chapter 10

206 30 3
                                    

Bugh

"Jawab berengsek lo buat apa hah." kata Julian marah besar

"Ju saran gw lo cincang aja nih manusia," kata Josh

"Iya bener tuh, pasti dia buat sesuatu ke bini gw," timpal Haydar

"Woi kampret jawab ngapain nunduk ada uang jatuh?" sahut Robbin geram

"Ck mau kalian apa sih hah, gw gak ngapa-ngapain El kok!" ucap Martin

Ada apa ini? Apa yang terjadi? So seperti biasa Julian dan RHJ akan ke bar dan disela sela mereka mabuk mabukan melihat Martin, teman SMA Aurel itu

Dan mereka tak tinggal lama langsung saja menyeret lelaki itu keluar bar lalu menghajar nya. Ralat Julian yang menghajar nya.

"Kalau lo gak ngapa-ngapain dia, terus kenapa dia bisa pingsan hah, gw juga lihat dia nangis ini pasti gara gara lo kan bangsat?" ucap Julian

"Jangan sok tahu lo goblok, gw itu sayang sama dia." sahut Martin

"Wait lo punya hubungan sama bini gw?" tanya Haydar

"Bini? El maksud Lo? Iya, dia sahabat gw dan gw cinta sama dia kenapa?" jawab Martin

Penuturan itu tentu saja mengejutkan mereka, Julian tertawa terbahak bahak lalu seketika berubah menjadi datar itu sungguh menakutkan

"Martin kan nama Lo? Ck ck ck kasian lo harus mati muda."

Bugh
Bugh
Bugh

Anak tunggal Hobbs family itu memukul Martin membabi buta. Ini tidak bisa dibiarkan RHJ dengan susah payah melerai juga beberapa bodyguard Julian ikut membebaskan

"DASAR LO BERENGSEK JAUHIN DIA AWAS KALAU GW LIHAT LO DEKETIN AUREL GW LAGI HABIS LO!!"

Martin dengan susah payah berdiri dan pergi juga dari sana. Lihat saja akan dia balas suatu saat nanti.

~Pagi hari nya~

Yang membuat Julian kesal adalah ketika di pagi hari sudah dimarahi saja. Oleh siapa? Ayah nya
Kenapa? Si kellylanak itu melapor pada Sangkar kan patut diberi jari tengah itu perempuan.

Dan seperti biasa akhir akhir ini selalu ke kantor dengan amarah dan langsung menyemprot karyawan yang tak salah bahkan Aurel pun kena.

"Bangsat banget ini syaiton gw gak salah dimarahin." batin Aurel

"Woi panggil Robbin ke sini!" titah Julian

"Ii-iya Mr,"

Aurel pun dengan sigap menjalankan perintah, hari ini dia tidak ingin melawan Julian yang menyeramkan bagai gorila saja

Tok
Tok
Tok

"Permisi tuan Robbin boleh saya masuk?"

"Ck siapa lo?"

"Aurel tuan,"

"Masuk aja."

Ceklek

Cukup terkejut Aurel ketika melihat di dalam bukan hanya Robbin saja melainkan ada tambahan satu lagi. Siapa? Bukan Haydar atau Josh melainkan seorang perempuan

"Ah bodoh gw nganguin mereka." batin Aurel

"Ada apa?" tanya Robbin

"Hah eumm Mr Julian suruh anda ke ruangan nya tuan."

"Ok bilang 15 menit lagi."

"Tt-api tuan Robbin kalau bisa sekarang soal nya Mr Julian lagi ngamuk di-"

"Fuck kenapa Lo gak bilang dari tadi goblok!"

Robbin melangkah cepat meninggalkan si perempuan tadi dan juga Aurel yang langsung mengikuti dari belakang.

Brakkk

Robbin menutup keras pintu itu tak membiarkan Aurel masuk, gadis itu jadi nya memilih menguping.

"Kenapa sih lo ju?" tanya Robbin

"Sial gw muak sama si kelly dia itu udah menjadi jadi, pokoknya gw mau bunuh aja tuh jalang." jawab Julian

Deg

Aurel yang mendengar dari luar tentu terkejut akan hal itu. Okey masih menguping kuy lanjut massehhh

"Tapi Ju lo jangan lupa, om Radit bokap nya si kelly itu investor kita."

"Maka nya dari itu bantu in gw kek buat rencana agar si Kelly mati, misal dia ke lindas tronton gitu."

"Huh bajingan lo,"

"Biarin, sekalian tuh si Wulan yang sok imut itu muak gw, ANJING TUH DUA ORANG!"

"Hufff sabar lah bro."

"Gak, pokoknya tuh dua bitch harus mati dalam Minggu ini."

"Damn lo ahhhh capek gw hadapin, gimana gini aja daripada lo bunuh mereka, gimana kalau gw buat mereka pergi dari kehidupan lo?"

Julian mengangkat satu alis nya pertanda "maksud lo?" Robbin pun menjelaskan apa yang ada di otak pintar nya itu

"Jual aja mereka ke om om pedofil." saran Robbin

"Dammit gak ada hati tuh manusia," benak Aurel

"Bagus juga, lumayan si Kelly kan matre orang nya, bisa kaya dia sama om om itu." balas Julian

TOS

Rencana langsung mereka bahas dan di rangkum dengan matang. Kini apa yang akan diterima oleh Kelly juga Wulan dan satu lagi apakah Aurel yang mendengarkan akan diam saja dengan hal ini.

"Gw harus bantu in, bagus ini bisa jadi bukti." batin Aurel

Mr JulianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang