Chapter 23 [suprise untuk Putra]

16 16 0
                                    

Terimakasih sudah mampir teman-teman jangan lupa tinggalkan jejaknya, salam sayang dan cinta dari author phyra🤎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah mampir teman-teman jangan lupa tinggalkan jejaknya, salam sayang dan cinta dari author phyra🤎

———————


Dengan penuh semangat Desta melangkah keluar kelas setelah jam mata kuliah terakhir selesai. Sesekali gadis itu bersenandung ria. Gantungan mine pemberian Putra semalam sudah bertengger indah pada tasnya.

Desta sudah tidak sabar pergi mendekor bersama Sofia dan yang lain untuk acara ulang tahun Putra yang akan di adakan malam ini. Mereka memutuskan untuk menggelarnya di kampus saja, memakai ruangan sekret.

"Widih semangat betul, emang mau kemana lo?" Tanya Teresa yang muncul tiba-tiba dari samping.

Desta memukul lengan gadis itu, "emang kebiasaan lo ya suka muncul tiba-tiba kayak mba Kunti aja," ujar Desta.

"Lagian serius banget sampe gue udah di samping lo dari tadi malah nggak ngeh."

Desta memutar bola matanya malas, "udah deh emang dari sononya kebiasaan lo yang mendarah daging itu."

"Hehe tau aja," ucap Teresa cengengesan.

"Lo mau pulang?" Tanya Teresa setelah itu.

Desta mengangguk, "iya mau pulang nih, tapi mampir ke toilet dulu gue," ujar Desta bohong.

Karena acara ini dia di minta untuk merahasiakannya oleh Sofia, Desta terpaksa berbohong. Sofia bilang jika banyak orang yang tau, kemungkinan Putra juga akan tau mengenai acara ini, padahal rencana mereka adalah mengadakan suprise untuk Putra bukan untuk di sebar.

"Oh gitu yaudah gue duluan ya."

Teresa melambai dan di balas oleh Desta. Saat punggung Teresa sudah hilang dari pandangan gadis itu, buru-buru Desta putar arah mengambil jalan menuju sekret.

Seperti seorang anak kecil yang kegirangan di berikan satu buah permen, Desta melompat-lompat bahagia sambil memeluk tas yang berisikan kado untuk Putra.

"Desta."

Merasa namanya di teriaki gadis itu berbalik dan mendapati Sofia yang tengah menghampirinya.

Desta tersenyum, "ada apa kak?" Tanya Desta.

Sofia mengambil napas sejenak, "kita nggak jadi pakai ruangan sekret buat dekor," jawab Sofia.

Dahi Desta berkerut samar, "loh terus kita pakai ruangan yang mana?" Tanya Desta sekali lagi.

"Ruang seni yang udah gak kepakai tapi gue jamin masih bagus kok."

Desta mengangguk paham. Untung saja ada ruangan seni, kalau tidak mereka pasti sudah mengubah rencana dari awal dan akan memakan waktu yang cukup lama buat mikirin tempat.

"Yaudah kak, ayo kita dekor sebelum sore."

Mereka berdua akhirnya pergi menuju ruangan seni, tapi sebelum itu mereka singgah dulu ke sekret untuk mengambil dekorasi yang kemarin mereka beli. Desta membawa sisa barang dan Sofia membawa barang lainnya.

Ubur-ubur Cinta [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang