Part 7

2.5K 423 128
                                    

Ada yang kangen? Maaf ya lama, selamat membaca.




















Membawa Sora kembali bukan semata-mata karena sebuah rasa yang masih tersisa. Melainkan untuk membuktikan bahwa wanita itu tidak berarti sama sekali dalam hidupnya saat ini. Semua rasa sakit yang pernah Jeno dera, menumpuk meninggalkan bekas, dan juga dendam yang membara. Tidak mungkin ia lupa dengan segala nestapa yang pernah dirasanya.

Jeno ditinggalkan dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Azure masihlah Negeri kecil yang tidak memiliki kekuasaan sebesar sekarang, kala itu. Jeno menghadapi berbagai permasalahan seorang diri, dan memperjuangkan kehidupan masyarakatnya.

Azure berada di tengah krisis. Perekonomian Negara sedang tidak baik-baik saja. Banyak masyarakat yang menderita akibat gizi buruk, dan kelaparan. Belum lagi dengan wabah penyakit menular yang juga merambah, membuat Jeno benar-benar tertekan. Disertai juga dengan para Petinggi Kerajaan yang mulai menyerah.

Kepergian Sora yang tiba-tiba, dan kasus perselingkuhannya membuat Jeno semakin remuk. Kekayaan milik Kerajaan, pada akhirnya benar-benar habis untuk Jeno salurkan pada rakyatnya. Hingga waktu terus berjalan, perjuangan tidak pernah surut, dan berangsur-angsur Jeno menemukan potensi yang dimiliki Negeri Azure untuk bersaing dalam kerjasama dengan Negeri lain.

Awalnya begitu banyak penolakan yang Jeno terima, tapi ia tidak berputus asa. Rakyatnya harus segera ia selamatkan. Dengan keringat, dan darah, Azure perlahan-lahan membaik. Hingga Jeno mulai berani untuk memperluas daerah kekuasaannya sampai Tyrone.

Setelah melewati berbagai hal, akhirnya sampai pada kesepakatan bahwa Jeno diminta untuk menikahi Pangeran dari Tyrone. Dengan begitu peperangan antara dua Negeri, tidak perlu terjadi, dan Azure tetap memiliki daerah kekuasaan yang luas.

Tyrone merupakan Negera yang cukup besar. Kekayaannya melimpah ruah, dan sejujurnya Jeno merasa begitu kecil bersanding dengan Pangeran dari Negeri itu. Melihat Renjun untuk pertama kalinya, membuat rasa percaya diri Jeno semakin menurun.

Raja dari Negeri kecil sepertinya, yang begitu berani mengusik tanah Tyrone, dengan bermodalkan tekad. Siapa sangka ia akan menjadi pasangan dari Pangeran Renjun yang begitu anggun. Tutur katanya terjaga, sikap, dan perilakunya benar-benar lembut. Menikahi Renjun adalah anugerah yang tidak pernah Jeno sangka.

Jeno bahkan masih ingat bagaimana cantiknya senyuman Renjun saat mereka berada di altar. Ia jatuh cinta pada seseorang dari tanah Tyrone itu. Sosok yang begitu mulia di hadapannya, dan dengan rendah hati menerimanya sebagai seorang Suami. Menikahi Renjun layaknya menarik permata langka yang indah, dan paling berharga, untuk berkumpul dengan kerikil kotor yang tidak bermakna sepertinya.

Seseorang dengan banyak kekurangan. Luka yang Jeno bawa, dan segala persoalan pasang surut dalam hidupnya, tapi Renjun tetap menerimanya, bahkan menggenggam tangannya.

"Tuanku ... Jangan simpan semuanya sendiri. Aku akan berada di sini, di samping mu. Terima kasih karena sudah berkenan menikah dengan ku"

Bukankah seharusnya Jeno yang bersyukur memiliki Renjun di sampingnya. Bukankah seharusnya Jeno yang berterima kasih padanya. Bagaimana bisa Jeno tidak berlabuh pada sosok yang begitu baik hati seperti Roohi-nya?

Tanpa Sora, Jeno masih bisa berdiri walaupun awalnya penuh duka. Tapi jika Renjun yang pergi, maka seluruh hidupnya, dunianya, dan nyawanya akan ikut menghilang. Itu sebabnya Jeno memanggil Renjun 'Roohi', karena bagi sang Raja, Renjun adalah jiwanya.

Maka dari itu, Jeno semakin bertekad, dan bersemangat untuk membangun Azure menjadi lebih baik. Ia ingin Renjun tinggal nyaman di Negerinya. Ia ingin Renjun bisa merasakan segala kemewahan yang memang pantas ia dapatkan.

SHADOW QUEEN - NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang