Rewrite The Stars (END)

Part 10 - Look Like We Made It

☆ REWRITE THE STARS ☆

Nam Heeshin menatap Seon Bok yang duduk diseberangnya dengan penuh harap begitu wanita itu menyuap sesendok penuh sup buatannya.

Lee Yoon yang duduk disamping Heeshin hanya tersenyum tipis melihat raut wajah wanitanya itu yang terlihat gugup tapi juga penasaran dengan reaksi Seon Bok.

Seon Bok mengangkat wajahnya dan berkata, "Heeshin-ah..."

Heeshin mengangguk cepat, "ya, eonni?"

Lagi-lagi Lee Yoon hanya memperhatikan Heeshin tanpa melepaskan tatapan dan senyum tipisnya pada wanitanya itu.

"Ini enak sekali!!" Seon Bok berseru kegirangan dan menghentak-hentakkan tangannya di meja.

Heeshin ikut memekik senang mendengarnya, ia juga menoleh dan melempar senyum lebar pada Lee Yoon yang tidak lepas memperhatikannya sejak tadi.

"Aku tidak menyangka nona muda sepertimu bisa memasak seenak ini, Heeshin-ah."

Heeshin kembali melihat Seon Bok dan menanggapi, "itu karena bibi Wang."

"Bibi Wang?" Seon Bok bertanya.

"Dia yang menjagaku sejak masih kecil," jawab Heeshin.

"Membantunya kabur di hari pernikahannya dengan Gwangil juga," imbuh Lee Yoon.

Heeshin memicingkan mata pada Lee Yoon yang lagi-lagi hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan makan.

"Lalu dimana dia sekarang?" tanya Seon Bok.

"Bibi Wang berada di Gyeongseong. Dia tinggal bersama anak lelakinya disana."

"Kau yakin dia baik-baik saja? maksudku, kau tahu kan..."

Heeshin mengangguk, "anak lelaki bibi Wang adalah salah satu anggota pasukan kemerdekaan disana jadi aku cukup yakin dia aman. Jika tidak yakin, aku pasti sudah menyeretnya untuk ikut denganku kesini."

Seon Bok mengangguk-anggukkan kepalanya, ia lalu menoleh pada Lee Yoon dengan senyum jahilnya.

"Apa?" Lee Yoon bertanya dengan jengah.

Seon Bok masih tetap dengan senyum jahilnya namun beralih pada Heeshin yang sudah sibuk dengan makanannya sendiri, "Heeshin-ah..." panggilnya.

Heeshin mendongak dan menatap Seon Bok, "ya, eonni?"

"Apa yang akan kau lakukan setelah ini?" tanya Seon Bok.

Heeshin tampak masih berpikir namun kemudian memijat tengkuknya dan meregangkan sedikit tubuhnya, "entahlah, eonni. Sebenarnya aku cukup lelah, tapi aku ingin sekali jalan-jalan di pasar sebelum pergi ke desa besok."

"Kau lelah?" tanya Seon Bok.

Heeshin mengangguk.

"Astaga, sudah pasti kau lelah. Lagipula kenapa kau membiarkan Lee Yoon membuatnya terjaga sepanjang malam?" Seon Bok mengomel seperti wanita paruh baya pada umumnya namun senyum kecilnya hanya bisa dipahami oleh Lee Yoon.

Lee Yoon menepuk pelan tangan Heeshin dan berkata, "ayo jalan-jalan ke pasar. Aku akan menemanimu."

Heeshin menatap Lee Yoon dengan mata berbinar, "kau mengijinkanku jalan-jalan?" tanyanya tak percaya.

Lee Yoon mengangguk.

"Bukankah kau bilang sebaiknya kita tetap di penginapan sampai besok?"

Seon Bok menggebrak meja dan Lee Yoon menutup matanya dengan pasrah.

Kesalahpahaman Seon Bok semakin menumpuk dan menjadi-jadi. Lee Yoon sendiri juga heran bagaimana bisa Seon Bok menyalahartikan setiap jawabannya dan Heeshin.