Ubur-ubur Cinta [Terbit]

Chapter 8 [Apa itu takdir?]

Happy reading
________

"Kenapa sampai bisa tersesat di sini?"
_____________

Tangan Desta penuh dengan belanjaan yang di pesan ibunya tadi, untung saja dia membawa barang bawaan sedikit, kalau tidak, akan kesulitan sekali jika membawanya pulang.

"IBUUU, AYAAAH DESTA PULANG!!"

Untuk gadis seukuran Desta; pendek tapi suaranya benar-benar sadis, bersama teriakan yang menggelegar hingga membuat setiap gendang telinga yang menangkap pancaran suara ini mampu merusaknya dalam sekejap.

Belum sempat melewati bingkai pintu, hawa yang sama sekali tidak pernah Desta bayangkan. Akankah hal buruk akan terjadi?

Srek

Semua barang dalam genggaman Desta jatuh. Amatan gadis itu tertuju pada sosok akrab yang dia kenal; dia hindari, tengah duduk di sofa menatapnya. Netra coklat milik pemuda di sana, tidak berhenti memandangi Desta yang membeku. Bagaimana bisa?

"Desta sayang, jangan teriak begitu nak."

Tatkala terkejut; tidak, hampir saja jantungnya melompat keluar. Tatapan penuh pertanyaan Desta arahkan bergantian kepada ayah dan ibunya.

Dia sungguh tidak percaya, sampai beberapa kali mengucek mata, berharap apa yang dia lihat sekarang adalah orang lain.

"Sudah lama ayah gak ketemu kamu nak, sekarang udah tambah tinggi rupanya. Kamu sehat?"

Desta dibawa pergi dalam pelukan ayah yang dirindukannya selama ini, seketika dia melupakan semuanya. Lantas Desta membalas tatkala erat. Putri dan ayahnya sedang melepas rindu.

"Sehat Yah, ayah sama ibu gimana kabarnya nih? Cita gimana?"

"Kami semua sehat-sehat aja."

Kali ini, Desta dibawa lagi pada pelukan ibunya yang tadi menunggu giliran. Kedua orang berharga, rasa penat pun sirna hanya dengan dekapan hangat yang dirindukan, kedua orang tua.

"Ibu," panggil Desta pelan.

"Iya," jawab ibu Aidah (ibunya Desta).

Desta berbisik pada ibunya, berpura-pura seakan memeluknya kembali. "Ibu kenal cowok itu?"

"Iya kenal dong, kamu mau ibu kenalin ya, sini sini."

Sudah bisa ditebak apa jadinya Desta sekarang dengan suara besar ibunya, padahal dia sengaja berbisik agar suaranya tidak kedengaran, eh malah dia dikira malu mau kenalan.

Tangan Desta digenggam erat oleh ibunya. Terkejut, tolong keluarkan dia dari situasi ini.

"Ibu, jangan Bu!" Desta berusaha menahan lajunya langkah ibu Aidah yang ingin membawa dirinya ke hadapan pemuda itu.