Alisha sedang duduk di beranda rumahnya sambil mendengarkan suara Hirai Dai dari airpodsnya. Bunga Hydrangea yang ada di halaman rumahnya kini basah karena terkena air hujan. Entahlah, akhir-akhir ini sepertinya sering turun hujan."Lho non? Kok diluar sih non? Dingin!"
"Hehe ngga dingin kok, sejuk. Pak Beni dari garasi?"
"Iya. Habis ngelap mobil. Non Alisha nungguin apa sih non? Bakso? Mie ayam? Nasi goreng?"
"Emang hujan-hujan gini jualan?"
"Woo jangan salah. Banjir juga tetep jualan kok non. Non Alisha pengen beli apa? Biar saya whatsapp yang jual. Saya mah fren sama semua pedagang disini"
"Apa ya yang enak..."
"Duh apa ya non. Kalau hujan gini semuanya enak sih non"
"Yaudah semuanya suruh jualan disini aja deh pak. Nanti minta tolong infoin ke grup komplek juga, yang pengen makanan gratis langsung meluncur ke rumah"
"Ha? Yang bener non?"
"Beneran"
"Semuanya?"
"Iya semuanya. Kalau ada yang mau nambah boleh nambah. Nanti Alisha yang bayar"
"Waduh. Keluar duit banyak dong non?"
"Emang nyampe seratus?"
"Seratus ribu ya kurang lah non"
"Juta maksutnya"
"Kalau itu kebanyakan non"
Tidak lama setelah itu sebuah mobil hitam masuk ke halaman rumah Alisha. Buru-buru Alisha berdiri dan mengambil payung yang sedari tadi telah ia siapkan di sampingnya.
"Selamat datang di rumah Alisha" kata Alisha setelah membukakan pintu untuk Danar.
"Ih lo ngapain sih nunggu di luar?" tanya Danar.
"Buruan-buruan" Alisha mendorong bahu Danar agar ia cepat masuk ke rumah. Setelah Danar sudah masuk ke rumahnya Alisha membukakan pintu untuk Alin, Winnie, dan Nina.
"Aakk kangen" Alin langsung memeluk Alisha setelah ia turun dari mobil.
"Woy buruan woy hujan woy" kata Winnie yang ada dibelakang Alin.
Setelah Alin, Winnie, dan Nina turun dari mobil Alisha bergegas menuju arah kursi pengemudi.
"Eitt" Bhre memegang tangan kanan Alisha saat ia nyaris terpeleset, "mau ngapain?"
"Niatnya mau mayungin kamu"
"Dih bisa-bisanya bilang gitu setelah mayungin Danar duluan. Sini deh biar aku yang pegang" tangan kiri Bhre memegang payung yang tadi dipegang oleh Alisha sedangkan tangan kanannya merangkul Alisha.
"Cakra sama Rendra?"
"Nyasar kali" Cup. Tiba-tiba Bhre mencium kening Alisha.
"Ih kamu!"
"Aww"
Alisha melihat ke arah Bhre kemudian gadis itu tertawa kecil.
"Hmm?"
"Kangen hehe" Alisha memeluk Bhre dari samping.
***
Alin, Winnie, Nina, Danar, Cakra, Rendra, dan Bhre saat ini berada di lounge yang terletak di belakang rumah Alisha. Sembari menunggu Alisha yang sedang berganti pakaian—karena dipaksa Bhre yang takut ia masuk angin.
"Kamu kok ngga bilang mama sih kalau temen-temen kamu datang? Mama kan belum prepare apa-apa dek" Prima mengagetkan Alisha yang baru keluar dari kamarnya. "Temen-temen kamu sukanya apa? Biar mama pesenin. Chinese food ta? Kalau iya biar tak tellephone Cik Yufei"

KAMU SEDANG MEMBACA
1/3 Second
Romansa"Gue benci banget sama lo" ucapnya datar sambil memandang mata gadis yang ada dihadapannya dalam-dalam. "I know Bhre, please hate me to your heart's content" jawab gadis itu dengan senyum indahnya.