ngambek

1.5K 201 14
                                    

"kakak yakin ini rumahnya?" ucap becky melihat suaminya

"entahlah, pak ari membawa kita kesini, pasti sudah jelas ini rumahnya" ucap freen

"kita hanya tinggal bertiga, bukankah ini terlalu besar?" ucap becky melihat sekeliling rumah yang sangat luar

mereka baru sampai di rumah pemberian kakek freen, hadiah pernikahan, keduanya sudah sepakat untuk tinggal di rumah ini, begitupun dengan namo, dia hanya mengikuti kedua orangtuanya.

awalnya namo sempat menolak, dia meminta untuk tetap tinggal di rumah lama becky saja sendirian, namun becky dan freen menolaknya, apalagi freen, laki-laki itu menolak kerasa namo tinggal sendirian, dia terus membujuk anaknya agar ikut pindah ke rumah pemberian kakeknya.

"tidak, menurut kakak ini bagus" ucap freen

"dimana pak ari? kenapa dia tidak ikut masuk?" ucap becky

"dia mengambil koper kita, mungkin sebentar lagi masuk" ucap freen

"nanti kakak tanya padanya, ini benar rumahnya atau bukan" ucap freen di angguki becky

"namo masih dimana?" ucap freen

"namo bilang dia masih memiliki urusan" ucap becky

"mungkin nanti sore dia kesini" ucap becky di angguki freen

"itu dia" ucap freen melihat supir kakeknya datang membawa dua koper miliknya

"pak ari" ucap freen sontak membuat yang punya nama melihat ke arahnya

"iya den? ada apa?" ucap pak ari

"pak ari yakin ini benar rumahnya?" ucap freen

"tidak salah?" ucap freen

"tidak den, ini memang benar rumahnya" ucap pak ari

"ada apa? den freen tidak menyukainya? mau ganti rumah yang lain? jika seperti itu nanti saya kasih tau kakek den freen" ucap pak ari

pasalnya kakek freen menugaskannya, untuk mengantarkan freen dan becky kerumah pemberiannya, dan untuk memastikan freen dan becky menyukai rumahnya atau tidak.

kakek freen juga berpesan, jika freen dan becky ataupun namo tidak menyukai rumahnya, pak ari di suruh menanyakan langsung pada freen, rumah apa yang di inginkanya, nanti kakeknya akan menggantikan dengan rumah yang mereka inginkan.

"bukan seperti itu, hanya saja ini terlalu besar" ucap freen

"ah seperti itu" ucap pak ari

"ini rumah pilihan kakek den freen sendiri, apa mau ganti dengan rumah yang lain?" ucap pak ari

"tidak usah, ini saja" ucap freen

"baik" ucap pak ari mengangguk

"kalau begitu saya permisi, koper non namo masih ada di mobil" ucap pak ari

"Iya, nanti kalau sudah selesai pak ari boleh langsung pulang, terimakasih sudah mengantarkan freen" ucap freen

"sampaikan terimakasih untuk kakek juga" ucap freen

"iya" ucap pak ari mengangguk sebelum beranjak keluar mengambil koper milik namo

"kamu mendengarnya kan sayang? ini benar rumahnya, mulai sekarang kita akan tinggal di sini" ucap freen merangkul becky, setelah melihat supir kakeknya keluar.

"iya" ucap becky mengangguk

"kakak ngantuk, kamu mau ikut ke kamar atau mau melihat lihat dulu?" ucap freen

"kakak ke kamar saja duluan, nanti aku kesana" ucap becky

"oke" ucap freen di angguki becky

freen mencium kening dan bibir becky, setelah itu dia langsung beranjak menuju kamarnya.

Life Together. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang