Di sekolahku ada lomba pensi saat itu. Aku dan teman-temanku sibuk menyiapkan apa yang ingin dipentaskan sebagai perwakilan kelas.
Sehari sebelum hari itu, aku sudah ada janji dengan Dara untuk ketemuan. Sepulang dari latihan, aku mengabari Dara via WA.
"Raa, kamu dimana sekarang?" tanya aku
"Aku udah di depan sekolah nih."
"Ohh iya, bentaran ya, habis ini aku kesitu"
"Iyaa, aku tunggu di depan masjid aja ya, rame soalnya, malu."
"Iya raa"
Aku bergegas menemui Dara di depan masjid.
"Hai raa"
"Hai! Yuk"
"Ayooo!"
Kita berjalan menuju minimarket untuk membeli cemilan kesukaan Dara
"Hmm, dah tuh ambil aja yang kamu mau. Semoga ada maichi yaaa, kan kamu suka banget tuh ahahha."
"Ah itu mah, harus ada di sini"
"Dingin ya masuk sini, di luar lumayan panas"
"Hmmm, iya. Eh ini ngga ada maichi..."
"Kita muter lagi yaa, siapa tau kamu belum lihat. Orang kamu lihatnya aja ke aku terus ahahaaha"
"Hiiiihhh!! Engga yaa"
Setelah kita cari-cari, tidak ada snack maichi. Akhirnya kita membeli cemilan lainnya untuk menemani oboral kita.
"Yaudah, aku bayar dulu ra. Mau ada tambahan lagi engga? Atau mau roti? Kan kamu laper tu"
"Engga usah, itu udah cukup kok. Aku nunggu di luar yaa"
"Iya raa"
Sembari antre, aku memandangi dara dari jauh.
"Dara lucu juga ya kalau dilihat dari jauh. Kelihatannya cuek, padahal mah kalo sama aku dia kelihatan lucunya ahahah" aku berkata dalam hati.
Setelah membayar, aku pun keluar.
"Mau duduk dimana ra?"
"Mmm... gimana kalau kita cari tempat, sambil jalan ke sana"
"Yaudah ayoo"
Kita mencari tempat untuk duduk dan mengobrol. Dannnn, kita menemukan.
"Eh di sini aja boleh ngga si?" tanya aku
"Y ya ngga papa si kayanya"
"Yaudah ngga papa kali ya. Sini duduk."
"Huhhh, capek juga ya"
"Iyaa, sama. Nih, minum dulu."
"Makasih yaa"
"Iya sama-sama raaa"
Aku membuka hp untuk memfoto dara diam-diam.
Tiba-tiba,
"CEKREEKKKK" suara kamera hp ku.
Ahh ya ampun. Aku lupa belum menonaktifkan suara di hp ku.
"Hehhh! Aku ngga amau di foto. Malu ih!"
"Ah ngga papa raa, buat kenang-kenangan nanti." Jawab aku
"Apaan kenang-kenangan. Itu aib. Malu, beneran. Hapus ngga?"
"Ngga usah hahah. Lucu kok, beneran"
"Aaaaaa, engga mau. Pokoknya hapus. Siniin hp nya!"
"Husssttt! Ada orang, jangan ribut! Nanti kita disamperin, malu. Hahah"
"Ihhhh" sahut dara. Karena memang dara pemalu, jadi dia mengalah, tapi cuma sebentar. Setelah orang itu pergi, dara merebut hp ku.
"Ihh, emang jelek gini kokkk. Udah aku hapus, wleee"
"Ah kamu mah gituuu" jawab aku
"Aku mau cek wa boleh ngga? Pasti banyak cewe lain yang chat kamu kan ya?"
"Ohh, situ cek aja. Engga papa kok. Ya kalau chat paling tanya tugas. Engga macem-macem kok." Jawab aku dengan santai.
Setelah beberapa menit,
"Nihh, udah"
"Engga ada apa-apa kan? Orang yang aku sematin aja kamu, santai aja kali hahaha."
"Iyaa, aku percaya"
"Nih, di makan cemilannya."
"Iyaa"
Sembari Dara makan cemilan, aku menatap indah matanya. Kok bisa ya, aku deket sama orang secantik ini, selucu ini. Ahh, Dara membuat batinku tersiksa perasaan cinta atas kecantikan & sikapnya.
Setelah 2 jam berlalu,
"Pulang yuk, aku ngantuk" ajak dara
"Yaudah, ayo kita pulang. Kamu pulang aku pesenin grab ya, jangan jalan. Lumayan jauh dari sini, kasihan kamu."
"Mmm, yaudah deh engga papa"
Sembari menunggu grab datang, aku dan dara berkemas dan merapikan tempat duduknya.
"Eh itu udah datang ra"
"Ohh, iya, yaudah pulang duluan yaa"
"Iya raa, hati-hati di jalan. Makasih yaa"
"Aku yang makasih"
"Iyaa, sama-sama raa"
Setelah itu, aku menunggu angkutan umum untuk pulang juga. Aku merasakan hari itu adalah salah satu hari yang membuatku tak bisa melupakan pertemuan dengan wanita cantik, Natasha Dwi Dara.
Sepertinya.... itu pertama kali aku ngobrol dengan dara secara empat mata. Ohh, indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Michel & Dara: Michel's Point of View
Roman d'amourSeorang lelaki bernama Michel Asraf Pratama yang bertemu dengan Natasha Dwi Dara, wanita di sekolahnya yang mampu membuat ia merasakan perasaan baru dan menggebu-gebu tentang cinta kala itu. Michel harus benar-benar bisa mengerti bagaimana seorang N...