BAB 11

229 15 0
                                    

Sepulang dari Café pukul 10:00 malam, teman Lisa bermarga Park mengajaknya untuk minum bersama. Bukan seperti bar dengan dentuman musik dimana-mana. Hanya saja rumah makan korea sederhana bernuansa cozy. Lampu serta tanaman hijau terpampang di pinggir jendela. Gantungan lampu dengan sentuhan jerami kuno bertengger di setiap meja. Rumah makan ini menyediakan menu makan malam yang lezat serta menyediakan soju. Sangat pas untuk suasana hati tokoh utama cerita ini.

Tak elak bahwa kadar kekuatan minum Lisa setipis tisu, hanya dengan tiga gelas kecil dirinya sudah mabuk mulai meracau. Berbeda dengan Park Chaeyoung yang lumayan kuat minum, dirinya masih setia mendengarkan keluhan Lisa.

"Lisa-ya, jujurlah padaku. K-kau menyukai Jeon Jungkook bukan?" Chaeyoung bertanya to the point namun sedikit hati-hati. Dirinya sudah ingin menanyakan ini sejak lama. Namun dia tahan karna tidak ada gerak-gerik mencurigakan dari pertemanan Lisa dengan sahabatnya.

"Tentu saja hahaha! Kita sudah bersama sejak debut Chae. Kau ini bagaimana sih, mengajukan pertanyaan yang aneh!"

"Aish, bukan itu maksudku Lis. Dengarkan pertanyaan ku baik-baik. A-apa kau menyukai Jeon Jungkook sebagai pria?"

Dalam suasana sendu di hati maupun matanya, Lisa tersenyum namun sedetik kemudian tertawa lalu matanya berkaca-kaca. "Chaeeeyong-aa, aku sendiri tidak tahuuu. Berhentilah bertanya, dan biarkan diriku minum satu gelas lagi".

"Baiklah aku tidak akan bertanya-tanya lagi! Yak, tapi kau sudah mabuk. Aku tidak bertanggung jawab kalau kau pingsan ya!"

"Hmmm hehehe, Chaeyoung please please satu gelas lagi please". Sedikit mendengus pelan merasa tidak bisa menolak, Chaeyoung tetap memberikan segelas soju padanya.

Tepat satu tegukan dari gelas kecil. Bruk! Lisa sudah pingsan. Tangannya menumpu kepalanya di meja. Sedikit bajunya juga kotor terkena saus makanan.

Sudah kuduga, gumam Rosè dalam hati. Sudah menjadi kebiasaan Lisa seperti itu. Tak menunggu waktu lama, Chaeyoung memesan driver pengganti sambil menghabiskan makanan kesukaannya.

Mobil berhenti di parkiran basement apartemen Lisa. Chaeyoung dengan kekuatan yang dimilikinya mencoba meraih tangan Lisa keluar dari mobil.

Drrrrt! Drrrt!

"Yeobseo? Apa? Tidak sadarkan diri? Dia bersama wanita? Tidak akan kubiarkan. Oppa, kirim alamatnya sekarang aku akan kesana". Lisa-ya mianhae, aku akan mengurus lelaki nya dulu. Park Jimin-ssi. Tunggu saja kau ya!

°•°

Lisa mulai membuka mata, dering ponsel berkali-kali membuatnya mau tak mau bangun. Padahal kondisi tubuh dan kepalanya sangat pening. Efek dari minuman beralkohol. Masih terduduk, menyenderkan badannya ke sisi kepala ranjang.

"Eng, yeobseo?" Jawab Lisa masih dengan mata setengah tertutup.

"Babe? Are you okay? You're not answer my messages". Ah, Frederic. Keliatannya dia khawatir karna Lisa tak kunjung membahas pesannya dari tadi malam.

Sembari mengedipkan mata dan melihat jam di ponselnya.

"Omo, sudah pukul 10 siang. Berapa lama aku tertidur?"

"I'm sorry babe, last night I have a problem to talk to my manager and Rosè. We decided to drink and yeah, right now I just wake up. I'm okey, but why you're call me? Is there anything something I have to know, babe?"

"Yeah, as I told you, last night My Dad had a dinner family which is rare. He's talk about marriage, again. How do think?"

"What are you talking about? I mean like, he's want us to m-marriage?"

AmbivalenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang