chapter 11

176 30 3
                                    

Dengan mobil BMW putih Aurel membuntuti Julian yang mengendarai Lamborghini Gallardo LP yang di dalam nya ada Kelly yang senang nya jangan di tanya. Sedangkan Wulan di jemput oleh Robbin dan Haydar juga Josh sudah siap sedia di tempat.

"Sayang aku suka kamu gini please jangan berubah ya"kata Kelly

"Okay, maaf ya Kell aku pernah kasar ke kamu"jawab Julian yang sebenarnya ingin sekali muntah

"Gak apa apa kok"

Seperti strategi awal, Julian juga Robbin membawa ke dua gadis itu ke bar, sengaja untuk membuat mereka kehilangan kesadaran nya.

Aurel siap sedia dengan kamera dan merekam nya "gila jahat banget" itu kalimat yang terlontar selalu baik dalam ucapan nya atau benak nya untuk mereka.

"Ju aku pusing"kata Kelly

"Hah yaudah kita pulang ya"jawab Julian

Ah bersih sekali main nya, setelah memberi isyarat pada Robbin, dia dan sahabat nya membawa Kelly juga Wulan ke mobil. Dan tentu yang akan di tuju sekarang bukan arah pulang

Melainkan tempat dimana sudah ada Haydar juga Josh yang dengan kesabaran setipis kertas berada dan tentu saja dengan orang yang bersedia membeli kedua gadis ini.

Sampai juga mereka. Julian tadi yang lembut langsung saja menarik kuat rambut Kelly dan membawa nya mendekat ke arah pembeli itu. Tawar menawar pun terjadi.

"Ayolah mahal sedikit, mereka masih muda"ucap Julian berserigai

"12M"

"30 M"

"32M"

"50M"

"Okay selamat tuan Barack anda mendapatkan Wulan Kanneth yang imut silahkan diambil hadiah nya"kata haydar

"Tinggal satu lagi ayo"ucap Josh

"40M"

"43M"

"47M"

"55M"

"Saya 62M"

Prok
Prok
Prok

"Bagus selamat tuan Sebastian, Kelly Astria Spencer milik anda"tutur Robbin

Misi selesai Kelly juga Wulan sudah ada dalam tuan mereka masing masing.

"Sekarang kita urus seolah mereka di culik dan jangan sampai ada yang tahu"

Perintah Julian itu mendapat anggukan dari RHJ kini mereka ingin melangkah pergi untuk menjalankan rencana lain. Namun permasalahan disini belum usai sebab terdengar sirine polisi. Siapa yang memberitahu? Aurel tentu saja

Dor
Dor
Dor

Suara tembakan itu terdengar menggema dan saling bersahutan. Baku tembak terjadi antara dua kubu. Aurel dengan mengendap endap mencoba ke arah Kelly dan Wulan untuk membebaskan mereka yang sudah dimasukkan ke mobil berbeda.

Bugh
Bugh
Bugh

Jika dia sana baku tembak maka Aurel harus adu jotos dengan beberapa pengawal si pembeli itu

Dor

Dan tak diharapkan malah ada baku tembak. Dengan susah payah dia berlindung.

"Pak Theo tolong saya"ucap Aurel pada earphone yang terpasang di telinga

"Okay"

Sebagian anggota polisi berpencar dan itu tidak akan dengan mudah nya Julian dan yang lain biarkan. Mereka melayangkan tembakan ke arah mereka.

Dor

"Aurel pergi dari sini"ucap Theo

Ucapan itu didengar oleh Julian dia seakan menegang, apakah itu Aurel yang ia kenal?

Di posisi gadis itu sekarang setelah peluru pengawal itu habis, ia langsung saja menghajar mereka. Setelah selesai dia nampak mengeluarkan Kelly lebih dulu dan membawa nya ke tempat yang aman

Lalu dia kembali lagi membawa Wulan namun kepala Aurel seakan di pukul dengan balok besar yang membuat darah nya bercucuran turun lalu...

Dor

"AUREL"

Satu peluru menembus tepat di perut gadis tersebut. Dia langsung tumbang dan nampak Wulan berupaya menyadarkan nya walaupun susah membuka mata nya sendiri.

Julian langsung menembaki berkali kali orang yang menembak Aurel, dia segera menuju ke arah nya

"Aurel bertahan"

"Hiks sa-kit"

Lelaki itu langsung mengendong nya dan tujuan sekarang adalah rumah sakit. masa bodoh dengan semua nya.
Lagi pun sahabat nya juga langsung saja kabur dan mengikuti nya

Tiktok
Tiktok
Tiktok

Sampai juga, gadis itu langsung ditangani oleh dokter untuk di operasi

"Kenapa aurel bisa disana?"

"Apa dia yang panggil polisi?"

"Dari mana dia tahu? akhh apa dia denger omongan kita Ju?"

Banyak sekali pertanyaan dan itu belum terhenti sampai disitu. Doa terus dipanjatkan berharap semoga Aurel baik baik saja.

Lalu sepersekian menit kemudian nampak Theo juga rekan nya yang lain menampakkan diri dan langsung saja terjadi cekcok.

"Pergi lo bajingan"

"Lo yang pergi bodoh"

Semacam itu lah namun akhirnya Julian mengalah karena banyak sekali polisi datang. Kini dia dan yang lain menyimpulkan bahwasanya Aurel itu salah satu dari mereka.

~Di markas~

Julian menghempaskan setiap apa yang dilihat nya juga menendang dan menghancurkan yang di tangkap oleh Indra mata nya itu

"Akhhhhh FUCKING"

Prangg

Brakk

Yang jelas keadaan sekarang kacau, tidak ada yang berani mendekat maupun itu sahabat nya sendiri.

"Aurel"

Mr JulianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang