Felix melenguh pelan saat netranya terbuka perlahan dan menampakkan sebuah ruangan yang begitu luas dan rapi, Felix ingin bangun dari tidurnya namun seluruh badannya terasa sakit, keram bersamaan dengan kepalanya yang terasa ngilu.
Saat nyawanya terkumpul sempurna Felix memandangi kamarnya dia lalu tersadar sesuatu bagaimana bisa dia ada di kamarnya saat ini dan juga bagaimana dia mendapatkan luka yang ada di kepalanya.
Tepatnya dua hari yang lalu saat dia bertemu pangeran ketiga di istana utama dia bermaksud untuk menyapa suaminya itu layaknya seorang pasangan lain, ingin memeluk pasangannya tetapi apa yang dia dapatkan bukan demikian namun suaminya malah mendorong hingga terjatuh dari tangga, Felix tidak tahu apa suaminya sengaja atau tidak tetapi Felix akan berpikir mungkin sang suami sengaja karena dia membenci dirinya.
Felix terdiam menyandarkan badannya pada headboar, dia kembali mengingat kehidupannya beberapa tahun terakhir ini, bukan bahagia namun hanya penolakan dan sakit hati yang dia terima dari ketujuh suaminya.
Pernikahan mereka memang bukan pernikahan biasa bahkan pernikahan yang digelar enam tahun lalu itu menghebohkan satu kekaisaran atau mungkin lebih.
Bagaimana tidak seorang putra mantan pemimpin militer dinikahkan dengan tujuh pangeran kekaisaran termasuk pangeran putra mahkota.
Namun rakyat tidak mempermasalahkan hal itu juga para bangsawan sebagian besar mendukung karena dukungan mereka terhadap mantan pemimpin militer kekaisaran Park Chanyeol, mungkin setengah dari rakyat kekaisaran akan berada di pihak Chanyeol seandainya dia ingin memberontak, itu disebabkan karena selama kepemimpinannya rakyat biasa dan bangsawan mengalami keamanan dan juga Ia dikenal karena kejujurannnya dan kebaikannya tidak sampai disitu setengah dari gajinya disumbangkan untuk rumah amal yang mengurus anak-anak yatim dan tunawisma.
Juga dengan putra tunggalnya Park Felix yang merupakan pria lembut dan merupakan lulusan terbaik dari academi nomor satu yang ada di kekaisaran.
Mungkin ada orang lain akan berpikir Felix beruntung mendapatkan tujuh pangeran, tetapi tidak dengan sebagian besar rakyat yang berpikir tujuh pangeranlah yang beruntung menikah dengan putra mantan pemimpin militer mereka.
Chanyeol tahu Sang putra menyukai pangeran kekaisaran, karena begitu mengasihi putranya dia berencana membicarakan perjodohan putranya dengan pangeran kekaisaran dengan sang kaisar, namun sang kaisar lebih dulu menawarkan perjodohan itu, tentu saja karena dia tahu sebagian besar rakyatnya berpihak pada mantan pemimpin militernya dan itu bisa berbahaya jika seandainya saja Chanyeol memberontak apalagi dengan dukungan rakyat, lagipula anak-anaknya tidak akan rugi menikah dengan Felix yang dikenal karena kepintarannya dalam akademi dan sihir.
Flashback
"Ingat ini hanyalah pernikahan politik, jangan berharap padaku." Itulah kalimat pertama yang di dapatkan Felix setelah pernikahan mereka dari pangeran ke empat Hwang Hyunjin.
Tetapi apa Felix menyerah? Tentu saja tidak, dia begitu yakin dengan cintanya dan juga dia meyakini mampu membuat suami-suaminya mencintainya.
."Hyung sadarlah jangan bertingkah bodoh, apa kau tidak mengerti juga kalau aku tidak suka dekat-dekat denganmu, bukankah kau lulusan terbaik atau ayahmu menyuap pemimpin akademi sehingga menjadikanmu yang terbaik." Yang Jeongin pangeran termuda menghempaskan tangan Felix yang memeluk lengannya saat dia baru pulang dari urusannya diluar kota dan disambut sang istri namun sekali lagi Felix menerima penolakan dari suaminya.
.Sedangkan untuk pangeran kedua Lee Minho, dan pangeran keenam Kim Seungmin lebih banyak berada di luar istana setelah pernikahan itu bahkan mungkin bisa dihitung jari saat mereka mengunjungi istana kekaisaran dan waktu itulah yang ditunggu Felix tetapi apa yang dia terima. "Jangan mendekatiku, aku lelah pergilah ke suamimu yang lain." Selalu penolakan.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Δεύτερη ευκαιρία (second chance) END
Fiksi PenggemarFelix yang sudah lelah mengejar cinta suami-suaminya memutuskan untuk berhenti, namun Felix juga memiliki penyesalan besar yaitu mengabaikan anak-anaknya selama ini karena terlalu sibuk mencari perhatian dari ketujuh suaminya.