Di salah satu hari pada bulan ramadhan, kelas ku mengadakan "BUBAR" buka bareng. Saat itu, aku mulai menghubungi teman kelasku untuk ikut dalam acara ini. Ada beberapa teman yang tidak bisa ikut. Saat itu kurang lebih hanya belasan orang saja yang mengisi list kehadiran.
Aku menghubungi dara.
"Assalamualaikum, hai daraa"
"Waalaikumsalam, gimana?"
"Kan kelas mau ada buka bersama nih, kamu mau ikut atau ngga?" tanyaku
"Mmm, engga tau nih."
"Loh, kok engga tahu?"
"Iya engga tau bisa ikut atau engga. Besok aku kabarin lagi"
"Ohh gituu, yaudah. Ditunggu secepeatnya raa."
"Iyaa"
Hmmm... hampa rasanya jika Dara tidak ikut buka bersama. Jujur saja, seperti tidak asik ada acara tanpa hadirnya orang yang aku sukai. Padahal kan, itu yang membuat mood ku menjadi bagus. Yaa mungkin asik sih udah kumpul sama teman kelas, tapi kalo ditambah Dara, ya asiknya tuh jadi tambah.
Beberapa hari kemudian.
"Hai michel."
"Iyaa, gimana ra?"
"Maaf ya, aku engga bisa ikut buka bersama"
"Kenapa gitu raa?"
"Ada sesuatu"
"Sesuatu apa?"
"Ya ada lah pokoknya, ada acara. Jadi engga bisa ikut bukber kelas." penjelasan dari dara
"Serius engga bisa ikutt?"
"Iya serius. Beneran. Next time deh, insya allah"
"Yahhh... yaudah deh engga papa"
Setelah mendapat kabar dari Dara untuk tidak ikut buka bersama, aku sedih. Padahal kan, aku ingin sekali bertemu dengan dara. Boleh dong kalau aku rindu dengan Dara. Sebaik-baiknya rindu, pertemuan adalah jalan terbaiknya.
Saat hari H, aku berangkat ke Amora Resto. Di sana, aku melihat Nayla sedang duduk bersama teman-teman. Langsung saja aku sapa semua teman-temanku. Lalu, aku mengajak Nayla untuk berbincang-bincang.
"Hai nayla"
"Hai juga"
"Sampai sini jam berapa? Tanyaku
"Mmm, ya sekia jam 5 kurangan lah..."
"Ohh, ini beberapa ada yang belum datang? Atau masih nunggu di luar?"
"Iyaa, belum datang. Palingan sebentar lagi."
"Ehhh, Dara kenapa engga ikut nay?"
"Dia tuh aslinya mau ikut, tapi ada acara. Jadi, engga bisa ikut dehh" penjelasan dari nayla
"Ohh, gitu yaa."
"Kenapa? Rindu ya? HAHHAHHA"
"Ihhh! Engga ya. Jangan ngomong gitu!" maaf nay, aku bohong tentang itu.
"Halahh, bohong! Bilang aja engga papa kalii. Engga usah gengsian." Tegas nayla
"Engga nay... beneran engga" aku menjawab dengan ragu
"Hmm... yaudah dehhh HAHAHA"
Adzan maghrib berkumandang. Aku, nayla, dan teman-teman yang lain mulai berbuka dengan hidangan yang sudah di pesan. Sembari makan, kita juga bercerita hal-hal random. Ya! Aku senang suasana ini. Aku senang bisa berkumpul dengan teman-teman seperti ini. Suatu saat, aku pasti merindukannya.
Sehabis makan, kita langsung sholat dan berkemas untuk pulang. Oh iya, ada 1 hal yang harus diabadikan. Foto bersama. Ya! Kita harus foto bersama untuk membuat kenang-kenangan. Karena, kita tidak tahu kapan kita akan bertemu, lagi.
Sampai di Rumah, aku langsung mendapat notif dari Dara.
"Hai michel. Gimana bukbernya? Lancar ya? Asik kan?"
"Hai dara. Alhamdulillah lancar, asik sii. Tapi asik lagi kalau kamu datang. Percaya deh, senangnya bukan main."
"Ahhh, bisa aja kamu, heheh"
"Dara gimana? Lancar juga acaranya?" tanyaku
"Alhamdulillah, iyaa"
"Ohh bagus deh"
Jujur, aku sedikit merasa menyesal Dara tidak ikut. Ya, gimana ya. Tahun depan kita udah lulus, kemungkinan ada buka bersama lagi ya 50%. Orang barusan yang berangkat cuma beberapa saja, apalagi tahun besok. Hmmm... tapi tidak apa-apa, semoga tahun besok bisa lebih ramai lagi.
Begitu lah harapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Michel & Dara: Michel's Point of View
RomanceSeorang lelaki bernama Michel Asraf Pratama yang bertemu dengan Natasha Dwi Dara, wanita di sekolahnya yang mampu membuat ia merasakan perasaan baru dan menggebu-gebu tentang cinta kala itu. Michel harus benar-benar bisa mengerti bagaimana seorang N...