chapter 9

197 32 2
                                    

Demi menghilangkan rasa penasaran nya, Julian meminta seorang bodyguard nya untuk mencari informasi tentang Aurel.

"Apa yang Lo sembunyikan." batin nya

Pokoknya dia harus tahu akan diri Aurel. Dia sangat yakin ada sesuatu mengenai gadis itu dan apakah ada hubungan nya dengan dia? entah lah.

"Bro!"

"Hah iya?"

"Ke bar gak nanti malam?" tanya Robbin

"Aman," balas julian

"Okay gw agak telat ya,"

"Kenapa?"

"Gw ada janji sama nyokap."

"Ok,"

Setelah Robbin berlalu pergi, julian mendapatkan pesan dari bodyguard nya yang sudah ia suruh itu. Tapi tak banyak informasi yang di dapat

Yang diketahui hanya nama Aurelle Gloria tak ada marga sebab dihilangkan, lalu tanggal lahir juga sekolah yang gadis itu tempuh.

"Apa yang Lo sembunyikan Aurel, gw yakin Lo gak se polos yang terlihat."

Ceklek

"Kalau masuk ketok dulu bodoh!" cerca Julian

Aurel pun menutup pintu kembali dan menuruti perintah Mr Julian itu yang menyuruh mengetok

Tok
Tok
Tok

"Mr Julian boleh saya masuk?"

"Eum"

Ceklek

"Mr ada yang ingin saya sampaikan."

"Apa?"

"Eum ini saya butuh tanda tangan anda disini lalu disini dan satu lagi disini."

"Ck banyak banget sih anjir?"

"Mana saya tahu,"

"Lo-"

"Oh ya tuan anda ada meeting sama client habis istirahat."

"Gw tahu bodoh,"

Julian beranjak juga dari kursi agung nya itu, namun Aurel mencegah memegang tangan kanan nya

"Apa lagi, mau sumbangan lo?"

"Enggak, Eumm Mr saya kan udah jadi sekretaris nih, dan di rumah juga gak dikasih izin nyonya Yasmin buat jadi pembantu,"

"Terus?"

"Saya masih bisa tinggal disitu atau pindah aja?"

Julian nampak menimbang, Aurel di rumah nya itu Awal nya karena menjadi pembantu, tapi sekarang tidak lagi, lalu harus bagaimana sekarang?

"Lo pergi aja dari rumah gw, lo punya rumah gak? Atau lo ngekost selama ini?"

"Ada kok rumah nya tapi jauh."

"Terserah, kalau lo tetap di rumah gw yang ada semua karyawan disini berprasangka lo itu jalang simpanan gw."

"Jalang? Apa itu?"

Julian cukup terkejut, benarkah Aurel tidak tahu? Really
Dan apakah Aurel saat ini serius? Hanya dia yamg tahu

"Lo gak tahu itu?" tanya Julian tercengang

"Enggak, memang nya apa?" tanya Aurel balik

"Masih ingusan ternyata yaudah gw pergi dulu."

"Ihh Mr jawab dulu.."

"Gak gak gak,"

Aurel itu tingkah penasaran nya tinggi, dia pun mengikuti Julian yang nampak berlari kecil menghindar. Di lorong mereka bertemu dengan RHJ

"Yaudah deh kalau Mr gak mau jawab, saya tanya sama mereka aja, tuan Robbin tuan Haydar tuan Josh ja-"

Julian segera membekam mulut gadis itu, gila sekali hingga ingin tahu hal itu. Dia pun menarik Aurel menjauh dari sahabat nya.

Kemana Aurel dibawa? Kantin.
Mereka nampak menyantap sarapan lebih dahulu sebelum yang lain. Bos aman lah juga Aurel aman sebab ada Julian disisi nya.

"Mr jawab dong,"

"Kampret diam lo!"

"Ck yaudah saya cari di google aja,"

"Fuck gak boleh."

"Kenapa kan anda gak jawab juga, lumayan saya ada paket jadi tanya aja sama mbak Google."

"Pokoknya jangan itu gak baik mendingan lo makan bentar lagi lo ikut gw ketemu client,"

"Okay"

Aurel pun menurut saja. Julian bisa menghela nafas lega melihat gadis ini tidak banyak tanya lagi

"Bahaya nih cewe." batin nya

Dan mengenai apakah Aurel tahu atau tidak, oh jelas dia tahu lah. Dia hanya ingin memancing dan mengetes julian, bosan juga kalau tidak ada drama.

Skip

Seperti dikatakan Aurel pindah dari rumah itu setelah urusan kantor nya selesai. Dia diizinkan oleh julian pulang duluan untuk beres beres

Sebenarnya dia kecewa karena belum mendapatkan apapun disini tapi apa boleh buat. Dia juga tidak mau karena misi ini dia dianggap rendahan.

"Welcome back El."

Dia menatap rumah cream dua tingkat hunian dia dan sang kakak. Lalu Aurel masuk dan tidak tunggu setelah menaruh barang barang nya dia mengendarai mobil nya dan berangkat ke rumah sakit.

"Hai bro i miss you,"

Aurel mengusap lembut rambut kakak nya Herry yang masih memejamkan mata nya. Dia menangis, ada satu keuntungan dia tidak tinggal disana

Yakni dia bisa mengunjungi sang kakak, selama beberapa hari disana dia tidak bisa mengunjungi Sang kakak. Sasha lah yang menjaga dan Theo yang memberi perlindungan

"El udah Lo harus kuat" ucap Sasha

"Iya, gw takut sha, gw takut kak Herry ninggalin gw kayak bunda sama papa," kata Aurel sedih

"Enggak kok, ingat kan yang kakak Lo bilang, dia itu akan selalu bersama Lo, dia itu sayang sama Lo jadi please don't cry."

"Kalau gw udah berhasil seret si Julian itu ke penjara kita pindah aja ke US ya, sekalian bawa kak Herry kesana."

"Okay deh, gw juga kangen keluarga gw disana."

Mereka saling berpelukan, Terima kasih mungkin tidak cukup Aurel ucapan pada Sasha yang baik pada nya. Gadis itu seperti peri yang turun dan selalu menemani Aurel saat suka maupun duka

"Thanks sha."

"Okay bayi,"

"Gw lebih tua dari Lo."

"Tetap aja Lo itu bayi bagi gw El."

Mr JulianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang