Chapter 12 [panitia inti]

22 26 0
                                    

Biarkan dia berada di sampingmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biarkan dia berada di sampingmu



Berita mengenai kak Putra yang menggendongku ke UKS saat itu kini telah tersebar luas sampai di telinga semua mahasiswa sesuai apa yang sudah aku prediksi.

"Dorr!"

Desta terkejut bukan main saat Teresa muncul tiba-tiba dari samping, hampir saja pukulan Desta mendarat pada kepalanya.

"Teresaaaa! Goblok banget! Gue kaget sumpah!" Desta mengeluarkan jurus cubitan maut membuat Teresa berteriak kencang.

"Aduh aduh! Maaf Des gak gue ulang lagi!"

"Kenapa sih lo suka banget muncul tiba-tiba kayak mba Kunti aja."

Puas telah mencubit Teresa; sampai biru, Desta melanjutkan langkahnya. Tentu saja Teresa mengekor di samping.

"Ya lo kenapa lemes kayak orang gak makan tujuh tahun aja, pake melamun segala. Nanti kerasukan gadis ngesot baru tau rasa lo!"

Desta menatap jengkel, kemarin harinya sudah berakhir buruk, sekarang biarkan dia bernapas dengan tenang sebentar saja. Gadis itu terus kepikiran, banyak pertanyaan yang belum terjawab. Kini mengapa para senior ingin sekali dia bergabung dalam panitia.

Desta membuang napas kasar. Teresa yang melihat temannya yang sedari pagi tidak ada tanda-tanda kehidupan, penasaran ada apa dengan Desta yang biasanya ceria kini menjadi lemah, letih, lesu, loyo, love you.

"Lo kenapa sih, Des?"

Desta melirik sekilas, kemudian kembali mengedarkan pandangan jauh kedepan. "Gapapa."

"Beneran gapapa?"

"Iya Teresaa sayang, gapapa gue mah," sejujurnya gue takut Re.

"Yaudah, lo kalau ada apa-apa jangan di pendam sendiri takut nantinya bersarang tu laba-laba."

Desta terkekeh mendengar penuturan teman sebangkunya ini. "Hehe iya iya."

"Oh astaga gue sampe lupa, kak Sofia tadi nyariin lo," Teresa menepuk jidatnya, untung saja dia mengingat amanah yang tadi di berikan.

Keningnya bertaut, seingatnya Desta dia tidak memiliki teman yang bernama Sofia. "Sofia? Siapa tuh?" Desta nampak acuh saja, toh tidak kenal juga kenapa mencarinya.

"Lo gak tau kak Sofia? Bersembunyi di mana aja sih lo selama ini."

Alisnya naik, mulutnya memutar, itu sama sekali bukan urusan Desta. "Yaudah sih tinggal bilang aja siapa dia susah banget."

"Sekretaris BEM, dan dia sekarang lagi nungguin lo di ruangan katanya mau bahas masalah panitia."

"Hah?"

Langkahnya terhenti, Desta mengerjapkan mata beberapa kali. Setelahnya menilik arloji. "Kapan dia cariin gue?"

"15 menit yang lalu."

Ubur-ubur Cinta [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang