Suatu hari, aku tiba-tiba sakit di kelas. Aku hanya tertidur di kelas, sembari menahan sakit. Kebetulan saat itu juga banyak jam kosong di kelas ku. Jadi, tidak terlalu banyak aktivitas ku saat hari itu.
Wajah ku pucat, lemah tak berdaya. Untuk jalan saja pusing dan kantuk. Ya mungkin karena kelelahan dan masuk angin saja. Tiba-tiba, bel pulang berbunyi.
"KRIIINGGG"
Aku sangat lega, akhirnya pelajaran di sekolah selesai pada hari itu. Aku bergegas mengemasi barangku dan pulang bersama teman-temanku.
Oh iya, dara juga sepertinya dari tadi memperhatikanku dari jauh. Yaaa... bukan ke PD an si, memang aku merasa begitu. Dara saja tidak menanyakan keadaan ku saat itu. Bukan karena ia tak peduli, mungkin karena dia malu denganku.
Saat di angkutan dan sudah hampir sampai di tempat tujuan, aku merasa pusing berat. Sepertinya aku sudah tak sanggup lagi untuk berjalan. Hingga, turun dari angkot saja hampir pingsan. Tapi untungnya aku masih bisa berjalan sampai rumah, meski dengan keadaan yang tidak sehat.
Beberapa menit baru sampai rumah, tiba-tiba aku mendapatkan notif dari Dara.
"Hai, kamu sakit?" tanya dara
"Iyaa" jawab aku
"Oh, pantesan tadi kelihatan pucat, seperti orang kebingungan dan ngantuk. Sebenarnya tadi mau tanya langsung ke kamu, tapi malu, hehe."
"Oh gitu, ngga papa kok" jawabku singkat karena sakitnya bertambah parah.
"Tadi di jalan gimana? aman kan? ngga kenapa-kenapa?" Dara merasa khawatir tentang kondisi ku.
"Ya aman sii, tapi tadi pas turun dari angkutan, aku mau pingsan raa, tapi alhamdulillahnya engga kejadian si, mungkin karena kecapean. Tapi tenang aja, aku udah sampai rumah kok"
"Syukurlah kalau gitu. sekarang kamu minum obat dan istirahat yaa, ngga usah mikir yang macam-macam"
"Iya, daraa"
Aku masih tak menyangka bahwa Dara seperhatian itu kepadaku. Padahal dara itu kelihatannya cuek. Cuek banget pokoknya, kek bodoamat sama urusan orang lain. Tapii, aku merasa penting untuk dara. Jadi makin bahagia aja nih rasanya diperhatiin sama Dara, hahaha.
Setelah minum obat dan istirahat, aku terbangun. Aku merasa lebih segar dari sebelumnya. Aku langsung mengambil hp untuk memberi kabar ke Dara bahwa aku sudah membaik.
Aku takut dia masih cemas dan khawatir. Tapi ya itu perasaan aku aja, tidak tahu kalau Dara nya sendiri. Mungkin cemas dan khawatir juga.
"Hai daraa, aku ingin kasih kabar aja ke kamu, kalau kondisi aku sudah membaik."
"Syukur, alhamdulillah. Besok berangkat sekolah kan?"
"Iya dong, biar bisa ketemu kamu lagi" sedikit candaan ku kepada dara
"Berangkat sekolah tuh buat cari ilmu, bukan buat ketemu aku"
"Ya emang si sekolah buat cari ilmu. Kalau ketemu kamu mah itu dah bonusnya Raa"
"Ah bisa aja kamu" balas dara. Mungkin, membalasanya sambil tersenyum, hahaha.
Aku merasa kePDan lagi, karena dia menanyakan besok sekolah atau tidak. Mungkin Dara sudah mulai merindukan aku. Yaa itu cuma pendapat aku aja, ngga tau kenyatannya bagaiamana. Sepertinya memang aku sudah terbawa perasaan deh sama dara. Sepertinya. Sekali lagi, sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Michel & Dara: Michel's Point of View
RomanceSeorang lelaki bernama Michel Asraf Pratama yang bertemu dengan Natasha Dwi Dara, wanita di sekolahnya yang mampu membuat ia merasakan perasaan baru dan menggebu-gebu tentang cinta kala itu. Michel harus benar-benar bisa mengerti bagaimana seorang N...