LSEO:Bagian 14

69 13 0
                                    

Pagi harinya Hyunsuk demam,lelaki itu bahkan tak sanggup untuk turun dari ranjang dan diharuskan untuk beristirahat dirumah dengan infus  yang tertancap di punggung tangannya

Yeonjun disana,ia diperintahkan langsung oleh Mino untuk menemani Hyunsuk,maka tanpa mengeluarkan satu kata pun Yeonjun mengangguk dan segera menaiki lantai dua dimana Hyunsuk berada

Lelaki kecil itu sedang menutup mata,namun saat Yeonjun duduk di sisi ranjang lainnya Hyunsuk terbangun dengan mata memerah akibat menangis semalaman,bahkan setelah ia bangun dari pingsannnya lelaki itu masih terus menangis sesenggukan. Meminta Yeonjun untuk mempertemukannya dengan Jihoon karena perasaan tidak enak yang terus menghantam dadanya yang jelas saja pemintaan itu tidak akan pernah mendapatkan persetujuan karena kondisinya

"Masih pusing?" Hyunsuk mengangguk lemas

"Ingin bertemu Jihoon"

Helaan nafas lagi lagi Yeonjun keluarkan saat mendengar permintaan yang tak henti hentinya terlontar sejak semalam

"Nanti setelah kau sudah sembuh heum?"

Hyunsuk menggeleng keras,dengan susah payah ia duduk juga dengan cekatan Yeonjun segera mengambil bantal untuk membuat posisi Hyunsuk lebih nyaman

"Bawa Jihoon kemari Yeonjun" Suara bergetar yang menandakan bahwa lelaki kecil itu akan menangis kembali

"Baiklah,aku akan pergi sekarang"

Anggukan antusias yang membuat Yeonjun terkekeh gemas, berhubung hari ini hari libur sekolah maka Yeonjun akan menemui Jihoon dirumahnya jika tidak ada ia harus memutar arah ke tempat Jihoon bekerja

Sampai disana tidak ada sedikit pun tanda tanda kehidupan,jujur saja Yeonjun pun merasa khawatir karena semalam ia sudah menghubungi Jihoon untuk menemui Hyunsuk namun lelaki dengan raut datar itu tidak datang bahkan sampai menjelang siang hari

Merasa tidak mendapat jawaban apapun Yeonjun kembali mengendarai mobilnya menuju cafe dimana Jihoon bekerja,ini masih terlalu siang jadi Jihoon pasti masih berada di cafe mengingat jadwal bekerja di toserba itu malam hari. Namun sialnya ia tidak menemukan Jihoon disana,melainkan Yoshi yang memberi kabar bahwa Jihoon mengalami kecelakaan dan dilarikan kerumah sakit

Sebisa mungkin Yeonjun tidak memikirkan hal hal buruk,sebisa mungkin Yeonjun berpikir positif akan keadaan teman kesayangan sepupunya itu

Dan mungkin,mungkin memang dewi keberuntungan tidak berpihak padanya maupun pada Jihoon,karena tepat setelah ia sampai di rumah sakit ia melihat Jihoon dengan keadaan menyedihkan,alat alat yang bahkan tak diketahuinya itu menempel pada tubuh Jihoon jihoon kritis setidaknya itu yang Yeonjun tangkap melalui indera pendengar nya melalui dokter yang menangani Jihoon

Yeonjun terduduk di ruang rawat Jihoon,menutup mulutnya rapat rapat,mulai menyalahkan diri hingga pundaknya ditepuk pelan oleh seseorang,bahunya di tuntun untuk duduk di kursi yang tersedia

"Jangan beritahu Hyunsuk lebih dulu"

Yeonjun menatap Jaehyuk yang menatap kosong pada lantai rumah sakit

"Sebelum ditangani,Jihoon memintaku untuk tidak mengatakan kondisinya pada Hyunsuk,katanya biarkan Jihoon yang mengatakan nya nanti"

"Bagaimana kau tahu Jihoon ada disini?"

"Semalam aku berniat datang untuk memberikan pakaian ganti milik ayah namun di pintu utama aku melihat Jihoon diatas brankar,wajahnya penuh luka,kepalanya terus mengeluarkan darah"

Jaehyuk mulai terisak,pandangan pada lantai rumah sakit beralih pada Yeonjun

"Jihoon hanya bisa bertahan beberapa hari,karena dulu ia pernah menjalani operasi ginjal dan itu sangat fatal, kecelakaan itu-"

Let's Save Each Other [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang