LIF'15

90 14 0
                                    

"Yeonjun!."

Mendengar panggilan itu dia menengok sekilas, lalu kembali berjalan dengan santai membuat satu panggilan lagi terucap, sampai pada selengkatan jalannya berhasil membuat dia terjatuh karena perlakuan abainya.

"Ya Tuhan, Lis!." kesel Yeonjun sambil bangun dari jatuhnya, dia bertolak pinggang sambil menatap kesal perempuan itu. "Bisa jangan jahat nggak sih?." heran Yeonjun dimana teman yang satu ini tidak pikir panjang apabila menjahili orang-orang, apa yang dipikirkan akan dia lakukan tanpa peduli siapa pun itu.

"Nggak bisa sih, kalau orangnya dirimu." Jawab sembarangnya sambil berjinjit karena perbedaan tinggi yang signifikan, seraya memegang kedua sisi pada lengan lelaki itu sambil menelisik apakah ada yang terluka atau tidak dari perbuatan yang dilakukannya. Kalau bisa dikata, tinggi Lisa setara dengan pundak Yeonjun.

"Ck! Jatuhnya juga duduk, apa yang kamu lihat dibagian atasaku?."

"Siapa tahu, ada yang lecet dibagian tak tertentu."

"Dasar, aneh."

"Kebetulan sekali, sebuah keanehan juga terjadi dengan Chaeyong!." Semangat Lisa sambil menjetikan jarinya, "Kau lihat dia tidak? Akhir-akhir ini entah kenapa Chaeyong sering sekali pergi mengurus pekerjaan lapangan."

Melangkahkan kakinya, Yeonjun dan Lisa pergi menuju Cafe yang disediakan oleh perusahaannya sambil melanjutkan obrolan dan kebetulan Cafe tersebut tidak jauh dari tragedi dimana Yeonjun terjatuh tadi.

"Dia mendapat banyak tanggung jawab setelah kenaikan gaji, jadi wajar saja itu terjadi padanya." Jawab Yeonjun sambil mengangkat dua jari berbentuk V menunjukan jumlah pesanan pada kasir yang menjaga Cafe, setelah mengatakan 'ice americano' pada pesanan yang diinginkan.

"Bukan gitu, tugas lapangan bukan tanggung jawab dia lagi kalau ada kita, Yeonjun."

"Mungkin, lagi ada hal yang dia hindari makannya dia lebih memilih untuk kerja dilapangan."

"Siapa yang menghindari siapa?." Tanya perempuan yang baru saja sampai, berdiri  ditengah-tengah mereka layaknya hantu.

"Astaga! Bisa tidak sih kalau datang itu bersuara? Udah kaya hantu aja!." Pekik Lisa terjengit kaget saat kepala muncul di tengah-tengah dirinya dan juga Yeonjun. Dan menjengkelkannya, yang dimarahi malah terbahak, lucu sekali melihat ekspresi dua orang yang terkejut ini.

"Emang teman sialan." kasar Yeonjun sambil memberikan minuman kepada dua perempuan yang sedang menatap satu sama lain. "Sialan-sialan, kalau bicara!." satu tamparan kecil pada bibir Yeonjun mendarat, membuat lelaki itu terkesiap sekejap dengan tampang pasrah.

Tak!

"Aduh!." jerit Chaeyong sambil mengusap jidatnya, "Apasih?!." tidak terima saat satu jitakan dihadiahi oleh Yeonjun, berlalunya lelaki itu dengan tampang tak bersalah membuat Chaeyong mengekor sambil menahan kekesalan, apalagi melihat Lisa yang sedang menertawainya sekarang.

"Duduk!." Perintah Yeonjun dimana Chaeyong disuruh duduk dihadapannya, sedangkan Lisa mengambil alih kursi samping Yeonjun. Jika dilihat dari posisinya saat ini, ia seperti sedang melakukan wawancara kerja saja.

"Kalian ini, lihat temannya yang sudah lama tidak kelihatan dikantor malah digalakin, aneh." Sindir Chaeyong sambil menyeruput Matcha latte yang sempat dipesankan Yeonjun tadi, disaat kehadiran perempuan itu datang tiba-tiba seperti hantu.

"Nggak usah banyak ngelesnya." sambar Lisa seraya menatap tepat dimanik mata sahabatnya itu, perasaannya selama beberapa minggu terakhir ini dapat melihat perubahan prilaku Chaeyong, dari cara kerjanya yang tidak betah berlama-lama diperusahaan.

Let It FlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang