahun berganti dengan penuh makna. Walaupun diawali dengan perdebatan kecil antara aku dan Agam. Ya, dia selalu menghilang tanpa kabar. Aku yang saat itu sedang sakit pun tak terlalu diperhatikan oleh nya. Hanya Tama yang memperdulikan kondisi ku. Namun, Tama tetap meyakinkan ku bahwa Agam sangat mencintai ku dengan segala hati nya.

Terkadang aku tidak bisa membohongi perasaan ku bahwa aku nyaman dengan Tama. Tetapi aku teringat bahwa perasaan ku itu adalah kemustahilan dan kebodohan. Satu sisi Tama adalah mantan kekasih kakak ku dan di sisi lain nya Tama adalah sahabat kecil Agam.

"Hei, Lea. Bagaimana? Agam sudah ada kabar?" Tama memberi ku pesan

"Hah? Belum hehe"

"Sabar dulu ya? Jangan overthinking. Mungkin Agam sedang sibuk dengan keluarga nya atau paket internet nya habis"

"Kalau paket internet nya habis kan dia bisa beli, Tam? Atau hotspot ibu nya"

"Ya jangan mikir aneh - aneh dulu saja. Aku usahakan agar dia secepatnya bisa memberimu kabar ya?"

Tama memang selalu memastikan agar aku baik - baik saja. Itu yang membuat ku merasa nyaman ketika berada disamping nya. Aku tidak memberi tahu pada siapapun tentang perasaan bodoh ini. Biarkan ini menjadi rahasia ku sampai kemudian hari.

Aku tetap menunggu Agam untuk memberiku sebuah kabar dan menghabiskan awal tahun bersama - sama. Menahan rasa sakit yang sedang aku alami demi Agam. Kata Tama, ia sudah meminta tolong pada ibu nya agar Agam membuka ponsel nya dan ibu nya memberi respon bahwa Agam bersama keluarga sedang berlibur di gunung yang sulit mendapatkan signal bagus. Aku hanya terus menunggu Agam sampai aku tertidur.

"Haii sayang ku. Maaf ya kalau aku tidak memberi kabar seharian ini" Agam memberi ku pesan

"Tadi di atas tidak ada signal sama sekali jadi aku tidak bisa menemani ayang"

"Aku janji secepatnya kita bisa ketemu ya? Besok aku ada latihan, mungkin lusa baru bisa ketemu. Tidak apa?"

"Aaaa ayang maaf ya kalau kamu jadi terpikirkan karena aku yang tidak bisa memberimu kabar. Ayang sudah tidur? Mimpi indah ya, aku benar - benar minta maaf"

"Ayang gimana keadaan nya? Sudah sehat? Atau masih sakit? Obat nya jangan lupa di minum ya sayang ku, semoga cepat sembuh"

*Agam send hug stiker

*Agam send kiss stiker

"Aku tidur dulu ya sayang ku, ketemu di mimpi. Babai ayang ku"

Pagi datang menyambut dengan lembut. Aku membuka ponsel ku kemudian tersenyum tipis membaca pesan - pesan Agam yang masuk. Aku bahagia melihat perubahan pada diri nya dari tahun sebelum nya. Tuhan begitu baik membalikkan perasaan Agam pada ku. Aku teringat betul tahun lalu hati ku terluka karena Agam yang tidak membalas pesan ku berhari - hari dan membuat status dengan foto perempuan bernama Najwa. Namun, tahun ini sikap nya berubah drastis menjadi romantis dan penyayang.

"Pagi Agam, jujur aku sedikit kesal karena awal tahun aku tidak menghabiskan waktu ku dengan mu" balas ku pada Agam

"Tapi tidak apa aku maafkan. Ketemu nya tidak bisa hari ini saja? Kangen banget ini"

"Sayanggggg" pesan masuk dari Agam 10 menit setelah aku memberi nya pesan

"Tidak bisa hari ini sayang, hari ini aku ada latihan maaf ya? Kan besok kita bisa bertemu sayang. Aku juga kangen kamu kok"

"Yahhh, kapan latihan nya?"

"Nanti sore sayang ku"

"Eum gitu, ya sudah semangat ya"

Inikah yang Kau Sebut Kasih SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang