018: Malam Memorial dan Ungkapan Perpisahan

19 10 0
                                    

"Sini, mantelnya," ujar Abi pelan. Ia menunggu Azkia melepas mantel yang gadis itu kenakan. Untungnya, mereka segera sampai rumah dan tak ada kejadian tak mengenakkan yang mereka alami di jalan.

"Hujannya agak sedikit mereda ya, Bi," ujar Azkia pelan sembari mendongak ke atas. Rintik hujan yang tadinya turun ke perlahan mulai mereda. Tak sederas saat mereka pulang kembali. Abi juga ikut mendongak, menatap langit yang kini mulai terlihat cerah kembali. Sekumpulan awan yang ada di langit pun menghilang,

Abidzar menarik napas panjangnya. Lantas, ia segera masuk ke dalam rumah. Abi melepas pakaiannya dan memasukkan baju kotornya ke kaleng. Saat Abi masuk ke dalam rumah, ia bisa melihat teman-temannya yang lain pada tidur lelap. Abi membereskan keperluannya lebih dulu, kemudian ia lantas membersihkan diri. Abi yang merasa lapar memutuskan untuk membuat mie, Abidzar memasukkan dua bungkus mie instant rasa kuah ke dalam panci. Dengan telaten, Abi menambahkan topping tambahan ke dalam mie. Abi membagi mie itu ke dalam dua mangkuk, ia kemudian menghampiri Azkia yang sedang menggarap laporan minggu akhir kelompok mereka.

"Makan dulu Ki," ujarnya. Tatapan Azkia yang tadinya tertuju pada laptop kontan beralih ke Abi. Ia kaget karena Abi kini duduk di depannya dengan membawa dua mangkuk mie instant. Melihat Azka yang juga tak segera tergerak, akhirnya Abidzar kembali bersuara, "Kia, makan dulu. Laporannya dikerjakan nanti," ujarnya. Azkia mengangguk, tatapan lurus Abi membuat dirinya tak berkutik sama sekali. Gadis itu meraih mangkuk yang Abi sodorkan dan menikmati mie itu secara perlahan.

Abi yang habis lebih dulu pun mengambil alih laptopnya, "Ini sampai mana?" tanyanya.

"Bagian pembahasan, bab 4. Analisis pelaksanaan program kerja kita," jawab Azkia.

Abi mengangguk, ia memindai matanya ke laptop dan mulai mengerjakan tugas itu secara perlahan. Jemari Abidzar bergerak lincah di atas laptop untuk mengerjakan lanjutan pembahasannya tadi.

"Gue minta rekapan foto selama kegiatan kita ya, Ki. Coba lihat di kamera Jevian, sebagian lagi di laptop Keivano," ujarnya. Ditemani hujan, Azkia dan Abidzar bekerjasama menyelesaikan laporan mereka.

Saking fokusnya, Abi tidak sadar jika Azkia sudah tertidur di sebelahnya. Cukup lama Abi fokus dengan laporan yang Kia kerjakan, "Sudah belum fotonya Ki?" tanya Abi tanpa menoleh.

Menyadari ucapannya tak di balas, Abi langsung menoleh, "Kia, sud--" ucapan Abi terhenti begitu ia melihat Azkia sudah terlelap. Gadis itu memangku laptop milik Keivano, dengan tubuh yang ia senderkan ke tembok, Azkia telah tertidur lelap.

Melihat itu, Abidzar hanya tersenyum. Ia turunkan laptop Keivano yang ada di pangkuan Azkia. Abi menaruh laptopnya, ia beranjak untuk mengambil selimut untuk Kia. Abi menyempatkan mengelus puncak kepala gadis itu dengan pelan sebelum ia berfokus dengan laporannya lagi.

****

Hari demi hari telah berlalu, tak terasa besok mereka semua harus meninggalkan sekolah. Tepat di hari sabtu pada minggu kedua bulan Desember, Abi akan berpamitan kepada guru dan juga siswa. Esok, anak-anak akan menerima raport mereka dan itu juga sebagai pertanda usai sudah semua tugas anak-anak pengabdian selama ini. Siangnya, mereka juga hendak berpamitan kepada Pak RT, seluruh perangkat desa yang sudah menerima mereka dengan begitu baik.

"Sen, kaki lo!" teriak Nafisya ketus, ia menyingkirkan kaki Sena yang nangkring di pahanya. Agaknya lelaki itu sudah begitu nyaman kakinya bergerak sembarangan.

"Ck, diem! Capek gue!" sentaknya ketus. Tubuh Sena rasanya kaku karena seharian ia diajakin salam perpisahan dengan durasi senam 5 jam penuh. Sena bahkan sampai misuh-misuh saat pulang, 'Gila, tulang gue berasa geser semua,' keluhnya, 'Bar-bar banget minta senam sehari penuh,' ketus Sena kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Avec VousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang