Bersenyawa (1)

1.9K 186 47
                                    

A/n : Sebenarnya aku menjanjikan kalau sepanjang OS di sini cute. Tapi, boleh ya sekali aja agak ngehe.

Selamat membaca~~


👶💨👶



Setelah menatap kepergian daripada mobil suaminya. Marsha kembali masuk ke dalam rumah dan tiba-tiba ia jadi bingung mau melakukan apa. Marsha sebenarnya belum sarapan, ia hanya minum air putih sebelum menyiapkan sarapan untuk suaminya. Sarapan yang amat pagi sekali, jadi Marsha tak berniat untuk ikutan.

Ia masih mengetuk-etuk meja, memulai harinya entah dari mana.

Marsha sebenarnya punya Asisten Rumah Tangga juga yaitu Bu Nono, Asistennya sejak kecil yang ia bawa ke rumah ini. Bu Nono hanya bekerja dari siang sampai malam, tak menginap seperti Teh Ika. Jadi, pekerjaan Marsha mengurusi rumah seluas ini lebih ringan lagi.

"Miki mau bobo lagi? Ngantuk gitu. Tadi ikutan Bapak bangun ya, kepo banget kalau Bapak mau kerja pasti Miki ikutan bangun." Marsha merasakan Miki yang terlihat gelisah. "Yuk, bobo dulu ya." Jadi, Marsha memutuskan untuk kembali ke kamar Miki di pojok lantai satu. Di sana sudah terlihat Teh Ika yang sedang merapikan sesuatu.

"Teteh lagi cari apa?" Tanya Marsha dengan amat ramah.

"Ini, bu. Lagi rapiin barang-barang kecil, takutnya kalau Dedek main di karpet nemu barang habis itu dimakan. Dedek lagi getol banget masukin apapun ke mulut."

Ah, Marsha ingat itu. Kadar keinginan tahu dan ingin mencoba semua barang dengan mulutnya benar-benar sedang dilakukan Miki. Tak jarang, beberapa hari ini, Marsha bisa beberapa kali menemukan beberapa boneka yang basah habis digigit Miki. Padahal, Miki punya banyak Teether dibanding menggigit barang-barang yang tak perlu. Ya sudah, namanya juga bayi. Marsha tak bisa menyalahkan Miki juga.

"Manggilnya abang sekarang, Teh."

"Lho, kok..." Teh Ika nampak membulatkan matanya. "Ibu ngisi lagi?"

Marsha mengangguk. "Iya nih, tadi udah test dan positif."

"Wih, cepet juga ya, Bu. Alhamdulillah."

"Menurut Teh Ika gimana?"

"Gimana kenapa, Bu? Maaf."

"Aku hamil lagi."

"Senang, Bu. Nanti makin ramai, Bu."

Marsha tersenyum.

Teh Ika pergi setelah berpamitan dan tinggalah Marsha dan Miki di kamar ini. Marsha duduk di tepi ranjang kecil. Meski Miki tidur di dalam Box Bayi, Azizi tetap ngotot mau beli ranjang berukuran anak-anak untuk Miki. Katanya, bisa buat Marsha atau Azizi tidur juga jika mereka ketiduran di kamar ini.

Marsha menatap Miki yang sibuk minum susu. Miki menatap Marsha lekat sekali dengan amat serius sementara bibir kecilnya bergerak-gerak sibuk menikmati sarapannya, satu tangan Miki mengenggam jari telunjuk Marsha. Kebiasaan Miki ketika sedang meminum susu.

Marsha juga suka dengan momen seperti ini, karena pada dasarnya kegiatan Miki yang intim ini adalah cara bayi mengungkapkan tanda cinta dan berusaha untuk mengenal ibunya lebih jauh lagi, seperti mengenali bagaimana bentuk mata, hidung, dan seluruh wajah ibunya.

👶💨👶


"Aku hamil... lagi."

Ashel, Kathrin dan Lulu serentak mengangkat kepalanya dan menatap kepada Marsha yang masih duduk di depan mereka, sementara dalam stroller itu—Miki kecil sedang asyik memasukan kakinya ke dalam mulut sambil tertawa-tawa, seolah mengerti apa yang ibunya katakan pada ketiga teman—ya, anggaplah begitu.

Matcha Michie Miki (Future Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang