Silver Hair

232 27 7
                                    

Chief of Human Resource Officer tampan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chief of Human Resource Officer tampan itu. Selepas Rapat besar yang digelar perusahaan. Banyak pekerjaan yang serasa berlipat ganda, atau memang begitulah adanya.

Berbeda dengan Jeno yang memilih melipir ke pantry, Hyunjin malah menjadi rajin karena sindiran sindiran halus para investor. Mereka bilang bahwa Hyunjin ini hanya tau menggoda wanita daripada mengurus sebuah perusahaan.

Secara teknis memang Hyunjin suka sekali mangkir dari rapat dan membuat Karina kelimpungan. Tapi hasil pekerjaannya selalu bersih tanpa cela. Orang orang kolot itu tidak akan tau bagaimana caranya mengatur manusia, selain terus memerintah karena memiliki dana.

"Sesuai hasil rapat, Tuan Lee menekan dana keluar"

"Tapi pelatihan ini penting. Kita harus bisa mendapatkan banyak informasi. Agar saat uji coba mesin baru, sdm yang kita punya sudah siap untuk menggunakannya"

"Anggaran ini sudah di tandatangani" final Ryujin yang sekarang berdiri didepan Hyunjin yang sedang sibuk duduk membaca berkas yang ia bawa.

"Aku akan bicara dengan Lee Jeno nanti"

"Hm"

Hyunjin lalu menutup map berisi berkas penting tadi. Ia akhirnya mengalah dan menyandarkan tubuh letihnya pada sandaran kursi. Matanya terpejam dengan jari yang memijat pelan pelipisnya. Solusi atas masalah ini harus segera ia temukan, apalagi jika Jeno tetap kekeuh tidak menaikkan angka anggaran untuk projeknya.

Dia tidak menyukai bekerja di kantor, dia lebih suka memacu adrenalinnya untuk misi misi yang berhubungan dengan senjata api. Tapi Johnny memerintahkannya untuk ikut bergabung bersama Jeno dan Jaemin mengelola perusahaan besar ini.

"Aku izin keluar"
Mendengar itu mata Hyunjin kembali terbuka. Badannya kembali duduk tegap. Ia menaruh tangannya diatas meja dan menyangga dagunya disana.

"Sekretaris Shin"

"Ya?"

"Kau cantik sekali" Hyunjin itu penggoda kelas kakap. Dia bahkan bisa berkata manis pada wanita manapun. Menebar pesona kesana dan kesini tanpa perasaan tulus hanya untuk mendapat perhatian.

Tapi dia berani bersumpah, Shin Ryujin bisa menjadi pengecualian sejauh ini. Tidak tau bagaimana nanti, mungkin ada wanita yang melebihinya. Tapi untuk sekarang, wanita yang menjabat sebagai sekretaris Jeno itu berhasil menarik atensinya.

"..."

"Kau tidak suka disebut cantik?"

"Aku tidak suka omong kosong"

Hyunjin sontak tertawa renyah tanpa beban. Ucapan pedas wanita itu ia anggap sebagai angin lalu, sebab ia senang sekali mendengar wanita itu menggerutu. Lantas setelahnya ia berdiri dan memutari mejanya hanya untuk menghampiri Ryujin yang masih terdiam mendekap tablet putihnya.

"Sentuhan tanpa concent disebut pelecehan" celetuk Ryujin begitu merasakan tangan Hyunjin mengusak surai panjangnya.

"Eyy aku bahkan belum membawamu ke ranjang. Kau sudah bilang ini pelecehan?"

Who can find me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang