Planning

236 22 9
                                        

Hai?
_•°_•°_•°_•°_

Sejak saat dimana Winter membuka amplop berisi rekaman dari dasboard mobil Na Jaemin-- mobil yang pernah ia buat meledak saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak saat dimana Winter membuka amplop berisi rekaman dari dasboard mobil Na Jaemin-- mobil yang pernah ia buat meledak saat itu. Sejak itu pula Winter tidak pernah bertemu dengan Jaemin. Entah kemana perginya pria tampan itu. Apakah memang mereka sibuk masing-masing atau memang sang direktur tidak ditakdirkan bertemu dengannya.

Empat hari berlalu dan entah apa yang harus dia lakukan setelah mengetahui kebenaran tersebut. Serena meminta ia untuk bersiap kembali menyiapkan rencana. Tapi entah kenapa hatinya dilanda gundah gulana.

"Itu artinya Na Jaemin adalah anggota SIA. Ada kemungkinan beberapa karyawan Hwa-il Corp juga adalah rekannya"

"Siapa?"

"Siapapun itu, jangan biarkan pembunuh Jeanna lolos"

Hingga tak terasa langkah gontai itu terhenti. Ketika mata hazel Winter menangkap sosok Jaemin yang juga berdiri diujung lorong. Menatap dirinya dengan pandangan yang tidak bisa ia deskripsikan seperti apa.

"Target locked."

Winter mengerjap pelan, jantungnya bertalu kencang seiring langkah Jaemin yang mendekat. Mata mereka beradu tatap, tak lepas seolah tidak ada tujuan lain.

Sampai wanita dengan wig silver sebahu itu merasakan matanya hangat dan memburam. Tepat saat itu pula Na jaemin bertenti didepannya dengan tangan yang terulur untuk menangkup pipinya

"Winter, kenapa menangis?"

Begitu lengan Jaemin terulur, berniat menyapu lelehan air mata di pipi si cantik. Winter lebih dulu membuang wajahnya ke samping. Jika dipikir kenapa adegan ini begitu dramatis.

"Kenapa aku menangis?"

"Winter," panggil Jaemin yang terdengar khawatir. Perkara perempuan itu yang menolak menatapnya saja Jaemin jadi merasa resah. Sebenarnya kenapa perempuan cantik itu menangis saat menatapnya.

"Direktur Na, apa orang sepertiku boleh menyukaimu?"

Jaemin nengerjap bingung, eempat tersentak kecil kala mata hazel yang berkaca-kaca itu balas menatapnya dengan..

Tajam

"Apa orang sepertiku boleh menjadi lebih dari teman untukmu?"

"Winter, aku--"

Yang lebih pendek akhirnya menarik nafas. Ayolah Winter, pria didepan mu ini adalah seorang musuh. Bahkan pernah hampir kau lenyapkan nyawanya dengan gelak tawa. Pernah juga kau umpati hanya karna tidak menemukan mayatnya di mobil yang kau bakar.

Lalu sekarang kenapa ia begitu sakit hati. Kebingungan dan hilang arah. Seolah jika boleh, dendam untuk membalas kematian Jeanna, ia buang saja. Kemudian memulai hidupnya bersama pria didepannya ini hingga tua.

Who can find me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang