Part 11 - Half Life

130 13 2
                                    

☆ REWRITE THE STARS ☆

Lee Yoon duduk di salah satu kursi di lobi penginapan, ditemani sebotol minuman dan beberapa jenis makanan ringan. Lelaki itu tampak sibuk dengan pikirannya sendiri dan sesekali menghela nafas berat.

Penginapan Seon Bok hari ini cukup ramai. Kamar di lantai satu dan tiga terisi penuh, sementara di lantai dua hanya tiga kamar yang terisi, salah satunya Nam Heeshin, yang tadi ditinggalkan Lee Yoon dalam keadaan sudah tertidur nyenyak.

"Yoon-ah, kau belum tidur?"

Seon Bok yang terbangun untuk mengambil minuman cukup terkejut melihat Lee Yoon duduk di sudut ruangan dan melamun menatap ke arah luar penginapan yang lengang.

Lee Yoon menjawab pertanyaan itu dengan mengangkat gelas minumannya sekilas lalu meminumnya dalam sekali tegukan.

"Ada apa?" Seon Bok mengurungkan niatnya untuk ke dapur dan memilih menghampiri Lee Yoon dengan mata yang masih setengah terbuka.

"Noona tidurlah, kau harus bangun pagi untuk mengurus para tamu," kata Lee Yoon kemudian.

Seon Bok menggeleng. Ia menuang minuman ke gelas Lee Yoon lalu meneguknya, "aku akan segera bangun!"

Lee Yoon tersenyum tipis.

"Katakan padaku, apa yang mengusikmu?" Seon Bok kembali bertanya.

Lee Yoon menghela nafas berat, "Nam Heeshin."

Tidak perlu waktu lama untuk Seon Bok mengerti apa yang membuat Lee Yoon terjaga sendirian hingga lewat tengah malam seperti ini.

"Satu hal yang bisa kupastikan adalah kalian memiliki perasaan yang sama," kata Seon Bok, "kau tidak pernah benar-benar melupakan Heeshin sejak dua tahun yang lalu. Kau hanya berpura-pura dan terus menghindari informasi apapun yang terkait dengannya," lanjutnya dengan nada yang cukup serius.

"Jika perasaanmu pada Heeshin sudah selesai, kau tidak akan menutup mata dengan semua sikap dan perhatian Eon Nyeoni selama ini. Jika perasaanmu pada Heeshin sudah selesai, kau tidak akan duduk disini dan bicara denganku," kata Seon Bok lagi.

"Eon Nyeoni?" Lee Yoon menatap Seon Bok tidak percaya.

Seon Bok berdecak, "jangan memasang ekspresi seolah kau tidak tahu. Kau sangat tahu Eon Nyeon menyimpan perasaan padamu. Kau hanya terus mengabaikannya."

Lee Yoon menundukkan wajahnya.

"Itu keputusan yang benar, Yoon-ah. Kau tidak perlu membohongi dirimu dan berakhir menyakiti perasaan Eon Nyeoni. Dia sedang patah hati sekarang, tapi dia akan segera pulih. Kita bisa percaya pada kakek tua itu jika menyangkut Eon Nyeon."

Lee Yoon kembali mengangkat wajahnya untuk menatap Seon Bok yang sekarang terlihat sudah sepenuhnya bangun.

"Tentang Heeshin, ada banyak hal yang kami bicarakan di malam kedatangannya kesini. Kami bicara banyak hal, Yoon-ah. Tentang dirinya, cita-cita dan impiannya, juga alasannya memilih menjadi anggota pasukan kemerdekaan alih-alih hidup nyaman bersama keluarganya yang memilih tunduk pada kekaisaran Jepang."

"Dia seorang wanita bangsawan yang tentu saja tidak sebanding derajatnya dengan kita yang mantan budak, tapi apa kau tahu, dia adalah bangsawan pertama yang mengatakan sesuatu yang sangat berarti untukku malam itu," kata Seon Bok sambil mencoba mengingat baik-baik kata-kata Heeshin, "tidak ada orang yang berstatus rendah..." ucapannya terjeda, ia mengutuk pelan karena terlalu mabuk saat itu.

"Yang ada hanyalah pikiran-pikiran rendahan," Lee Yoon melanjutkan ucapan itu. Bagaimana mungkin ia lupa dengan kata-kata itu? Hal sekecil apapun yang berkaitan dengan Heeshin tertanam lekat di pikirannya.

Rewrite The Stars (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang