Jealousy

147 23 2
                                    

HAHA IM BACK GUYS
Warning mengandung adegan🔞
Enjoy!
_•°_•°_•°_•°_

HAHA IM BACK GUYSWarning mengandung adegan🔞Enjoy!_•°_•°_•°_•°_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno sudah lupa kapan terakhir kali ia hidup dalam ketenangan. Ancaman pembunuhan, terjebak dalam kobaran api, hingga hampir kehilangan tangan dan kaki. Bertahun-tahun dia menjalani tugas dibawah bayang-bayang kematian, walau tidak sedikitpun dia keluhkan. Seolah nyawa, harta dan kehidupan bukan sesuatu yang dia takutkan menghilang. Namun jika bicara soal nyawa Na Jaemin, dia bisa bertaruh untuk bertukar tanpa tapi.

Saudara yang sudah hidup bersamanya sejak bayi. Saudara yang mengorbankan jaminan hidup mewah yang ditawarkan, saat ada pasangan muda yang mau mengadopsi. Demi hidup lama bersama Jeno di panti asuhan yang hampir bangkrut pada saat itu. Jeno berani bersumpah jika hidup Na Jaemin sudah menjadi tanggung jawabnya.

Maka saat melihat pesan dari Seungmin soal ancaman bahasa spanyol yang ditemukan pada apartemen Jaemjn yang terbakar. Membuat amarahnya naik ke ubun-ubun. Blackfox sudah dipastikan tidak mendapat ampunan darinya. Organisasi kriminal asal Vegas itu tidak akan lolos dari Jeno.

Kini matanya menatap kosong pada layar gelap laptop. Disertai dengan hati yang gondok hingga sesekali urat pada pelipisnya terlihat jelas seiring pandangan yang menajam. Kepalanya riuh, penuh hingga mengantarkan keringat dingin. Hingga ketukan yang terkesan main-main pada pintu membuatnya mau tak mau mendongak.

Shin Ryujin, sekretarisnya biasa mengetuk pintu sebanyak dua ketukan. Lalu masuk tanpa banyak bicara dan menghampirinya. Jadi saat mendengar ketukan yang berbeda, kening Jeno sedikit menyerit samar. Siapakah empu yang sudah membuat ketukan keras nan tergesa diluar sana-

"Hai baby!"

BIbir Jeno yang sedikit terbuka, berniat menjawab ketukan tadi. Sebelum akhirnya ia menemukan sosok perempuan menyembul dari sela pintu yang terbuka. Sebatas bahu dengan kepala memiring lucu hingga rambut navy halusnya yang di ikat ponytail jatuh kesamping. Lalu tidak lupa lihatlah anting anting yang bersinar terkena pantulan lampu.

Karina datang dengan tampilan yang sedikit 'meriah' hari ini

"May I come in?"ranum ceri itu merekah seraya bertanya pada Jeno yang kini masih belum kunjung bersuara.

Melihat kekasihnya yang datang Jeno langsung dihinggapi perasaan gamang. Namun tak urung menurunkan kurva dibibir Jeno yang terangkat naik, mengulas senyum tipis disana. Lelaki dengan marga Lee itu bergerak menarik kacamata yang sedari tadi menemaninya bekerja lalu melipatnya diatas meja.

"Masuk" izinnya atas kedatangan sang kekasih.

"Aku tidak mengganggu 'kan?" tanya Karina sambil berjalan masuk setelah berhasil menutup pintu.

Jeno hanya menggeleng, bertopang dagu dengan mata terpejam. Mendengarkan ketukan dari ujung heels yang dikenakan sang kekasih semakin mendekat kearahnya. Harum bunga mawar basah itu langsung masuk ke indra penciuman Jeno. Sedangkan Karina terlihat tersenyum merekah dengan kedua tangan yang bertumpu pada meja. Menyangga badannya yang condong kearah Jeno.

Who can find me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang