chapter 8

220 32 4
                                    

"Ka-kak,"

Julian yang mendengar dengan cepat mengecek Aurel yang mengigau, dia menepuk pipi gadis itu agar tersadar

"Hei ayo bangun."

"Hiks kakak..."

"Udah Jangan nangis Aurel ayo bangun,"

Gadis itu pun membuka pelupuk mata nya yang menampilkan wajah khawatir Julian. Sebentar dimana ini, semalam di bar lalu kenapa ini di suatu ruang dan bersama...

"Kyaaa..."

"Woi ngapain Lo teriak?"

"Ini dimana? Kenapa Lo disini?"

"Ck Lo ini gak ada sopan sama sekali ya, berani Lo ngomong ke gw pake kata tadi,"

"Eum maaf tapi ini dimana?"

"Kamar gw."

"hiksss apa yang anda lakukan ihhh jahat,"

"Woi bisa kalem gak, gak usah mukul gw."

"Hwaaaaaaa."

"Ck bangsat diam gak, gw gk seperti yang Lo sangka ya."

"Beneran kan?"

"Iya oon."

Lalu Aurel beranjak dari kasur untuk keluar namun Julian menghentikan nya "nih makan!"ucapnya menyodorkan nampan makanan

"Gak usah."

"Ck makan bodoh gw gak mau penolakan,"

"Eum iya...eh Martin?"

"Itu cowok semalam?"

"Dimana dia?"

"Gw bunuh."

"Hah APA!"

"Ck Lo bisa gak sih jangan teriak teriak!"

"Hiks..."

"Anjing Lo udah suka teriak suka nangis lagi, percaya Lo? ya enggak anjir."

"Lalu dimana dia?"

"Mana gw tahu, cepetan makan Lo harus ke kantor bentar lagi, ingat Lo udah jadi sekretaris gw,"

"Iya"

Aurel dengan lahap menghabiskan makanan nya. Jika ia lanjut maka akan lama lagi drama nya. Julian pergi untuk mandi.

"Ck gak bisa apa gw libur?" ucap Aurel

"Gak bisa babu." jawab julian

Sial kenapa bisa sampai didengar sih padahal tak keras keras amat gadis itu berucap

            

                             ********

RHJ yang sudah tahu Aurel berkerja dikantor tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dari tadi ketiga buaya itu terus saja mencoba akrab dengan gadis tersebut.

"Bini ku tahu gak?"

"Tuan Haydar bisa gak jangan panggil saya gitu?"

"Gak bisa nih because i am falling love with you."

"Fuck you,"

"Aurel semalam kenapa bisa pingsan sih, cowok bedebah itu laku in sesuatu?" tanya Josh

"Enggak kok," balas Aurel

"Lalu kok bisa pingsan? Lo nangis juga kan?" tanya Robbin

"Eumm."

Brakkk

Membuat terkejut saja, Julian menggebrak meja membuat semua terkaget.

"Woi Lo bertiga bisa pergi gak dari ruangan gw, urus kerjaan kali." ucap julian

"Gak mau"balas RHJ

Ceklek

"Ju sayang~"

Siapa itu? Siapa lagi jika bukan si itu.
Kelly juga Wulan mengerutkan kening dengan seorang gadis disini.

"Lo siapa?" tanya Kelly pada Aurel

"Ngapain sih Lo tiap hari kesini?" kata Julian kesal

"Sayang dia siapa?" tanya Kelly

"Dia eumm pacar gue Kenapa?" jawab Julian

"Hah?"

Apa apaan ini, apa yang lelaki itu katakan. Aurel begitu terkejut begitu juga yang lain.

"Eh gak bener, saya sekretaris nya kok nona." jawab aurel panik

"Bilang apa sih sayang." kata Julian mengacak acak rambut gadis itu

"Fuck!"

"ihh omongan nya, udah lah sayang  gak perlu kita sembunyikan lagi."

"Ju kamu tega khianati aku demi dia?" ucap Kelly

"Sejak kapan kita punya hubungan? Udah ya gw capek mendingan Lo pergi sana, gw udah bahagia sama Aurel gw ya kan sayang?" ucap Julian

"Ihh apaan sih stress Lo ya?" sahut Aurel kesal

"Gw gak terima, kamu itu milik gw Ju." kata Kelly

Kelly yang kesal pun memukul Aurel begitu juga Wulan yang ikut ikutan, namun itu tidak mudah sebab 4 lelaki disana sigap melindungi gadis itu.

"Dasar pelakor." kata wulan

"Ck BITCH PERGI GAK!" ucap Julian marah

"Ju aku cinta sama kamu." kata Kelly

"Huh cinta harta kan? Bawa mereka pergi," ucap Julian

RHJ mengangguk dan langsung menarik kellylanak juga wulanlanak pergi dari sini. Julian mengecek keadaan Aurel yang tadi seperti nya terkena pukulan.

"Lo gak apa apa?"

"Cih jangan sok perhatian deh Lo, ngomong apa sih tadi pacar pacar siapa juga mau jadi pacar Lo bodoh."

"Damn gak sopan lagi Lo ya sama gw?"

"Biarin Lo sendiri seenak nya ngaku pacar gw cih ogah goblok."

"Lo Aurel minta maaf sama gw."

"GAK!"

"Aurel minta maaf sama gw atau-"

"Atau apa hah Lo mau marah? Lo mau nyiksa gw? Atau bunuh gw? silahkan gw gak takut, gw benci sama Lo, gw muak hiks..."

Aurel sambil menangis memukul dada Julian yang pasrah saja. Lelaki itu bingung kenapa gadis ini bertingkah seperti sekarang

"Hikss hikss Lo hancurin kehidupan gw,"

"Hah Kapan?"

"Hwaaa gw be-nci sama Lo hiks hiks..."

Sebenarnya ada apa? Apa yang Julian lakukan hingga Aurel membenci nya? Padahal baru beberapa hari mengenal tapi kenapa begini? Julian dengan bingung memeluk gadis itu.

"Hiks lepas jangan meluk gw."

"Diam!"

Julian membiarkan Aurel menumpahkan kesedihan itu, dia juga menepuk pundak gadis itu agar Aurel lebih tenang.

"Gw harus selidiki ini."

Mr JulianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang