Tuk..
Tuk..
Tuk..
Ketukan jari telunjuk yang mengikuti suara detak pada jam, membawa ritme yang mengalun dalam mengisi kekosongan yang menyelimuti.
'Ini sangat menegangkan'
Baru pertamakalinya bagi Chaeyong, seseorang yang dibawa langsung oleh Taehyung disediakan tempat duduk dengan jarak 2 meter dari tempat Direkturnya berada.
Baru saat ini juga ia sedikit tercengang dengan orang penting yang ditemui Direkturnya itu, saat melihat pengawal lebih dari 12 orang berbadan besar, dengan setelan hitam berdiri mengelilingi mereka.
"Huftt.."
Entah sudah helaan napas yang keberapa, Chaeyong mulai jenuh. Jari telunjuknya tidak henti mengetuk-ngetuk meja, rasanya sangat membosankan menunggu lebih dari 1jam dari waktu pertemuan yang diadakan.
Bahkan desert puding coklat yang sengaja disediakan untuknya, membuat ia mengecap lidah dalam mulut. Sangat kenyang, dia tidak akan sanggup jika harus memakan puding yang terdiam cantik diatas piring depannya itu.
Jika tahu dia akan disediakan desert yang menggiurkan seperti ini, ia tidak akan makan banyak cemilan saat sarapan tadi. Semuanya gara-gara Taehyung, yang tidak memberikan informasi bahwa pertemuan meeting ini itu, diadakan disebuah Cafe.
Sampai pada berdirinya Taehyung disamping meja yang ditempatinya, membawa rengkuhan pada lingkar pinggang Chaeyong, membuat perempuan itu segera bangun dengan senyum kikuk.
'Astaga, aku kaget!.'
Bisa-bisanya dia yang sedang melamun mendapatkan hadiah rengkuhan pinggang mendadak, seperti ini. Sungguh, dirinya sangat terkejut bukan main.
"Dia adalah Chaeyong Mr. Han."
Perkenalan itu membawa senyum bagi mereka, sedangkan Chaeyong melirik Taehyung dengan sedikit melototkan matanya, sebuah unjuk rasa karena dirinya tidak suka diperlakukan seperti itu.
Walaupun demikian, tangannya terulur untuk bersalaman. "Senang bertemu dengan mu, Mr."
"Senang bertemu dengan mu juga, aku harap kalian bersama sampai jenjang pernikahan, ya. Direktur mu bercerita bahwa kalian sedang menjalin hubungan yang baik untuk mengenal lebih jauh." Sambutnya dengan menembak kearah yang membuat Chaeyong menanggapi sambil terkekeh.
'Ada-ada saja pria tua didepannya ini, kalau bicara.' ucap suara dalam diri Chaeyong.
"Iya, kami sedang berusaha yang terbaik. Terimakasih untuk do'anya Mr." Jawab Chaeyong yang diangguki Mr. Han. Mau bagaimana pun, dia harus mengikuti alur yang dibuat oleh Taehyung pada Mr. Han saat meeting tadi.
"Kalau begitu aku pamit lebih dulu, Taehyung."
"Ya, Berhati-hatilah Mr." Ucap Taehyung yang diiringi tunduk hormat.
'Menjalin hubungan yang baik?.'
'Untuk mengenal lebih jauh?.'
'Sampai jenjang pernikahan?.'
"Ppfffttt.." Refleks Chaeyong menutup mulut saat kalimat-kalimat itu dia putar dalam pikirannya.
"Sepertinya kau sangat bekerja keras Direktur, sampai membuat alur cerita yang sangat mustahil."
"Apa kau lupa, bahwa aku memiliki kekuasaan dari setiap kata yang terucap pada mulutku?."
"Aah, benar, kekuasaan memang sangat picik jika berada diorang yang tepat." Jawab Chaeyong sambil memiringkan kepalanya dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Fly
FanfictionSequel of Let It Be. Selain seorang Duda beranak satu, Taehyung adalah laki-laki yang tidak bisa disentuh oleh siapa pun, kecuali dengan Annya dan juga.. Chaeyong.