MARET KU

38 2 0
                                    

28 Maret 2018, hari ulang tahunku ke 16 tahun. Aku mengajak dara untuk makan bersama. Saat di obrolan, ia seperti mau tidak mau untuk makan bersama. Mau karena dia suka aku. Eitsssss, mulai kePDan lagi nihh hahaha. Ya mungkin memang karena itu. Lalu tidak mau nya, karena malu. Iya, malu. Dara memang pemalu. Dia mau ikut makan bersama, dengan syarat nayla juga ikut. Ya sudah tidak apa-apa.

"Hai dara, besok makan bareng yuk" ajak aku

"Emm, dimana?"

"Ya dimana aja, kamu mau dimana?"

"Dimana yaa, bingung, terserah kamu aja dehh"

"Kamu suka mie set? Kalau suka, ke sana yukk, mau engga?" tanyaku

"Mau mau, tapi disana suka antre banyak. Yang sepi aja, aku malu"

"Lah kenapa malu?"

"Ya, malu, kan banyak orang heheh" jawab Dara

"Yaudah, ke bakso granat aja gimana? Kayaknya engga begitu ramai si di sana"

"Y ya, engga papa, tapi aku engga mau sendiri."

"Ya kan sama aku raaa"

"Bukan gitu, aku mau ngajak nayla yaa, boleh engga"

"Engga mau kita berdua aja ra?"

"Engga, aku maluu heheh" sahut dara

"Hmmm, iya dehh, engga papa. Eh tapi nanti kasihan nayla dong jadi obat nyamuk di sana"

"Engga kok, nayla sama pacarnya"

"HAHHH!!? Jadi kek double date gitu?" aku malu sebenarnya, karena ya saat itu pacar nayla adalah adik kelas ku dan temannya juga teman kelasku juga. Jadi aku takut tersebar hubungan antara aku dengan dara.

"Yaaa gitu. ngga papa kan?" tanya dara

"Y y yaudah deh, ngga papa" jawabku dengan penuh keraguan.

Aku memutar otak agar aku bisa makan berdua saja dengan dara.

Sampai akhirnyaaaa...

di hari H tetap jadi seperti double date.

Hmmmm.... yasudah, tidak apa-apa.

Aku menemui pacar nayla di kelas 7C

"Hei, ayo berangkat duluan. Nanti dara sama nayla nyusul."

"Kita kemana?" tanya pacar nayla

"Udahh, ikut aja"

Lalu aku naik angkutan dengan pacar nayla, sedangkan nayla menyusul dengan dara di angkutan belakangnya. Sesampainya tiba di tempat, aku memesan terlebih dahulu makanan sembari menunggu dara dan nayla.

Tidak lama kemudian, mereka datang. Aku duduk di pojok, lalu mereka aku suruh duduk di sebelahku. Tetapi mereka tidak mau. Bodohnya aku, malah membiarkan mereka duduk terpisah denganku. Aku malu untuk berpindah tempat duduk karena tempatnya sedikit terbuka, jadi kelihatan orang banyak.

"Hei michel!" pacar nayla memanggilku

"Apaan"

"Kamu peka dong! Dia duduk di sana, masa kamu ngga nemenin? Kamu sama dara, aku sama nayla deh ngga papa. kita pisahan tempat duduk, atau mau gabung juga nggga papa. Dari pada kaya gini, aku duduk sama kamu, nayla duduk sama dara. Engga asik ahh"

"Aku malu broo. beneran dah, canggung" jawabku

"Ah ga asik, beneran dah engga asik"

"Yaudah ayok lah"

Aku duduk berhadapan dengan dara, dan nayla berhadapan dengan pacar nayla dalam meja yang berbeda.

"Dara, nayla, tuh pesen apa. Aku udah pesen barusan"

"Aaa, ini aja bakso granat biasa 1" jawab nayla

"Dara, kamu mau apa?" tanya aku

"Engga, aku engga pesan." Jawab dara dengan nada cuek

"Lahh? Kenapa? Kan kita mau makan bareng. Tinggal pesan aja, engga papa kok"

"Engga engga! Udah kenyang. Pesan ini aja, minum"

Aku bingung, kenapa dara tiba-tiba seperti itu. Apa mungkin karena tadi aku tidak mau duduk bersama dara di sini, atau karena emang dara benar-benar kenyang.

"Ah udah, ini aja bakso granatnya 2 buat kamu sama nayla"

"Ngga usahhh. dibilangin ngga usah kok"

Aku langusng memberikan daftar pesanan ke pelayan.

Setelah itu, nayla berbnincang dengan pacarnya. Aku berbincang dengan dara.

"Kamu kenapa raa?"

"Engga papa kok"

"Aku ada salah ya?" tanyaku dengan muka bingung

"Engga"

"Terus kenapa?"

"Engga papa"

"Jelasin dong, aku beneran engga tau kenapa"

"Engga ada yang perlu dijelasin. Aku engga papa kok"

Heeeeehhhh, susah ya ngertiin cewe. Sumpah, sulit  banget. 

Lalu makanannya datang.

"Tuh dimakan, aku juga makan ni"

"Ngga"

"Kan udah dipesenin, raaa"

"Kan yang pesan kamu, bukan aku" jawab dara dengan sedikit ketawa

"Iyaa, ini buat kamu, raa. dikit aja deh ngga papa, yang penting dimakan"

"Nggaa, buat kamu aja situ, atau buat nayla nih"

"Nayla! mauu?" tanya aku

"Eeh engga, masa 2 porsi, aku kekenyangan dong. Buat dara aja tuh"

"Tuh kan raaa, nih dimakan. Atau mau aku suapin?" tanya aku sambil senyum

"Ih ngga, ngga" dara sambil senyum juga

"Ahh, ngga papa nih, sesekali. Buka mulutnya, aku suapin"

"Mmm engga, michel. Situ makan aja kamunya" dengan wajah malu-malu

"Yaudah deh kalau engga mau, makan sendiri yaa"

"Kenyang, ngga usah, buat kamu aja dihabisin semua."

"Hehhh..."

Sembari aku makan, dara tetap tidak mau makan. Aku mersasa bersalah, tapi tidak tahu salahnya di mana. Sampai mau pulang, dara pun belum makan, hanya minum.

"Raaa, itu dimakan. Habis ini pulang, mau hujan soalnya."

"Yaudah, ayo pulang aja"

"Engga mau dimakan beneran itu?" tanya ku sekali lagi

"Engga"

Aku sedikit kecewa saat itu, karena ya udah dipesanin tapi ngga dimakan. Dara nya juga ngga jelas kenapa ngga mau makan.

"Yaudah, ayo pulang. Ni kado dari aku buat kamu. Aku kemarin carinya sampai kehujanan lhoo, sama nayla tuh"

"Sampai kehujanan? Wahhh, makasih yaa. Apa kamu lagi sakit hari ini?

"Ngga kok, sehat aja alhamdulillah."

"Alhamdulillah kalau gitu. Makasih ya ini kadonya raaa"

"Iyaa, sama sama"

Lalu aku ke kasir dan mereka semua menunggu di luar. Karena berbeda jalur, aku berpamitan ke nayla dan dara.

"Yaudah, aku pulang dulu ya ra, nay"

"Iyaa, hati hati ya, makasih udah ditraktir" jawab nayla dan dara

"Iya, sama sama. Makasih juga kadonya" jawab aku

Aku pulang antara senang dan sedih. Senang karena sudah bertemu dengan dara, dan sedih karena baksonya tadi ngga dimakan, dann ditambah lagi aku ketinggalan sholat dzuhur, astagfirullah.

***Jangan ditiru yaa, teman-teman, sesibuk apapun kita, jangan pernah tinggalkan sholat.

Sesampainya di rumah, aku buka kado dari dara. Isinya adalah jam dinging bentuknya gitar. And, i like it. Aku post di story, dann aku suka HAHAHA. Hari itu, merupakan salah satu hari yang akan kukenang sepanjang hidup sampai saat ini.

Michel & Dara: Michel's Point of ViewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang