Rose menatap rumah sederhana yang dulu ditinggali Jihoon seorang diri, membayangkan bagaimana remaja itu sanggup hidup dalam segala penderitaan yang dibuat olehnya
Kakinya dibawa melangkah menuju ruang makan yang dengan sekejap menampilkan eksistensi Jihoon yang sedang tersenyum menyantap masakannya,tak lama Jinhwan datang dengan sapaan hangatnya,menaruh tas kerja di sembarang tempat dan memeluk Rose yang masih sibuk memasak,Jihoon yang melihat itu jelas mendengus
Tanpa sadar Rose tersenyum,kakinya kembali melangkah menuju kamar Jihoon yang selalu rapi karena pemiliknya yang tidak suka jika tempat ternyaman nya berantakan
Tangannya terulur mengambil foto keluarga kecil yang tersimpan apik di meja belajar Jihoon
Keluarga kecil yang selalu terlihat bahagia jika saja Rose tidak membuat kesalahan,jika saja Rose tidak menghabiskan uang Jinhwan dan berakhir berhutang karena obsesinya menjadi artis terkenal,jika saja Rose tidak meninggalkan keluarganya yang sengsara karena kesulitan keuangan karena ulahnya,sedangkan ia bisa hidup karena berhasil menggapai mimpinya
Jika saja Rose tidak selingkuh dan Jinhwan yang tidak perlu mengejarnya hingga kecelakaan yang meregang nyawa itu terjadi
Rose terduduk,memeluk bingkai foto itu dengan tangis tanpa suara,hingga Jaehyun- suami hasil dari perselingkuhan nya dulu,memeluk tubuhnya dengan erat,mengelus punggungnya lembut
Rose tidak pernah tahu bahwa kabar yang dibawa oleh suaminya sejak ia berkunjung ke sekolah Jihoon adalah kabar menyakitkan yang bahkan tak pernah Rose bayangkan
Kunjungan yang tadinya hanya berisi tentang investasi itu berubah menjadi perbincangan serius tatkala kepala sekolah mulai menceritakan suasana tak mengenakan yang terjadi
Jaehyun tahu,ia tahu bahwa park jihoon adalah putra istrinya bersama suaminya dulu,karena itu ia langsung mengendarai mobil dengan terburu untuk memberitahu berita menyakitkan itu pada Rose
"Jihoon. Jihoon maaf karena mama sudah bersikap buruk pada Jihoon. Maaf karena-"
Suaranya tidak jelas,Jisoo mencengkram jacket yang dikenakan Jaehyun untuk meluapkan rasa sesak yang seolah mencekiknya
Sampai kegiatan itu harus terhenti karena keributan yang diciptakan oleh orang orang penagih hutang,boss mereka berdecih saat melihat Rose yang sedang menangis sesenggukan dibelakang tubuh Jaehyun
"Kau kembali setelah putramu meninggal? Wah wah wah bagaimana rasanya kehilangan? Hatimu terasa sesak kan? Itulah yang aku rasakan selama ini bodoh,aku juga sesak karena telah kehilangan uang uangku dan si sialan Jihoon itu juga malah pergi"
Jaehyun melepas cekalan Rose pada pergelangan tangannya,berdiri dengan tegas dihadapan boss penagih hutang
"Kirimkan nomor rekening mu,aku akan membayarnya"
Boss penagih hutang itu meludah hingga mengenai sepatu hitam berkilau milik Jaehyun
"Baiklah tuan aktor yang terhormat"
Tangannya memberikan beberapa digit angka hingga suara notifikasi pada ponselnya membuat ia tertawa puas
"Bukankah seharusnya sedari dulu kalian melakukan ini? Dan mungkin Jihoon yang malang itu tidak akan kehilangan nyawa sekarang"
Melihat raut marah Jaehyun dengan segera kelima penagih hutang itu pergi dengan tawa yang menjengkelkan
"Ayo bangun,kita harus menemui Jihoon"
.
.
Rose lagi lagi hanya bisa menangis saat datang ke krematorium,menatap foto putranya yang tersenyum amat manis. Sebenarnya sudah berapa lama ia tidak melihat senyum itu,sudah berapa lama waktu yang ia lewatkan untuk melihat tumbuh kembang sang putra
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Save Each Other [SELESAI]
Teen FictionHyunsuk dan Jihoon berjanji untuk saling melindungi namun hal tak terduga terjadi hingga menyebabkan keduanya harus berpisah antara hidup dan mati "Tidak apa apa jika kamu pergi kemanapun tapi jika kamu pergi ketempat yang tidak bisa aku jangkau,aku...