"Love it's a real feeling!"
"Kau tahu? Murid yang bernama Senku itu?"
"Heee.. yang rambutnya aneh itu?"
"Begitu begitu katanya dia seorang jenius lho!"
"Rambut nya kaya sayur deh"
"Aku selalu suka pria pintar deh~"
"Dan pria pintar tidak suka cewek bodoh seperti mu! Ahahaha!"
"Heee kejam!"Senku, mungkin terkenal di sekolah sebagai murid yang memiliki otak luar biasa. Saking luar biasanya pun terkadang itu membuat Senku terlihat seperti penyihir, apalagi dengan seringai liciknya yang sangat melekat.
Dengan kemampuan memahami banyak hal dan juga memiliki daya ingat yang tajam tentu dia adalah seorang jenius.
Sehari-hari nya Senku mengenakan jaket sains nya, dan berada di lab berjam-jam. Sekolah memang memberikan para siswa kebebasan memilih jam pelajaran jadi Senku memang lebih sering menghabiskan waktu ti lab sains.
Sama seperti Taiju dan Yuzuriha. (Name) juga sudah mengenal Senku semenjak lama, berbeda dari beberapa temannya yang lain, saat Senku mulai meracau dan menjelaskan tentang apa yang sedang di lakukannya, pada normalnya teman temannya akan kesusahan untuk mengerti apa yang Senku katakan.
Tetapi (Name) bisa, dia mengerti. Tak semua, tapi setidaknya dia mengerti beberapa kali. Kepintaran Senku memang tiada batas, sedangkan (Name) memiliki batas. Sebenernya (Name) merasa penjelasan Senku lebih bagus dan detail daripada guru yang mengajar di sekolah mereka. Tetapi pemilihan katanya yang terlalu jenius itu terkadang menjadi alasan kenapa tak ada yang mengerti apa yang dia ucapkan.
Walau tergolong pintar, (Name) tidak tertarik dengan sains. Tidak membencinya, juga tidak terlalu menyukainya. Tetapi dengan senang hati membantu pekerjaan Senku jika dia butuh bantuan.
Beberapa hari belakangan ini, Senku sedang sibuk membuat suatu mesin yang entah apa gunanya, (Name) tidak terlalu penasaran, jadi tidak bertanya apapun.
Walau begitu ada hal yang membuat (Name) khawatir. Setiap hari bento yanh (Name) bawakan untuk Senku itu tidak habis.
"Senku, beberapa hari ini apakah ada yang salah dengan bento buatan ku? Atau nafsu makan mu sedang bermasalah?"
(Name) duduk membelakangi Senku yang sedang sibuk mengotak atik mesin buatannya itu.
"Lebih baik kau keluar (Name), aku baik-baik saja"
"Tumben.. apa keberadaan ku mengganggu konsentrasi mu?"
"Bisa di bilang iya"
Mendengar itu (Name) agak kecewa, menyadari kekecewaan (Name) diam-diam Senku tersenyum.
Beberapa hari setelah kejadian itu, hasilnya masih sama. Senku tak menghabiskan bekalnya lagi, bahkan sesekali dia hanya menghabiskan beberapa lauk yang dia suka dan tidak memakan nasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Jedor Husbu
Short StoryOneshot. Husbu X Fem!Reader Berisi karakter random, request akan di penuhi jikalau memungkinkan untuk di buatkan 👌🏻 Orang baik tolong baca book saya♡