derita lajang

1.5K 197 8
                                    

"kenapa kamu berkeliaran seperti ini? kamu sedang sakit" ucap nop melirik namo

"aku bosan terus di kamar" ucap namo

"aku tidak bisa jika terus terbaring di kasur seharian" ucap namo

"tapi kamu sedang sakit" ucap nop

"aku sudah baik-baik saja, lihat aku bisa berjalan seperti ini" ucap namo melirik nop

"terserah saja" ucap nop

pasalnya namo malah mengajak nop berkeliling rumah sakit sejak nop datang melihatnya

"kapan kamu pulang?" ucap nop

"mungkin besok" ucap namo di angguki nop

"ah iya, siapa yang membuat mu terluka sampai masuk rumah sakit?" ucap nop melirik namo

"aku dengar dia anak sekolah" ucap nop

"hm, dia anak sekolah" ucap namo mengangguk

"jadi itu benar? kenapa kamu berkelahi dengan anak sekolah?" ucap nop

"dia yang memulai" ucap namo acuh

"dia sangat kurang ajar, aku jadi ingin memukulinya lagi" ucap namo

"bagaimana dia sekarang? dia bertanggung jawab?" ucap nop

"tidak tau, ayahku yang mengurusnya" ucap namo tersenyum melihat nop

"aku tidak tau apa yang terjadi setelah aku tidak sadarkan diri di kantor polisi" ucap namo

"ayahmu?" ucap nop melirik namo

"hm" gumam namo mengangguk

"kamu sudah menerimanya sebagai ayahmu?" ucap nop

"kamu tersenyum saat menyebutnya" ucap nop tersenyum melihat namo

"mungkin" ucap namo

"aku masih belum tau" ucap namo terkekeh mendapatkan gelengan kepala dari temannya

"lihat ini, bagus kan?" ucap nop menunjukkan jaket yang ia pakai

"hm, kamu baru membelinya? aku baru melihat kamu memakai itu" ucap namo melihat nop

"hm, pemberian ayahmu" ucap nop tertawa kecil

"apa? pemberian ayahku?" ucap namo

"kenapa dia memberikan mu itu?" ucap namo mengerutkan keningnya

"kamu ingat saat dia ikut ke cafe dengan kita?" ucap nop di angguki namo

"dia memintaku mengizinkannya untuk ikut gabung bersama kita, lalu dia mengatakan akan memberikan apa yang aku mau" ucap nop

"itu kenapa dia memberikanku ini" ucap nop tersenyum melihat namo

"kamu memanfaatkannya" ucap namo menggelengkan kepalanya melihat nop

"aku tidak memanfaatkannya" ucap nop

"tapi, hanya tidak menolak kebaikkannya" ucap nop terkekeh

"orang bilang tidak baik menolak apa yang orang lain ingin berikan pada kita, jadi aku menerima pemberian ayahmu" ucap nop tersenyum melihat temannya

"terserah" ucap namo melihat nop

"kenapa kamu masih ragu menerimanya? dia terlihat baik" ucap nop melihat namo

"aku tau dia baik" ucap namo

"hanya" ucap namo mengantungkan kalimatnya

"hanya apa?" ucap nop mengerutkan keningnya

Life Together. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang