cucu

1.6K 208 25
                                    

"kamu membawaku pergi tanpa mengatakan kemana kamu ingin membawaku" ucap namo freen

"kamu mau mau menculik ku?" ucap namo melirik freen

"menculik apanya, untuk apa aku menculik anakku sendiri" ucap freen melirik namo

"lalu kemana kamu mau membawaku" ucap namo

"aku sudah bilang kamu akan tau nanti" ucap freen

"diam saja, sebentar lagi sampai" ucap freen

"tidak mau, kamu pasti mau menculik ku dan menjual ku kan? agar tidak ada yang menghalangi kamu dengan ibuku lagi" ucap namo melirik freen sinis

freen menggelengkan kepalanya mendengar ucapan namo, kenapa anaknya ini berburuk sangka sekali padanya.

"kenapa kamu selalu berburuk sangka ayahmu sendiri?" ucap freen

"apa wajahku terlihat seperti orang jahat?" ucap freen melirik namo

"hm, wajahmu wajah wajah kriminal" ucap namo mengangguk

"itu berlebihan, mana ada kriminal yang memiliki wajah tampan seperti ku?" ucap freen membenarkan rambutnya

"sangat menggelikan" gumam namo melihat freen, membuat ayahnya terkekeh mendengar gumaman-nya.

sesuai ajakannya beberapa hari lalu, sekarang freen dalam perjalanan membawa namo untuk ia kenalkan dengan seseorang.

freen menghentikan mobilnya saat sudah sampai gerbang rumah yang pernah ia tempati dulu, iya, hari ini freen akan mengenalkan namo dengan ibu dan ayahnya, ini juga pertemuan pertamanya dengan kedua orangtuanya setelah lima tahun terkahir.

"tunggu sebentar" ucap freen melirik namo sebelum beranjak keluar mobil

"pak roby" ucap freen memanggil security yang sedang asik melamun di pos, dia masih mengingat naman laki-laki paruh baya penjaga rumahnya.

pak roby menoleh ke arah suara yang memanggilnya, dia tidak langsung menghampiri freen tapi mengerutkan keningnya memperhatikan freen, seolah bertanya tanya siapa dia?.

setelah menyadari bahwa yang memanggilnya adalah anak dari majikannya dia langsung berlari menghampiri freen

"loh ini beneran den freen?" ucap pak roby membuka gerbangnya melihat freen

"iya, ini saya" ucap freen dengan senyumnya

"tolong bukakan gerbangnya, mobil saya mau masuk" ucap freen

"siap" ucap pak roby mengangguk

"tapi den freen kemana saja selama ini? kenapa baru pulang sekarang?" ucap pak roby

"saya sibuk, jadi baru sempat" ucap freen tersenyum

"ibu ada?" ucap freen

"ibu sama bapak pergi dari pagi, tapi sepertinya sebentar lagi pulang" ucap pak roby

"kakeknya den freen juga belum pulang sudah beberapa hari, sepertinya masih dalam perjalanan bisnis" ucap pak roby

"baiklah tidak apa, saya akan menunggu di dalam" ucap freen

sebenarnya dia sudah tau kakeknya dalam perjalanan bisnis, freen sudah mencari tau, itu kenapa dia berani membawa namo bertemu orangtuanya.

untuk saat ini freen belum berani mengenalkan namo dengan kakeknya, mengingat bagaimana sifatnya selama ini, freen takut kakeknya melakukan hal yang menyakiti anaknya.

namo memperhatikan freen dari dalam mobil, dia menuruti ucapan ayahnya yang menyuruhnya menunggu.

"aku selalu penasaran, mereka kerja apa sampai memiliki rumah sebesar ini?" gumam namo melihat rumah yang ada di hadapannya, jika di lihat-lihat rumah ini 3x lipat dari rumahnya.

Life Together. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang