Teng
Teng
Teng
Teng
Suara dari benda idaman mahasiswa pun berkumandang dengan menggelegar, ada yang memasuki kelas dengan ihklas ada juga yang masih menahan rasa kantuk karena mengerjakan tugas yang bejibun setinggi harapan ortu.
Begitu juga dengan para dosen yang rela begadang demi menguasai materi-materi yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Universitas Gadjah Mada, itulah nama sekolah yang dijuluki sebagai universitas terbaik di kota yang dijuluki Kota Pelajar ini.
Di dalam kelas bagian sekolah Pascasarjana, terlihat seorang perempuan berambut hitam panjang terurai duduk dengan posisi lemas, seperti orang yang tidak makan selama 5 bulan.
Perempuan itu bernama Lailatul Nur Hijrah, mahasiswa jurusan Seni Rupa yang sangat menyukai lukisan. Namun disisi lain, ia selalu suka lupa jam tidur, sampai-sampai ia selalu ditegur oleh dosen nya karena kepergok ketiduran di kelas.
Tapi, Hijrah tidak mempermasalahkan hal itu. Karena memang ia berusaha menghilangkan kebiasaan nya ini, walau butuh waktu yang tidak sedikit.
"Baik, itu saja materi kita pada hari ini. Dan Hijrah," Dosen seni itu memanggil Hijrah yang tentunya dibalas baik oleh orangnya.
"Iya, pak?"
"Akhirnya kamu tidak ketiduran juga, apakah jam tidurmu cukup?"
Hijrah mengangguk mengiyakan, walau aslinya ia telah menahan kantuk selama pelajaran berlangsung.
"Kamu tidak takut terkena insomnia akut kah? Soalnya berbahaya, lho," tegur dosen itu secara halus.
"Saya tidak kena insomnia kok, pak. Cuman..." Hijrah menunduk, aslinya ia begadang karena tugas dan ingin menyelesaikan game otome favoritnya.
"Pandai-pandai lah membagi waktu tugas dan pribadi, asalkan jangan di malam hari." Kata-kata dari dosen itu langsung diterima baik olehnya. Hingga suasana menjadi sepi setelah dosen itu sudah meninggalkan kelas.
Kruuuuuk
Ah iya, saya belum sarapan. Gumamnya sembari bangkit dari bangku kelasnya dan berjalan menuju kantin yang tak jauh dari kelasnya.
Skip
Di kantin, Hijrah duduk sendirian sembari melihat berbagai lukisan yang ia foto di hp nya, rencananya ia akan menjualnya secara online maupun offline di rumahnya bersama kakaknya.
Bahkan ia sesekali mengerjakan tugasnya yang tertinggal akibat tidak sengaja ketiduran di kelas, memang susah juga namun mau bagaimana lagi.
Padahal sudah rutin minum obat tidur, mendengar musik, dan melukis buat healing, namun tetap saja nihil. Gumamnya dengan memasang wajah malas.
Oh iya, kita belum berkenalan umur, umurnya baru 19, gen 2004, lahir di Tokyo pada 21 Agustus silam. Barusan masuk ke semester 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imlek : The Lost Friend
TerrorSebuah pengalaman yang tak pernah kami menyangka bakal terjadi. Sebelumnya kami belum pernah mengalaminya, hingga semua itu membuat kami parno. Kami yang mendapat tugas KKN di kota Madya, Singkawang. Dengan bekerja sebagai pengurus para Tatung di kl...