Ulang Tahun yang Ke-2

2K 197 45
                                    

👶💨👶


Tanggal Ulang tahun Miki dan Michie sangat dekat sekali, hanya berbeda 2 hari saja.

Itu sebabnya, Marsha menyepakati keinginan Azizi untuk merayakan ulang tahun putra putri mereka di hari yang sama. Memang tak banyak yang diundang, hanya berupa keluarga dan sahabat dekat saja, akan tetapi, karena ini adalah ulang tahun pertama untuk Michie, Ulang tahun kedua untuk Miki dan konsep ulang tahun yang berbeda dari tahun lalu, baik Marsha dan Azizi sama-sama antusias untuk mempersiapkannya.

Azizi memang tak berperan banyak dalam acara menyiapkan ulang tahun sederhana ini, tidak secara langsung sebenarnya, Marsha sendiri mengerahkan bala pasukannya berupa Kathrina dan Lulu mungkin Ashel menyusul tak berapa lama lagi untuk mendekorasi satu ruangan merayakan ulang tahun akan tetapi sedari tadi Azizi meneleponnya hanya ingin tahu sampai mana persiapan ulang tahun kedua anaknya.

"Nelepon lagi?"

"Siapa?"

"Bapaknya."

"Iya lah." Marsha kembali duduk di lantai, bergabung dengan Lulu dan Kathrin yang sedang sibuk membuat balon. "Ngerepotin banget ya aku."

"Tsk, enggak lah, nek. Eyke seneng banget lho bisa repot repot ngurusin ulang tahun duo bocil. Lucu mereka." Lulu tersenyum.

"Sebenarnya Azizi tuh maunya party yang gede-gede gitu, cuma ya aku juga bingung mau undang siapa, masa koleganya dia atau kolega kakek, jatuhnya malah bukan ulang tahun anak-anak kalau gitu."

"Dia banyak berubah, ya?" Kathrina tersenyum kecil, sama sekali tak menoleh pada Marsha.

"Siapa?"

"Djatmiko." Jawab Kathrin singkat. "Gue enggak kenal Djatmiko enggak kayak Kak Lulu atau lo sendiri, Sha. Tahu sendiri, gue baru tahu seluk beluk laki lo baru dari kalian udahan tunangan itu. Gue ngerasa dia banyak berubahnya aja sekarang, mungkin kerasanya pas dia udah punya anak, wah, perubahannya kelihatan banget."

"Berubahnya dari segi apa?"

"Sesederhana dia yang enggak suka party tiba-tiba mau ada party gede tuh, udah termasuk berubah enggak sih, Sha?"

Marsha terdiam sebentar, kemudian ia mengangguk setuju.

"Gue kadang suka kepo, kalian masih sering berantem enggak sih? Maksudnya, enggak keras kerasan kayak awal-awal nikah atau jauh sebelum nikah gitu..."

"Berantem gede sih, Puji Tuhan enggak pernah. Tapi, berselisih pasti pernah lah, enggak ada yang mulus, Tin dalam hubungan apapun, apalagi ini Rumah Tangga. Nyatuin dua kepala enggak segampang yang dilihat orang."

"Gimana caranya lo ikhlasin semuanya? Maksud gue, dari gadis tiba-tiba hidup berdua sama orang, lo ikhlas enggak?" Tanya Kathrin lagi.

Marsha kali ini tersenyum. "Ya ikhlas lah, Tin."

"Maksud gue, lo memang cinta kan sama Azizi, tapi, nikah muda tuh bukan salah satu cita-cita lo juga kan? Emangnya enggak ribet ya apa-apa izin ke suami gitu? Atau tiba-tiba lo yang leha-leha biasanya dilayanin, terus pas nikah harus ngelayanin orang?"

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu? Abis dilamar orang ya?"

Kathrina memutar matanya malas. "Jawab dulu."

"Aku nikah tuh enggak tiba-tiba hidup aku dikekang kali. Aku memenuhi kewajiban aku sebagai istri, dapat timbal balik juga, dapat hak aku juga. Lagian, Azizi enggak kayak yang kamu bayangkan."

"Emang yeiy bayangin Azizi kayak apa, Nek? Kayak enggak suka gitu sama Azizi." Tanya Lulu, setelah matanya bolak balik menatap Kathrina dan Marsha.

"Nope. Cuma penasaran aja, sama cewek yang mau tulus ikhlas membagi hidupnya sama cowok."

Matcha Michie Miki (Future Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang