☆☆ REWRITE THE STARS ☆☆
Waktu sudah menunjukkan tengah malam saat Heeshin duduk di depan meja rias sambil menggelung rambut panjangnya sementara Lee Yoon sedang membaca buku di ranjang, menunggu istrinya itu selesai dengan ritual malamnya sebagai wanita.
Setelah makan malam bersama dan memastikan Choi Chung Soo sudah beristirahat, Lee Yoon dan Heeshin baru kembali ke rumah mereka, sementara Geumsu, Choraeng-yi dan San Gun berbagi tugas mencari Eon Nyeon dan berjaga malam.
"Kita tidak bisa terus bergantung pada Choraeng-yi, Geumsu dan San Gun," kata Lee Yoon tiba-tiba.
Heeshin melihat Lee Yoon dari kaca meja riasnya, "apa terjadi sesuatu selama kalian pergi?" tanyanya dengan hati-hati.
Lee Yoon menggeleng, "tidak ada. Semua baik-baik seperti biasa. Ini hanya pemikiranku saja."
Heeshin tersenyum maklum, "tidak mungkin tiba-tiba memikirkan sesuatu tanpa ada pemicunya."
Lee Yoon menghela nafas jengah dan menutup buku yang dibacanya, "aku merasa mereka selalu mengikuti apapun yang kulakukan. Sejujurnya itu cukup membebaniku."
"Apa yang terjadi selama kalian pergi tiga hari kemarin?" Heeshin kembali menekankan pertanyaan yang sama.
Lee Yoon memijat keningnya pelan dan menutup matanya sejenak, "mereka bergerak mengelilingiku saat pasukan Hirotada menyergap di tengah hutan."
"Kita tahu Hirotada mengincarmu sejak awal, karena itulah kau memutuskan untuk memerangi pasukannya lebih dulu sebelum mereka menyerang Myeongjeong dan masuk ke desa kita," tanggap Heeshin sambil melangkah ke ranjang dan duduk menghadap suaminya.
Heeshin bisa melihat wajah penuh keresahan Lee Yoon.
Ketika kesehatan Choi Chung Soo mulai menurun sejak setahun terakhir, seluruh tanggungjawab kelompok bandit sepenuhnya berada di tangan Lee Yoon. Tidak mengherankan jika pada satu titik tertentu lelaki itu merasakan tekanan besar, apalagi dalam situasi perang tak bahkan belum menunjukkan titik terang untuk mereka.
"Hirotada hampir memenggal kepalaku kemarin," kata Lee Yoon.
Heeshin menatap dalam suaminya itu.
"Kau melihat luka di tangan Geumsu?"
Heeshin mengangguk.
"Dia menahan pedang Hirotada sebelum menyentuh leherku," kata Lee Yoon, "San Gun dan Choraeng-yi tertembak di bahu dan perut saat mereka menahan tubuh Hirotada. Mereka menahan Hirotada sambil berseru menyuruhku menyingkir dari tempat itu."
"Sedikit saja, apakah mereka tidak pernah memikirkan diri sendiri? Jika suatu terjadi pada mereka......" Lee Yoon tidak bisa melanjutkan kata-katanya dan malah mengusap wajahnya dengan frustasi.
Heeshin mengerti, bahkan bisa dibilang sangat mengerti dengan apa yang dirasakan Lee Yoon saat ini. Setelah tinggal bersama-sama di desa sejak setahun terakhir, ia tahu bagaimana semua orang bergantung pada sosok Lee Yoon.
Meskipun begitu, Heeshin tidak pernah melihat Lee Yoon terbebani seperti yang terlihat saat ini atau sebenarnya lelaki itu selama ini hanya memendamnya saja dan baru hari ini bisa menumpahkan sedikit rasa frustasinya.
Heeshin membuka kedua lengannya dan menatap Lee Yoon penuh arti. Lelaki itu menghela nafas panjang dan masuk ke pelukan sang istri yang akhir-akhir ini menjadi teman ternyaman untuknya bersandar.
Heeshin mengusap lembut punggung suaminya dan berkata pelan, "terkadang tubuh kita bergerak secara alami untuk melindungi orang-orang yang kita sayangi. Kau mungkin tidak menyadarinya, tapi kau sudah melakukan hal itu berkali-kali untukku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Stars (END)
RomanceBerlatar dua tahun setelah alur cerita Song of The Bandits. Nam Heeshin membuat sebuah keputusan besar di detik-detik pernikahannya dengan Lee Gwangil setelah lelaki itu mengetahui identitas aslinya sebagai mata-mata pasukan kemerdekaan. Keputusan H...