Yaotome Gaku

283 29 2
                                    


"The sweetest taste"



Suara musik beralun di tengah kota, saat ini Jepang sangat dingin. Salju terus terusan turun dan membuat suasana menjadi tambah dingin.

(Name) menyusuri pusat perbelanjaan untuk mencari beberapa pakaian baru untuk acara Natal.

Ada sebuah tas biola di genggaman tangan gadis manis itu. Wajahnya tanpa ekspresi, hatinya terasa hampa. Entah sudah berapa tahun berlalu, (Name) hidup sebagai gadis yang jarang sekali menampilkan ekspresi lain.

Padahal beberapa hari lagi akan ada malam Natal, yang seharusnya menjadi malam yang sangat bahagia.

Walau jarang sekali menampakkan ekspresi, (Name) biasa akan tersenyum sekali dalam setahun saat malam Natal.

Di Jepang, Natal memiliki image yang agak berbeda dari negara lainnnya. Di Jepang, Natal lebih di peruntukan untuk pasangan. Mirip seperti hari valentine.

Beberapa hari berlalu, pagi Natal sudah tiba. Suasana terasa sangat positif, (Name) mulai tersenyum tipis.

(Name) segera bangun dan bersiap-siap menggunakan pakaian yang ia beli beberapa hari lalu.

Oh? Kalian mengira (Name) akan pergi ke suatu tempat dengan pakaian bagus? Oh tidak-tidak.

(Name) tidak kemana mana, ia benar benar menetap di rumah, tetapi jadwalnya sangat penuh. Setelah bersiap siap ia langsung menuju dapur dan memulai misinya yaitu membuat kue jahe dan kue kering lainnya dengan jumlah yang banyak.

Di sore hari semua kue itu sudah jadi, (Name) segera membungkusnya dengan pita-pita merah yang cantik khas Natal.

Sekali lagi hati (Name) menghangat melihat hasil kerjanya. Setelah selesai membungkus semua kue itu (Name) langsung memasukkannya ke dalam mobilnya untuk berkeliling di sekitar kota.

Tujuannya adalah untuk membagikan kue buatannya itu secara gratis di sekitar kota. (Name) menawari orang satu per satu. Karena tahun ini (Name) terlalu bersemangat, ia membuatnya terlalu banyak.. jadi masih ada sekotak lagi yang masih tersisa.

(Name) berkendara melewati sebuah sungai yang sudah membeku, ada seorang pria dengan surai perak yang berdiri di depan sungai yang membeku itu.

Satu Jedor HusbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang