Happy Reading!
Dibawah guyuran hujan Arsha menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Mata nya memerah, dibalik helm full face nya bibir Arsha menggigil.
Dingin cuy! Butuh selimut bernyawa.
Akhirnya, Arsha sampai di depan rumahnya lalu menyimpan motornya di garasi tak lupa mencabut kuncinya. Arsha membuka helm full face nya lalu, menyimpannya di atas motor mengacak-acak rambutnya yang basah.
Hatchim!
Arsha menggosok hidung nya yang merah bibir merahnya menjadi pucat. Arsha meraba dahi nya sendiri lalu meringis panas. Arsha masuk ke dalam rumahnya lewat pintu yang terhubung dengan garasi takut ketahuan Agis dan Arham.
" Baru pulang?" ujar Arham yang entah kapan sudah berada di depan tangga.
Niat nya pengen engga ketahuan ternyata sama aja. Tau gitu lewat pintu depan rumah aja.
" Iy-hatchim!" Arsha yang hendak menyusut cairan di hidungnya dengan dasi langsung di tahan oleh Arham.
" Jangan pake dasi." ujar Arham tangannya terulur meraba dahi Arsha." Kamu demam, jangan mandi langsung ganti baju terus nanti Ayah suruh Mamah kamu kasih obat."
Arsha mengangguk lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya sesekali menggosok hidungnya yang gatal. Arsha membuka pintu kamarnya lalu menutupnya berjalan menuju kamar mandi seraya mengambil handuk nya dan menggosok rambutnya lalu, mengganti baju nya dengan kaos berwarna putih polos dan celana pendek.
Arsha langsung membaringkan tubuhnya di kasur menarik selimutnya lalu, terdengar pintu kamarnya di ketuk.
" Masuk" ujar Arsha serak memiringkan kepalanya menghadap pintu lalu memejamkan matanya.
Pintu kamar pun terbuka munculah Agis dengan membawa nampan yang di atasnya ada bubur, minum dan sebotol sirup obat.
Agis menghampiri Arsha lalu duduk di pinggir kasur menyimpan nampan nya di atas nakas. Tangannya menyingkap poni yang menutupi dahi Arsha lalu meraba nya.
" Panas banget..." Agis menatap Arsha yang memejamkan matanya dengan khawatir.
Eunghh
Arsha melenguh merasakan sentuhan di dahinya lalu, membuka matanya dan melihat Agis menatapnya khawatir lalu mengubah posisinya menyenderkan tubuhnya di kasur.
" Makan dulu nak terus minum obat ya?" Agis mengambil nampan nya yang berada di atas nakas.
Arsha mengangguk membuat Agis tersenyum tipis lalu, mengaduk-aduk bubur nya.
" Mau disuapin atau makan sendiri?" tanya Agis menyodorkan sesuap bubur di depan mulut Arsha.
Arsha tidak menjawab lalu memakan bubur yang ada di sendok dengan gerakan cepat. Agis menggelengkan kepalanya lalu terus menyuapi Arsha sampai tidak terasa bubur pun habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Pink ! ( On Going )
Teen FictionPinkan Arawinda gadis maniac warna pink selain mengoleksi barang yang berwarna pink, dia hobi mengejar cowo yang konon katanya cowo itu dingin tak tersentuh Arshakalif Galendra. Prinsipnya itu," PEPET TERUS SAMPE DAPET!" Namun nyatanya Arsha itu r...