Halo readers!
Kalau kalian suka cerita ini jangan lupa untuk kasih vote nya ya! I will appreciate.-Please enjoy the story-
Satu minggu telah berlalu semenjak Lisa pulang berkunjung dari Busan. Lisa memilih untuk menyibukkan dirinya di pekerjaan untuk iklan Chivas Regal. Mommy Chittip pun sudah kembali ke Thailand. Kendati demikian, hari-hari yang dia lalui cukup berat. Tingkat fokus dalam dirinya acap kali terlihat sedikit terganggu. Dirinya juga membatasi interaksi atau lebih tepatnya menghindari teman lelakinya, Jeon Jungkook. Lisa benar-benar mencoba menutup akses komunikasi dan interaksi secara langsung maupun tidak langsung.
Alice sang manager menyadari bahwa artisnya sedang memiliki masalah mencoba membawa Lisa untuk berbelanja dan mengunjungi dessert cafe langganan mereka seusai shoot iklan hari ini selesai. Dengan harapan dapat menggali masalah yang sedang dihadapi artis sekaligus temannya. Alice juga menghubungi Chaeyoung untuk ikut menghabiskan makanan bersama. Karna mereka tau, Chaeyoung mencintai makanan.
Lisa memilih memesan chocolate mouse sebagai comfort dessert pilihannya dan s'mores serta hot chocolate. Namun tindakannya terhenti sebentar mengingat s'mores adalah makanan kesukaan sahabatnya, Jeon Jungkook. Percayalah, mimik mukanya saat ini tidak terlihat masam dan akhirnya menghela napas.
Setelah pesanan sampai dan menemukan tempat duduk yang nyaman serta kurang lebih dirasa cukup menjaga privasi. Alice langsung to the point angkat bicara. Sedangkan Lisa duduk dengan malas cenderung tidak bersemangat.
"Ekhem, Lisa-ya, sekarang kita hanya berdua disini, kamu bisa membicarakan masalahmu. Sebagai manager, aku seharusnya mengerti kondisi artisnya bukan?" Alice menelisik ke gelagat Lisa sembari menyuapkan ice cream rasa red velvet pesanannya.
Kring! Pelanggan baru datang, ternyata Chaeyoung. Dia duduk disamping Lisa setelah memesan croissants, strawberry cake, dan milkshake. Hari ini para artis membuang jauh-jauh pemikiran mengenai diet.
"Mianhae eonnie, baiklah aku juga sudah lelah berpikir. Aku rasa, aku terlalu memikirkan Jungkook di Busan tanpa sadar hingga seperti ini". Sudah seharusnya tidak ada rahasia diantara manager dan artisnya, batin Lisa.
"Why? Apa ada masalah serius? Coba ceritakan lebih detail. Waktu kita tidak banyak tau". Chaeyoung mendesak sambil mengunyah bagian tengah croissants berisikan selai coklat yang terlihat lezat.
"Dia melakukannya. Jungkook-a menciumku. 2X. Satu kali saat berada di apartemennya dan di rumah orangtuanya. Dia sedikit mengutarakan perasaannya padaku, dia sepertinya menyukaiku". Sedikit lega, Lisa mampu menjelaskan akar permasalahan dirinya.
Lisa pun langsung straight forward memberitahukan masalah yang cukup aneh antara Lisa dan sahabatnya. Lisa pun berharap percakapan ini akan membantu dirinya dalam menemukan jawaban atas perasaannya sendiri. Lisa cukup khawatir disini karna ada Frederic yang memperlakukannya dengan baik. Begitu pula dirinya merasa mampu memberikan hal yang sama. Namun disatu sisi, Lisa merasa tidak mampu menjawab atas perasaan Jungkook yang sepertinya terlihat apa adanya. Untuk saat ini pun, Lisa masih memiliki bayangan jelas sewaktu Jeon Jungkook mengutarakan perasaannya. Lelaki ini memang cukup sulit dipahami, batin Lisa.
What? Alice tersedak oleh dessert nya sendiri. Dia tidak salah mendengar? Bukankah artisnya ini sedang berkencan dengan the richest man di Eropa sana? Baiklah, daripada menebak, Alice memutuskan untuk lanjut bertanya saja.
"Apa kau merasa dia menyukaimu? Makanya kau menjadi terlihat terganggu?" Sebelum Rosè berpendapat atau lebih tepatnya marah, Alice sudah mendahului.
"Iya eonnie, apa sangat terlihat? Aku minta maaf telah menyusahkan mu dalam project ini. Tidak seharusnya aku mencampur adukan perasaan pribadi sampai masuk ke dalam dunia kerja. I'm sorry Alice. I'm sorry too Chae karena tidak menceritakannya padamu".
"Ya, Lalisa! Kau sudah gila rupanya. Wah sungguh mengejutkan kau memilih tidak bercerita padaku? Aku merasa sedih kau melaluinya sendirian". Park Chaeyoung saat ini cukup merasa tersinggung dan tidak dianggap sebagai teman ceritanya.
Dering telephone Lisa menyahut. Matanya bergerak melihat nama yang tertera disana. Frederic. Sang empu menekan tombol merah, tidak merasa mampu untuk hanya mendengar suara kekasih lelakinya. Membalas dengan pesan teks bahwa dirinya sedang bekerja dan akan menghubunginya setelah semua selesai.
"Alice, Chae, bagaimana ini?" Lisa bahkan tak mampu menjawab telpon dari kekasihnya sendiri.
"Lisa-ya, apakah kau mau mendengar jawabanku bila aku menjadi dirimu?" Alice mencoba mencari solusi.
"Aku akan bertanya pada diriku sendiri alasan awal mengapa aku memilih Frederic dari semua orang yang ada. Dan akan berusaha menemukan solusi dari masalah yang aku lalui bersamanya. Kau sebaiknya membicarakan dengan Frederic, Lisa-ya". Tersampaikan juga maksudnya.
"Baiklah, aku akan mencobanya. Aku rasa membicarakannya akan lebih baik supaya aku tahu bagaimana akan bersikap setelahnya".
Ini perkara mudah bukan? Ya, hanya perlu membicarakan masalah perasaan pada Frederic. Bagaimana pun sikap Frederic nanti, aku akan menanggungnya.
Lalu bagaimana dengan Jungkook, Lis? Lisa belum kembali memikirkannya. Apabila dipikirkan kembali, pertemanan mereka sudah berjalan lima tahun sejak 2018. Dengan dirinya yang lebih tua lima bulan, awal pertama pertemanan dirinya meminta secara khusus untuk dipanggil eonnie oleh Jungkook. Alasan yang masuk akal, karna Lisa lebih tua darinya. Hingga menyadari bahwa karakteristik mereka sebagai maknae member tidak jauh berbeda. Sekaligus akrab menjadi teman senasib sebagai member termuda. Mereka akhirnya memutuskan untuk memanggil nama masing-masing saja. Lisa memiliki sifat cenderung lebih ekstrovert dibandingkan Jungkook yang cenderung dengan pribadi kebalikannya.
Lisa yang cenderung suka membombardir Jungkook melalui pesan via teks. Walaupun dia tahu, Jeon Jungkook hanya akan melihatnya saja. Yup, only read! No reply! Dan mereka berdua bertengkar di ke esokan harinya. Secara sadar mereka berdua menjadi tempat curhat satu sama lain mengenai kesibukan sebagai member maupun anggota termuda. Sering menghabiskan waktu bermain gim bersama hingga lupa waktu. Tak jarang terkena marahan Jisoo maupun Namjoon.
This is the problem!
Ternyata keputusannya menghindari Jungkook. Justru menimbulkan rasa rindu tersendiri terlepas dari apa yang sudah sahabatnya lakukan. Karna terbiasa bersama, sekarang memilih berpisah. Rasanya tidak enak. Namun dirinya harus mencoba menelan pil pahit ini. Bisa dibilang, ini adalah keputusan sepihak dari Lisa. Untuk sementara, biarkan aku memblokir kontaknya, pikir Lisa dalam hati.
°•°
Memandang tumpukan berkas di mejanya yang seakan-akan tak pernah habis. Membuat pikirannya penat. Melirik aksesoris mahal yang bertengger di pergelangan kanannya. Jam menunjukkan pukul 3 sore. Kembali membuka ponsel di laci mejanya, menelisik notifikasi berharap terdapat pesan masuk disana dari gadisnya. Kembali menutup ponsel dan berjalan keluar gedung untuk memenuhi janji makan malam bersama ayahnya.
Cuaca di Paris akhir-akhir ini cukup dingin, siapapun orang menggunakan mantel untuk menghangatkan diri.
Suara gesekan pisau yang mengirim daging sapi berstektur kenyal dengan bumbunya yang meresap, memiliki tingkat kematangan medium rare serasa lumer di mulut. Jangan lupakan aroma anggur merah yang menyeruak harum wangi di aula ruangan tempat makan keluarga kaya ini. Tentu saja sebelumnya sudah dilakukan reservasi oleh para sekretaris mereka. Bila tidak, janganlah berharap akan mendapatkan satu kursi kosong disana tanpa reservasi. Restaurant ini benar-benar VIP.
"Frederic, kapan kau akan melamar Lisa? Segerakah menikah dan buatkan cucu yang manis untukku. Untuk apa berkencan lama-lama". Inilah mengapa Frederic kurang menyukai ide untuk makan malam keluarga.
°•°
Happy reading yeorobun. I hope you like it. If you have a criticism and suggestions, comments in the down below. Which make me write better🥦
Where is Jeon Jungkook and how he's doing? Maybe in the next chapter guys. In these days, he's drank a lot and sometimes suddenly crying bcs miss her bestie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalence
FanfictionBerhentilah menggodaku Jung. Aku memiliki kekasih, Frederic namanya kalau kau lupa! Dan benarkah kau tidak tergoda Ms. Manoban? Oh shut the fuck up! This man will not making easy at all! Genre: friendship, mature, konyol. -Cerita ini hanyalah karang...