Part 06 - Whatever It Takes

62 9 0
                                    

☆ REWRITE THE STARS ☆

Kim Seon Bok menghela nafas berat begitu Heeshin mengakhiri cerita panjangnya pagi itu. Apa yang terjadi pada Heeshin benar-benar diluar dugaannya. Selama dua tahun terakhir, ia pikir Heeshin masih berada di Gyeongseong untuk menjadi mata-mata bagi pasukan kemerdekaan, apalagi Lee Yoon juga tidak pernah lagi menyebut-nyebut nama Nam Heeshin atau menyinggung sedikit saja hal tentangnya.

"Tunggu sebentar, Heeshin."

Heeshin menatap Seon Bok dengan pandangan bertanya, "hm?"

"Aku ingat, dua tahun yang lalu Yoon pergi ke Gyeongseong untuk menemuimu dan memberitahumu jika dia masih hidup setelah pembantaian Gando," kata Seon Bok, "dia ingin menyatakan perasaannya padamu dan berharap bisa berjuang meraih kemerdekaan bersama-sama."

Heeshin membekap mulutnya seketika. Jika yang dimaksud Seon Bok adalah saat Lee Yoon melihatnya di altar bersama Lee Gwangil, entah luka sebesar apa yang sudah ia goreskan di hati lelaki itu, yang datang dengan seluruh perasaan untuk diutarakan namun malah melihatnya bersama lelaki lain.

"Dia kembali ke Gando dan jatuh sakit selama tiga hari. Tubuhnya demam tinggi. Kami semua khawatir karena Yoon tidak pernah sakit separah itu. Ketika akhirnya pulih, dia benar-benar menjadi sosok yang berbeda."

Heeshin menggelengkan kepalanya. Lee Yoon menjadi sosok yang berbeda? Sosok yang seperti apa? Apakah lelaki itu menyiksa dirinya sendiri atau telah menemukan wanita lain yang bisa menguraikan luka yang pernah digoreskannya?

"Sejak dulu Yoon memang memiliki sifat yang tertutup dan cenderung penyendiri. Ia adalah pemimpin yang kharismatik dan tegas untuk para bandit, tapi ia juga bisa menjadi sosok yang beringas dan kejam pada siapapun yang berbuat jahat pada kami dan penduduk."

"Dia menjadi sosok yang lebih ramah dan mudah tersenyum setelah bergabung dengan Choi Choon So. Itu bertahan selama bertahun-tahun sampai dua tahun yang lalu sifatnya berubah menjadi lebih pendiam dan dingin."

"Yoon sejak dua tahun yang lalu menjadi semakin dingin dan tidak tersentuh. Tidak pernah lagi tertawa atau bergabung dengan yang lain saat berkumpul. Yoon saat ini lebih sering mengasingkan diri di bukit, duduk disana selama berjam-jam, terkadang bisa sepanjang malam."

Heeshin terkulai di tempat duduknya. Jika perubahan sikap Yoon memang berhubungan dengan apa yang dilihat lelaki itu di Gyeongseong maka ia sepenuhnya bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada lelaki itu.

"Heeshin-ah, jangan menyalahkan dirimu," Seon Bok yang melihat raut wajah Heeshin segera mendekati dan memeluknya.

"Eonni, apakah aku...yang menyebabkannya menjadi seperti itu?" tanya Heeshin dengan mata berkaca-kaca.

Seon Bok mengusap lembut punggung Heeshin, "tidak begitu, jangan menyalahkan dirimu. Apa yang terjadi diantara kalian adalah takdir. Seperti halnya saat ini kau ada disini lagi, mungkin ini akan menjadi takdir lain untuk kalian kembali bertemu dan meluruskan apa yang terjadi dua tahun yang lalu."

"Keadaan yang membuat kalian terpisah. Kau merasa bersalah karena Yoon terluka dan menjadi dirinya yang sekarang, tapi kau juga tidak boleh melupakan jika dirimu sama terlukanya dengan Yoon," Seon Bok kembali melanjutkan.

Heeshin mengangguk-anggukkan kepalanya dan membalas pelukan Seon Bok sambil mengucapkan terimakasih karena dukungannya. Dan sekarang ia hanya punya beberapa jam sebelum Lee Yoon datang untuk menjemputnya.

Lee Yoon tidak tahu jika Heeshin adalah delegasi yang akan dijemputnya. Kemarin Seon Bok hanya mengirim pesan jika delegasi sudah datang dan tidak memberitahukan identitasnya.

Rewrite The Stars (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang