Chapter 37

362 48 6
                                    

Gambaran Kalil sama Tessha versi kecilnya begini kira-kira, cuma si Tessha kalau ketawa ga yang gede banget, irit ngomong. Tapi sekalinya nyeblos, auto ketar-ketir.

Kalil kan suka yang caper gitu, sampe Taeshi aja bingung ini anak titisan siapa.

Hasil Gelud 😌

Hasil Gelud 😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, dan Teesha serta Kalila rasanya juga tidak mau menjadi buah menggelinding jauh. Tetap mengikuti induk dalam berbagai hal.

Taehyung tak menduga kalau-kalau sore ini tak ada yang menyambutnya didepan teras rumah. Tidak melihat si kembar bermain di sofa ruang tengah, atau teriakan nmanya dari arah balkon taman belakang lalu berlarian menyambut. Taehyung menemukan hal sama ketika ia membuka pintu kamar tak mendapati satupun duduk disofa sembari memakan biskuit dan menonton televisi, karpet beludru atau berguling-guling dikasur, Taehyung lalu menoleh kearah kamar mandi, mendengar suara dari arah sana ia lantas membuka pintu kamar mandi pelan dan mendapati ketiga wanitanya tengah berada didalam satu bathup yang sama.

Agaknya Shienna membubuhkan banyak busa semakin meningkatkan antusias. Mulut kecil Kalila dan Tessha meniup gelembung dihadapan mereka dengan kedua tangan menimbulkan suara kecipak air. Kekehan serta semburan tawa, ah, kalau masalah seperti ini saja, akurnya bukan main.

Endusan Kalila juga bukan main sensitifnya, menoleh cepat lalu binar matanya kian berbahagia. "Papa!" serunya membuat Teesha dan Shienna ikut menoleh. "Cini papa." panggil Kalila antusias. Memanggil Taehyung dengan lambaian tangan, Taehyung datang kesana. Duduk ditepi bathup memandangi kearah ketiganya kemudian melirik jam masih ia pakai dipergelangan tangan kiri.

"Mandinya jangan lama-lama, ya." Taehyung mengusap pipi Tesha dan Kalila bergantian. Tak menarik tangan untuk menumpu ditepi, tidak terlihat saja oleh si kembar kemana tangan sang papa berlabuh. Pundak basah Shienna disentuh dan dibelai lembut. 

Shienna menoleh, membiarkan pipi dikecup Taehyung sementara kedua putri sejak awal duduk dipangkuannya itu membelakangi dengan beberapa mainan mengapung diatas busa. "Jadi menginap?" tanya Shienna lekas diangguki oleh Taehyung.

"Baiklah, mandinya sudah selesai." ucapan Shienna sepertinya tak mendapat respon bagus. Tolehan Kalila merengut dan Tessha baru saja memasukkan busa kedalam bola kecil telah dibelah dua itu menggeleng pelan. Shienna menyadarinya lekas bergumam heran. "kan sudah mama beritahu kita akan pergi mengunjungi kakek dan nenek. Tidak mau bertemu Om Jungkook?"

"Ceental agi ya papa. (sebentar lagi ya papa)" Kalil mulai melakukan negosiasi. Tiga puluh menit tidak terasa, suhu air dalam bathup juga belum berubah, masih wangi dan gelembung menarik perhatian mereka juga tak kunjung berubah menjadi air keruh. Bagaimana bisa singgasana Shienna ditinggalkan begitu saja, mamanya tak boleh begitu, kan?! kalau merayu si kembar agar mau mandi dan tak membuatnya sakit kepala dengan tingkah banyak ia rela mengisi bathup, lalu saat Taehyung pulang, Shienna mengatakan sudah mandinya? ahh, tidak bisa dong!.

Win-Win SolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang