Baper 49

65 18 19
                                    

Hai... apa kabar teman-teman WP
Yuk kita lanjut setelah kemarin kita jalan-jalan ke Pangandaran, ada sisa dan buntutnya segala.

Nah yang belum baca bisa mampir di akun KK aku ya...

Happy Reading ❤️

***

"Dok...." Cicit Gita.

"Iya, Gita." Sahut Riko hangat saat panggilan masuk dari Gita diterimanya.

"Sa-ya....."

"Kenapa?" Potong Riko.

"Saya izin nggak masuk."

"Kenapa?"

"Hmmm sakit."

"Ya ampun... ya udah kamu istirahat ya."

"Iya makasih, dok."

"Sama-sama."

Riko yang hari ini memang sudah berencana merapikan ruko itu pun rapi-rapi ala kadarnya. Itu karena pikirannya selalu tertuju pada Gita, Riko pun akhirnya memutuskan pulang lebih awal dan langsung menuju ke tempat kost Sarah juga Gita. Ya Riko tahunya Gita masih kost di sana.

"Sar, ada di kost-an nggak?" Tanya Riko saat hampir sampai di tempat kost Sarah.

"Ini baru nyampe." Jawab Sarah dengan perasaan tidak karuan. Salah tingkah dan juga penasaran mengapa tiba-tiba Riko meneleponnya dan juga bertanya seperti itu.

"Ohh iya. Aa liat. Bentar tunggu." Ujar Riko yang membuat jantung Sarah berdebar hebat.

Hah?! A Riko ada di sini? Mau ngapain? Batin Sarah.

"Sar..." Panggil Riko yang keluar dari dalam mobil yang baru saja menepi itu.

"A Riko. Ada apa?"

"Biasa ya bantuin saya masuk. Saya mau mastiin kondisi Gita. Katanya dia sakit lagi."

"Gita?!" Tanya Sarah. Riko mengangguk. "Gita kan udah nggak ngekost di sini, A."

"Heh?! Dari kapan?"

"Ada seminggu yang lalu mah."

"Ohh...." Riko pun terlihat mengeluarkan ponsel dan menghubungi sebuah nomor. "Halo Gita. Kamu sekarang tinggal di mana? Shareloc ya, saya on the way." Pinta Riko to the point sembari pamit pada Sarah. "Duluan, makasih ya. Maaf ganggu." Bisiknya tanpa memutus sambungan teleponnya dengan Gita yang membuat Sarah terpaku.

Riko sudah berlalu tapi Sarah masih mematung. Ia seolah ditampar kenyataan Riko begitu mengejar Gita. Gita menarik perhatian Riko yang selama ini terkenal cuek pada urusan perempuan apalagi cinta.

"Hmmmm nggak usah, dok." Tolak Gita sungkan.

"Nggak repot. Share ya, saya langsung on the way." Tutup Riko.

"Siapa?" Tanya Rosa yang memang semenjak tadi menemani Gita.

"Dokter Riko, katanya minta shareloc buat periksa aku." Jawab Gita.

"Ya udah share aja. Mungkin takutnya kamu cuma modus."

"Iya." Angguk Gita kemudian.

"Ya udah Mama tinggal ke bawah dulu ya siapa tahu Pak dokternya datang jadi Mama bisa langsung bukain pintu." Pamit Rosa.

"Iya, Ma. Makasih."

"Sama-sama."

Rosa pun keluar dari kamar Ramdan, ia langsung beranjak ke lantai bawah. Rosa kini tengah berjalan ke dapur hendak memotong buah-buahan untuk Gita.

B a p e rTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang